Stafsus Menteri Kebudayaaan RI Upayakan Tombak Kanjeng Kiai Upas Jadi Cagar Budaya Nasional
Staf Khusus Menteri Kebudayaan RI, Basuki Teguh Yuwono mengupayakan agar pusaka milik Kabupaten Tulungagung jadi cagar budaya nasional.
Penulis: David Yohanes | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG -Staf Khusus Menteri Kebudayaan RI, Basuki Teguh Yuwono mengupayakan agar pusaka milik Kabupaten Tulungagung jadi cagar budaya nasional.
Hal ini diutarakanBasuki Teguh Yuwono, selepas jamasan atau pembersihan tombak pusaka Kanjeng Kiai Upas, Jumat (11/7/2025).
Untuk menjadi benda cagar budaya nasional harus ada pihak pengusul melalui kabupaten, provinsi dan pusat.
“Untuk menjadi benda cagar budaya nasional harus ada verifikasi tim ahli, karena harus dilengkapi kajian akademik yang mendalam,” jelas Basuki.
Lanjutnya, perlu identifikasi orisinalitas artefak, didukung narasi kesejarahan dan makna penting artefak itu untuk masyarakat.
Baca juga: Bupati Tulungagung Pamer 3 Pusaka di Festival Budaya Spiritual, Ada Tombak yang Bisa Pulang Sendiri
Kunci utamanya makna penting artefak itu bagi masyarakat Tulungagung, bagi negeri ini dan lain sebagainya.
Langkah ini jadi lebih strategis, bagi benda-benda yang punya nilai sejarah penting untuk jadi cagar budaya nasional.
“Bahkan bisa kita dorong untuk mendapat pengakuan UNESCO,” tegas Basuki.
Dengan status cagar budaya nasional, maka akan lebih mudah memberikan edukasi secara meluas.
Baca juga: Bak Abdi Karaton Surakarta Hadiningrat, Tradisi Unik Warga di Madiun saat Kirab Pusaka Malam 1 Suro
Publikasi tentang Kanjeng Kiai Upas jadi mudah dipahami semua pihak, serta menguatkan identitas Kabupaten Tulungagung.
Namun diperkukan tata kelola kesinambungan baik keberadaan artefak, upacara yang berkaitan dan kegiatan yang beririsan.
“Ekosistem juga akan tumbuh, salah satu dampak positifnya. Jangan sampai karya budaya berdiri secara tunggal, mereka harus jadi bagian ekosistem sebagai penopang,” papar Basuki.
Baca juga: Inspeksi Kendaraan Dinas Polres Tulungagung, Ada Yamaha RK King Incaran Para Kolektor
Dengan status cagar budaya nasional, maka upaya pewarisan ke generasi berikutnya lebih terbuka dan lebih cair.
Sebelum proses pengusulan juga perlu mekanisme tata kelola dan kegiatan yang lebih cair, tidak kaku.
Selain itu kegiatan seperti jamasan pusaka ini juga bisa disinergikan dengan banyak pihak.
“Kegiatan ini rutin setiap tahun. Sudah bagus, dan harus dilakukan dilestarikan dari tahun ke tahun,” pungkasnya.
Tombak pusaka Kanjeng Kiai Upas tertulis dalam sejarah tutur tentang Adipati Mangir Wanabaya, atau Mangir IV.
Sosoknya adalah penguasa tanah perdikan sejak era Kerajaan Majapahit, lalu wilayahnya masuk Kerajaan Mataram.
Raja Mataram kala itu, Penembahan Senopati berusaha menaklukkan Mangir.
Namun karena kesaktian tombak pusaka Kanjeng Kiai Upas, Mangir sulit dikalahkan.
Raja kemudian melakukan tipu muslihat dengan mengirimkan anaknya, Retno Pembayun dengan menyamar sebagai penari tledek.
Mangir yang terpikat lalu menikahi Retno Pembayun.
Seiring perjalanan waktu, Pembayun mengungkap jati dirinya sebagai anak raja.
Ia kemudian mengajak Mangir untuk menghadap ayahandanya yang juga seorang raja Mataram.
Saat hendak sowan mertua inilah Mangir harus meninggalkan tombak Kiai Upas, sebab tradisi ketika menghadap raja tidak boleh membawa senjata.
Saat tanpa senjata itulah Mangir dibunuh. Namun sepeninggal Mangir, tombaknya menimbulkan pagebluk (wabah penyakit).
Untuk mengatasi pagebluk, tombak dibawa ke Kadipaten Ngrowo yang kelak menjadi Tulungagung.
Tombak pusaka ini sebelumnya dimiliki almarhum Kanjeng Bupati R.M.T Pringgodiningrat, bupati Ngrowo pertama.
Secara turun temurun tombak pusaka dipelihara oleh keluarga Pringgokusuman.
Pada perkembangannya senjata pusaka ini diserahkan ke Pemkab Tulungagung.
Dalam sejarahnya Kiai Upas menjadi pusaka "pengandel" Kabupaten Tulungagung.
Menurut kepercayaan turun temurun, selama keberadaan tombak pusaka ini Belanda tidak bisa memerintah di dalam wilayah kota raja Tulungagung.
Tombak Kiai Upas
Menteri Kebudayaan RI
Berita Tulungagung Hari Ini
pusaka
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
Mahfud MD Bongkar Dalang yang Benturkan Rakyat dan Aparat, Pejabat Pemain Politik Serakah |
![]() |
---|
Imbas Sejumlah Agen Menarik Produknya, Emak-emak di Mojokerto Beralih ke Beras Premium Lokal |
![]() |
---|
Pemain Asing Madura United Sampaikan Belasungkawa atas Meninggalnya Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Massa Aksi Solidaritas Affan Bakar Water Barrier, Kapolresta Malang Kota: Penabrak Sudah Ditahan |
![]() |
---|
Basha Market Surabaya 2025 Suguhkan Instalasi Emas dan Ruang Kolaborasi Kreatif Fesyen hingga Seni |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.