Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Adu Jotos di Karaoke saat Jam Kerja, 2 PNS Rebutan Wanita Sambil Diduga Mabuk, Bupati Minta Maaf

Bupati sampai berakhir minta maaf menghadapi kasus viral di media sosial dimana diduga dua orang PNS berebut wanita ketika karaoke di saat jam kerja.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com
PNS ADU JOTOS - Ilustrasi untuk berita PNS adu jotos di tempat karaoke pada saat jam kerja. Belakangan Bupati sampai ikut menanggapi, Sabtu (12/7/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Media sosial tengah ramai membicarakan sebuah kabar yang tak disangka-sangka.

Kabar tersebut menjerat nama PNS di lingkungan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Di media sosial ramai dibahas terkait dugaan kekerasan yang terjadi antar pegawai negeri sipil.

Dinarasikan banyak akun, dua orang PNS di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mabuk-mabukan dan berujung saling adu jotos di salah satu tempat karaoke di Kabupaten Pati

Dalam postingan itu, kedua pria yang disebut berstatus pejabat terlibat perkelahian saat jam kerja akibat berebut wanita pemandu lagu.

Informasi tersebut salah satunya diunggah oleh akun Facebook Bang Jago. Peristiwa tak pantas itu diduga terjadi pada Selasa, 8 Juli 2025 sekitar pukul 15.00.

"Info geger geden, kepala UPT di Kudus ngerum/karaoke mabuk-mabukan pada jam kerja di kafe karaoke Pati berujung adu jotos rebutan LC/PK sama teman sendiri dan berujung laporan polisi," tulis akun Bang Jago.

Menanggapi hal tersebut Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris mengaku akan mengkroscek kebenarannya.

"Saya belum mendapatkan laporan, biar Inspektorat yang melakukan laporan pada kami,” kata Sam'ani, Kamis (10/7/2025)

Sam'ani pun berpesan kepada setiap pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) berikut seluruh ASN di Kabupaten Kudus untuk menjaga marwah, etika, dan sopan santun.

Baca juga: Kepergok dengan Wanita Lain, PNS Kepala Dinas Diduga Nekat Aniaya Anak, Disebut Bebas Nikah Lagi

Semestinya sebagai ASN, bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

"Tentunya kami minta maaf mungkin ada ketidaknyamanan dari masyarakat, kami akan tindak tegas apabila ada ASN yang melanggar norma etika," tutur Sam'ani.

Belakangan yang tengah viral juga terkait kabar PNS berpangkat kepala dinas diduga berselingkuh.

PNS kepala dinas diduga nekat aniaya anak perempuannya sendiri setelah kepergok berduaan dengan wanita lain.

Diketahui, peristiwa itu terjadi di Mamuju, Sulawesi Barat.

Penganiayaan itu diketahui terjadi pada Maret 2025.

Korban yang merupakan anak perempuan itu berinisial LIS (26).

Baca juga: Akhir Nasib Pak Guru PNS Cekik Kurir saat COD, Istri Tak Terima Soal Pesanan, Rebut Uang Korban

Korban juga telah melaporkan kasus dugaan KDRT tersebut ke Polresta Mamuju, Sulawesi Barat.

LIS pun telah dipanggil oleh penyidik untuk dimintai keterangan, pada Senin (7/7/2025).

Kasus KDRT ini terjadi pada Maret 2025 lalu.

Saat itu, LIS melihat ayahnya tengah bersama dengan perempuan lain.

LIS lantas dipukul oleh ayahnya sendiri setelah kejadian tersebut.

"Iya, saya dapat dia bersama perempuan lain dan saya dipukul."

"Saya sudah lapor sejak Maret dan hari ini saya datang menghadiri undangan penyidik untuk dimintai keterangan lanjutan," ujar LIS, dikutip dari Tribun-Sulbar.com.

Ia menuturkan, ayahnya merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjabat sebagai kepala dinas.

"Ayah saya Kepala Dinas," ungkap LIS.

LIS menjelaskan, saat kejadian, ia, adik-adiknya, dan ibunya memergoki ayahnya yang sedang mengantarkan perempuan lain.

"Saat itu saya bersama ibu dan adik-adik memergoki bapak mengantar perempuan itu dan anaknya melalui Jalan Badau, belakang kantor BPJN, jalanan sepi."

"Kami tahu karena bertemu bapak di jalan arteri lalu kami ikuti," ujarnya.

Setelah itu, terjadi cekcok antara ibu dan ayahnya.

Bahkan, LIS dan adiknya yang tengah hamil terseret dalam percekcokan tersebut.

“Saya sempat divisum, tapi saat itu saya masih berharap ada itikad baik dari bapak, jadi saya belum membuat laporan resmi ke polisi,” kata LIS.

Di lain hari, LIS kembali bertemu dengan ayahnya di sebuah mal dan ia ikut masuk ke dalam mobil ayahnya.

Dalam mobil, ia meminta ayahnya untuk mengantar pulang.

"Saya tahu dia masih mengantar perempuan itu. Saya minta diantar pulang, tapi di dalam perjalanan kami cekcok."

"Bapak tidak terima saya menegur dan menyuruhnya kembali ke rumah."

"Dia bilang, saya sebagai anak tidak mengerti kondisi orang tua, dan dia merasa bebas menikah lagi," ucapnya.

Di tengah perjalanan, LIS justru mendapatkan penganiayaan oleh ayahnya sendiri.

"Setelah itu bapak turun dan masuk ke masjid. Saya masih di dalam mobil sampai akhirnya menyerah pulang setelah buka puasa."

"Dengan berat hati, saya baru melapor ke polisi malam itu juga,” tuturnya.

Terpisah, Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir mengonfirmasi hal tersebut.

Ipda Herman Basir menuturkan bahwa penyidik saat ini tengah mencocokan keterangan.

"Hari ini kita panggil untuk mencocokkan keterangan sebelumnya karena kasusnya mau naik ke penyidikan," ujarnya kepada Tribun-Sulbar.com.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved