Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Internasional

Rudal Iran Tembus Iron Dome, PM Netanyahu Naik Pesawat Tinggalkan Israel Naik di Tengah Perang

PM Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan pergi ke luar negeri di tengah perang Israel dan Iran. Netanyahu dilaporkan pergi menuju Yunani.

Editor: Torik Aqua
khaberni/tangkap layar via Tribunnews
PERGI - Penampakan rudal-rudal Iran di langit Tel Aviv, Israel pada Sabtu (14/6/2025). Meski sejumlah rudal bisa ditangkal, beberapa rudal Iran menghantam sejumlah fasilitas di Israel tengah, termasuk Tel Aviv. PM Israel Benjamin Netanyahu tinggalkan Israel. 

TRIBUNJATIM.COM - PM Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan pergi ke luar negeri di tengah perang Israel dan Iran.

Netanyahu dilaporkan pergi menuju Yunani.

Tak hanya itu, Iran juga sudah meluncurkan rudal.

Bahkan rudal itu menembus Iron Dome milik Israel.

Baca juga: Nasib Tentara Israel Imbas Perang di Gaza, Alami Trauma Hingga Curhat Tak Bisa Berhenti Bau Mayat

Dilansir The Jerusalem Post, Netanyahu meninggalkan Israel menggunakan pesawat kenegaraan Wing of Zion, versi Air Force One pada Jumat (13/6) pagi, pasca-rudal Iran berhasil menembus sistem pertahanan Iron Dome dan menghantam Ibu Kota Tel Aviv.

Data penerbangan dari layanan pemantauan FlightRadar24 menunjukkan rute, waktu tempuh, serta lokasi pendaratan pesawat tersebut di Yunani.

Wing of Zion terdeteksi mendarat di Bandara Athena, Yunani, pada Jumat sore.

Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari Kantor Perdana Menteri Israel mengenai lokasi pasti Netanyahu, namun berbagai sumber diplomatik memastikan keberadaannya di Yunani.

Secara geografis dan politik, Yunani dekat dengan Israel, tapi berada di luar zona konflik langsung, sehingga menjadi lokasi ideal untuk evakuasi cepat sekaligus tetap dekat dengan kawasan apabila diperlukan untuk kembali.

Diketahui, Teheran melancarkan balasan atas serangan Israel yang menyasar 100-an lokasi di berbagai wilayah di Iran pada Jumat (13/6).

Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal balistik ke Israel.

Markas besar militer Israel di jantung Kota Tel Aviv dilaporkan mengalami kerusakan signifikan setelah Iran meluncurkan rentetan rudal balistik pada Jumat malam.

Serangan itu diarahkan langsung ke pusat komando Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dikenal sebagai kompleks Kiryat. 

Gempuran tersebut terekam dalam sejumlah video yang beredar luas di media sosial dan telah diverifikasi oleh The New York Times.

Video memperlihatkan rudal pencegat Israel melesat ke langit sebelum cahaya terang dan ledakan keras mengguncang kawasan itu. 

Salah satu rudal Iran diketahui berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel Iron Dome dan menghantam fasilitas komando utama IDF.

Jurnalis Fox News, Trey Yingst, yang berada di lokasi melaporkan bahwa bangunan dalam kompleks militer Kiryat terkena serangan. 

“Ini adalah Pentagon-nya Israel, Kiryat, dan bangunan di kompleks ini baru saja terkena serangan. Ada kerusakan signifikan,” katanya.

Yingst menyebutkan bahwa Iran menggunakan sekitar 150 rudal balistik dalam serangan yang tidak hanya menargetkan fasilitas militer, tetapi juga permukiman warga sipil.

Kata dia, rudal-rudal balistik Iran membuat roket yang ditembakkan dari Gaza tampak seperti mainan.

Meski belum mengonfirmasi secara langsung mengenai kerusakan di markas IDF, militer Israel merilis rekaman yang memperlihatkan gelombang peluncuran rudal dari Iran selama beberapa jam. 

“IDF tidak dapat, dan tidak akan, membiarkan Iran menyerang warga sipil kami,” tulis militer Israel melalui akun X (dulu Twitter).

Tak lama setelah serangan Iran, Israel membalas dengan melancarkan serangan udara besar-besaran ke sejumlah lokasi di Iran.

Serangan mendadak itu menyasar fasilitas nuklir dan militer, serta para pejabat tinggi militer Iran

Sedikitnya 20 komandan senior Iran dilaporkan tewas dalam serangan tersebut, termasuk kepala Garda Revolusi.

Sebanyak sembilan ilmuwan nuklir juga disebut menjadi korban, menurut sumber-sumber yang dikutip media internasional. 

Media Pemerintah Iran mengonfirmasi bahwa dua jenderal tinggi ikut tewas dalam serangan pada Sabtu pagi, yakni Wakil Kepala Intelijen Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran Jenderal Gholamreza Mehrabi dan Wakil Kepala Operasi Jenderal Mehdi Rabbani.

Keduanya tewas akibat serangan udara terhadap sistem pertahanan udara dan fasilitas nuklir Iran

Menurut pernyataan Duta Besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, sedikitnya 78 orang tewas dan sekitar 320 orang terluka akibat serangan Israel.

Hingga Minggu dini hari waktu setempat, otoritas Iran belum memberikan pembaruan resmi terkait jumlah korban terbaru. 

Kementerian Perminyakan Iran mengonfirmasi, dua depot bahan bakar di Teheran menjadi sasaran, sementara wartawan AFP melaporkan kebakaran hebat terjadi di depot minyak Shahran, barat laut ibu kota.

Kantor berita Iran, Tasnim, melaporkan serangan turut mengenai markas besar Kementerian Pertahanan Iran dan menyebabkan kerusakan pada salah satu gedungnya. 

Sementara, Israel melaporkan serangan Iran menyebabkan sedikitnya 10 orang tewas, termasuk anak-anak, dan melukai sekitar 200 orang, menurut layanan darurat Israel.

Sirene peringatan dan suara ledakan terdengar di berbagai wilayah, termasuk Yerusalem dan Tel Aviv, saat militer Israel menyebut jutaan warganya berhamburan mencari perlindungan di puluhan kota dan komunitas. 

Militer Israel menyatakan bahwa upaya pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di sejumlah wilayah.

Utamanya di lokasi-lokasi tempat rudal Iran berhasil menembus sistem pertahanan udara.

Iran klaim tembak jatuh tiga pesawat siluman

Ira mengeklaim telah berhasil menembak jatuh jet tempur tercanggih milik Israel. Angkatan Darat Iran (Artesh) menyatakan, tiga pesawat siluman F-35 Israel telah dijatuhkan sejak perang dimulai hari Jumat. 

Dari ketiga jet tempur tersebut, dua pilot di antaranya telah ditangkap setelah melontarkan diri di atas wilayah Iran barat. Sedangkan pilot ketiga diduga telah tewas. 

Menurut Artesh, tiga jet tempur itu ditembak jatuh dalam 48 jam sejak perang dimulai. Namun, klaim Iran dibantah juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Avichay Adraee melalui  X. Ia menyebut klaim Teheran sebagai kebohongan.

"Sama sekali tidak berdasar," katanya, dikutip Anadolu, Minggu (15/6). Avichay menuduh media-media Iran memalsukan informasi. (Kompas.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved