Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Internasional

30 Matematikawan Top Dunia Dikalahkan Chatbot AI yang Pecahkan Soal, Juri Takjub Sekaligus Ngeri

Sebanyak 30 matematikawan top dunia dikalahkan chatbot AI yang pecahkan jawaban. Juri takjub sekaligus ngeri.

Unsplash
PECAHKAN SOAL - Ilustrasi ChatGPT. Sebanyak 30 matematikawan top dunia dikalahkan Chatbot AI yang memecahkan sejumlah soal matematika belum terpecahkan. Juri takjub sekaligus ngeri, Senin (14/7/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Sebanyak 30 matematikawan top dunia dikalahkan chatbot AI.

Pemicunya ialah jawab sejumlah soal matematika yang belum pernah terpecahkan.

Adapun eksperimen ini nyaris tak terdengar publik.

Pada pertengahan Mei 2025, sebuah pertemuan tertutup digelar di Berkeley, California yang mempertemukan 30 matematikawan top dunia dalam sebuah eksperimen.

Tujuan pertemuan itu untuk menguji kecanggihan kecerdasan buatan, khususnya chatbot penalaran milik OpenAI, o4-mini, dalam menjawab soal-soal matematika tingkat tinggi.

Para matematikawan, yang datang dari berbagai belahan dunia, terlibat dalam uji coba dua hari penuh. 

Baca juga: Telanjur Baper, Kelakuan Aneh Pria Lamar AI Chatbot Hingga Menangis Terharu, Bikin Kekasih Marah

Mereka saling berkompetisi dalam kelompok kecil untuk menciptakan soal-soal kompleks yang mampu mereka pecahkan.

Namun diharapkan dapat menjebak AI tersebut. 

Setiap soal yang tak bisa dipecahkan o4-mini, akan mendapat hadiah 7.500 dollar AS (sekitar Rp 121,5 juta).

Namun, hasilnya mencengangkan.

Alih-alih kewalahan, chatbot AI justru memecahkan sejumlah soal matematika yang bahkan termasuk pertanyaan terbuka di dunia teori bilangan. 

Dikutip dari Live Science via Kompas.com, Sabtu (12/7/2025), sebanyak 30 matematikawan elite dunia berkumpul untuk menyelesaikan babak akhir dari tantangan matematika rahasia. 

PECAHKAN SOAL - Ilustrasi ChatGPT. Sebanyak 30 matematikawan top dunia dikalahhkan Chatbot AI yang memecahkan sejumlah soal matematika belum terpecahkan. Juri takjub sekaligus ngeri, Senin (14/7/2025).
PECAHKAN SOAL - Ilustrasi ChatGPT. Sebanyak 30 matematikawan top dunia dikalahkan Chatbot AI yang memecahkan sejumlah soal matematika belum terpecahkan. Juri takjub sekaligus ngeri, Senin (14/7/2025). (Pexels)

Mereka dibagi menjadi lima kelompok beranggotakan enam orang. 

Selama dua hari penuh, para ilmuwan bersaing merancang soal-soal yang cukup kompleks untuk membuat AI kesulitan. 

Soal-soal tersebut hanya bisa mereka pecahkan sendiri, tetapi diharapkan mampu menguji batas kemampuan penalaran bot canggih milik OpenAI.

Salah satu pemimpin dan juri acara, Ken Ono dari University of Virginia, mengaku terpana.

“Saya belum pernah melihat penalaran seperti itu dari model sebelumnya. Ini benar-benar seperti bekerja dengan ilmuwan sejati, menakjubkan sekaligus mengerikan,” ujarnya.

Kecanggihan o4-mini bukanlah kebetulan. 

Sebagai large language model (LLM) atau model bahasa besar terbaru OpenAI, o4-mini dirancang lebih ringan, cepat, dan terlatih dengan pendekatan reinforcement learning yang lebih kuat dari manusia. 

Dibandingkan dengan LLM generasi sebelumnya, bot ini mampu menembus masalah matematika yang selama ini dianggap terlalu rumit untuk AI.

Untuk mengujinya, OpenAI menggandeng Epoch AI, sebuah lembaga nirlaba untuk membuat 300 soal matematika yang belum pernah dipublikasikan, melalui proyek bernama FrontierMath. 

Dalam pengujian awal, sebagian besar model AI konvensional hanya bisa menjawab kurang dari 2 persen soal tersebut.

Baca juga: Sopan Bilang Tolong dan Terima Kasih ke ChatGPT, Bikin Perusahaan OpenAI Rogoh Puluhan Juta Dollar

Namun, dalam iterasi lanjutan, o4-mini mampu menyelesaikan sekitar 20 persen soal tingkat sarjana hingga pascasarjana.

Yang lebih mengejutkan, chatbot AI itu juga mulai menaklukkan soal tingkat riset yang biasanya hanya bisa dibuat dan dijawab oleh segelintir matematikawan elite.

Salah satu titik balik terjadi saat Ono mengajukan pertanyaan terbuka dalam teori bilangan yang dikenal di kalangan akademik sebagai masalah yang belum terpecahkan.

Dalam waktu sekitar 10 menit, o4-mini tidak hanya memahami masalah tersebut, tapi juga menawarkan solusi lengkap, disertai penalaran langkah demi langkah.

Ini merupakan sebuah capaian yang biasanya membutuhkan berminggu-minggu bagi manusia.

Meski para ilmuwan akhirnya berhasil merancang 10 pertanyaan yang mampu menghambat bot.

Mereka menyadari AI telah melampaui ekspektasi dalam waktu yang sangat singkat. 

Bahkan, kecepatannya dalam menyelesaikan soal rumit hanya dalam hitungan menit mulai menimbulkan perasaan campur aduk, sekaligus khawatir.

Baca juga: Temui 5000 Wanita, Pria ini Saring Jodoh Pakai ChatGPT Sampai Menikah, Satu Saran Muncul: Seimbang

Matematikawan seperti Yang Hui He dari London Institute for Mathematical Sciences mengibaratkan kinerja o4-mini setara, jika tidak melebihi, dengan mahasiswa pascasarjana terbaik. 

Namun, ia juga menyoroti bahaya dari keyakinan buta terhadap jawaban AI. 

“Model ini sangat percaya diri. Ia telah menguasai bentuk baru dari pembuktian bukan dengan logika, tapi dengan intimidasi,” kata He.

Diskusi di penghujung pertemuan pun bergeser ke masa depan peran matematikawan manusia. 

Jika AI mencapai tingkat lima, soal-soal yang bahkan para ahli pun tak mampu menjawab, peran manusia akan berubah dari pemecah masalah menjadi kolaborator kreatif. 

“Kelak, kita tidak hanya akan mengajukan pertanyaan, tapi juga belajar dari robot untuk menemukan kebenaran baru,” kata Ono.

Dengan perkembangan yang demikian cepat, ia memperingatkan meremehkan potensi AI adalah kesalahan besar. 

“Saya tidak ingin menciptakan kepanikan, tetapi dalam beberapa aspek, model bahasa besar seperti ini sudah mengungguli banyak mahasiswa pascasarjana terbaik di dunia,” tandasnya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved