Perampokan Sadis di Pasuruan
Kronologi Keponakan yang Tega Habisi Bibi, Direncanakan Sejak 2 Bulan, Ambil Barang Berharga
Kronologi M Fawaid (27) keponakan yang tega menghabisi nyawa bibinya Hj Mirzah (63) di ruang garasi rumahnya
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kronologi M Fawaid (27) keponakan yang tega menghabisi nyawa bibinya Hj Mirzah (63) di ruang garasi rumahnya.
Kejadian ini tepat di kediaman korban di Jalan Raya Tempel, Dusun Tempel, Desa/Kecematan Gempol, Pasuruan, pada Senin (14/7/2025).
Ternyata, tersangka sudah mempersiapkan aksi pembunuhan terhadap korban sejak dua bulan lalu. Bahkan, rencana hari eksekusi terhadap korban sempat direncanakan antara tanggal 6 dan 7 Juli 2025.
Namun, eksekusi tersebut urung dilakukan tersangka, lantaran pada tanggal tersebut, anak-anak korban masih tampak berada di dalam rumah.
Karena, sif pekerjaan anak korban pada saat itu, dijadwalkan pada malam hari. Tak ayal, sejak pagi hingga siang hari, korban masih tampak ditemani anak-anak korban.
Baca juga: Deretan Fakta Keponakan Bunuh Bibi, Sempat Bawa Kabur Mobil Korban, Sandiwara Malah Terbongkar
"Tersangka merencanakan membunuh korban semenjak 2 bulan yang lalu dan sekira 2 minggu yang lalu tersangka berniat melancarkan aksinya namun batal terlaksana karena anak korban MIY berada di rumah," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast, di Ruang Konferensi Pers Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, pada Selasa (15/7/2025).
Lalu, pada hari eksekusi tersebut, yakni Senin (14/7/2025), tersangka yang rumahnya masih berada di dusun tersebut atau bertetangga dengan korban, berpamitan dengan keluarganya untuk bepergian sebentar.
Tersangka berdalih sedang mengikuti agenda wawancara tes lamaran pekerjaan di sebuah perusahaan.
Baca juga: Motif Keponakan Bunuh Bibi di Pasuruan, Sakit Hati Karena Ucapan Korban dan Terdesak Utang Judol
Tersangka bepergian dari rumah dengan mengendarai motor pribadi Honda Beat berwarna hijau tua.
Lalu, tersangka berkunjung ke toko milik kakaknya untung menitipkan kendaraan motor tersebut.
Setelah itu, tersangka sendiri memilih berjalan menuju ke warung kopi (warkop) di bawah jembatan jalur penyeberangan kendaraan bermotor (flyover) penghubung ruas Tol Surabaya-Gempol.
Baca juga: Gelagat Ponakan yang Bunuh Bibinya Sempat Saksikan Olah TKP, Berlagak Polos : Kesaksian Janggal
Selama nongkrong di warkop tersebut, tersangka bertemu dengan seorang temannya Saksi KB untuk dicarikan kendaraan tumpangan ke suatu tempat.
Kebetulan, Saksi KB hendak bertemu dengan dua temannya Saksi AR dan FP.
Lalu, Saksi KB meminta tolong kepada kedua orang temannya itu untuk mengantarkan tersangka sesuai dengan tujuannya.
Baca juga: Lansia Dirampok dan Dibunuh Keponakan di Gempol Pasuruan, Diduga Dipicu Dendam Pribadi
Tujuan tersangka tak lain dan tak bukan adalah rumah korban.
Setibanya di lokasi tersebut, sekitar pukul 08.30 WIB, tersangka kemudian masuk melalu lorong samping rumah korban menuju ke dapur dan bertemu dengan korban.
Tersangka berdalih hendak mengambil benda-benda yang tertinggal di dalam garasi tersebut.
Baca juga: BREAKING NEWS : Perampokan Sadis di Pasuruan, Lansia Tewas Dihabisi, Pelaku Bawa Kabur Mobil
Sepanjang berjalan menyusuri teras rumah hingga menuju ke dalam lorong rumah terhubung dengan garasi, tersangka berusaha mengambil sebilah pisau dapur yang diselipkan pada jaket.
Belakangan diketahui, pisau sepanjang sejengkal jemari tangan orang dewasa dengan pegangan
berbahan kayu warna cokelat tersebut merupakan dibeli di Pasar Porong, pada Jumat (11/7/2025)
Setelah mengobrol beberapa saat, tersangka sekonyong-konyong menyerang korban dengan menusuk-nusuk beberapa kali bagian perutnya menggunakan pisau dapur yang dibawa tersangka.
Beberapa kali tusukan pada bagian perut itu, tidak lantas membuat korban terkapar seketika. Korban sempat berusaha berteriak-teriak meminta bantuan kepada orang lain yang mungkin sedang melintasi depan rumahnya.
Melihat itu, tersangka langsung melakukan serangan untuk kesekian kali, yakni tepat pada bagian leher hingga akhirnya korban yang semula meregang nyawa, berangsur-angsur lemas, dan tewas.
"Berkali-kali pada bagian perut, lalu berlanjut ke leher," ujarnya di Ruang Konferensi Pers Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, pada Selasa (15/7/2025).
Menyadari bahwa korbannya tak bernyawa. Tersangka mulai menggeledah hampir seluruh ruangan rumah korban untuk mencari benda-benda berharga apa pun itu bentuknya.
Hingga akhirnya tersangka tersangka menemukan BPKB mobil Honda CRV warna putih dan BPKB satu unit motor Honda Vario yang tersimpan di lemari kamar korban.
Tersangka sempat melakukan upaya agar menghilangkan petunjuk yang akan mengungkapkan jati dirinya sebagai tersangka.
Mulai dari membersihkan ceceran darah korban menggunakan alat pel yang terdapat di dalam rumah.
Lalu, membersihkan diri dan mengganti pakaian yang kotor dengan mengenakan pakaian milik anak korban.
"Setelah tersangka mendapatkan 2 BPKB tersebut tersangka mengganti baju tersangka dengan baju milik Saksi MIY (anak korban)," ungkapnya.
Selanjutnya, Tersangka berusaha mencuri mobil pribadi korban; Mobil Hondol CRV dengan menggunakan kunci bawaan mobil yang teronggok di salah satu sudut rumah.
Tersangka berusaha menjual mobil Honda CRV milik korban kepada seseorang kenalannya melalui medsos secara cash on delivery (COD) dengan bertemu di sebuah kafe kawasan Jalan Cendekia Sidowayah, Celep, Sidoarjo, sekitar pukul 10.30 WIB.
Tersangka, berusaha menutupi jati dirinya, dengan menolak menunjukkan KTP, sebelum melakukan transaksi penjualan mobil. Hingga akhirnya transaksi tersebut, batal.
"Transaksi jual beli tersebut batal karena tersangka takut saat diminta identitas oleh saksi S (calon pembeli) dan memberikan berbagai alasan agar tersangka dapat meninggalkan kafe," terangnya.
Mungkin karena frustasi usai kesulitan menjual mobil hasil kejahatan tersebut, Abraham mengambil, tersangka menelantarkan mobil tersebut dengan membiarkan teronggok terparkir di sebuah pujasera kawasan Gempol, Pasuruan, sekitar pukul 12.00 WIB.
Lalu, tersangka kembali pulang ke rumah, dengan menumpang kendaraan taksi online. Selama di rumah, tersangka yang mendengar jenazah korban berhasil ditemukan oleh kerabatnya di dalam rumah dan kasus pembunuhan tersebut menggegerkan permukiman tersebut, tersangka berusaha membaur dan mendekati lokasi kejadian.
"Lalu dia pulang ke rumah pakai taksi online," pungkas Abraham.
Sementara itu, Panit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKP Fauzi mengatakan, upaya tersangka menghilangkan jejak bukan cuma sekadar berlagak sebagai seorang 'cepu' menyesatkan penyelidikan kepolisian.
Melalui, foto dan video yang dikirimkan kepada WhatsApp (WA) penyidik kepolisian. Atau melalui surat wasiat yang sengaja ditinggalkan dekat jenazah korban.
Namun tersangka juga berusaha mengaburkan jejak dengan membuang barang bukti pisau dapur yang dipakai menghabisi nyawa korbannya.
Yakni, dengan membuangnya di tepi sungai alteri Porong, setelah gagal menjual mobil curian pada siang harinya.
"Hari Jumat pagi beli pisau di Pasar Porong, lalu disimpan di rumahnya. Samapai hari H pisau di selipkan dalam jaket," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di Mapolda Jatim.
Lalu, tersangka juga sempat berusaha menghilangkan jejak-jejak kebrutalannya menghabisi korban. Salah satu caranya, menghapus ceceran darah yang membanjiri lantai tempat korban tergeletak.
Tapi, lanjut Fauzi, cara tersebut tak begitu efektif seperti yang dimaksudkan tersangka, karena darah korban terus mengucur deras meskipun lantai sudah dibilas dengan air.
"Disiram dengan air tapi masih ada korban banyak darah," pungkasnya.
RunningNews
TribunBreakingNews
Perampokan Sadis di Pasuruan
Polda Jatim
Kombes Pol Widi Atmoko
Berita Pasuruan Hari Ini
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
'Ya Allah, Tolong' Teriakan Terakhir Mirzah sebelum Dibunuh Keponakan Gegara Sakit Hati Dinasihati |
![]() |
---|
Sosok Fawaid Keponakan yang Habisi Tantenya di Pasuruan, Ternyata Mantan DJ dan Konten Kreator |
![]() |
---|
5 Fakta Perampokan Sadis di Pasuruan, Ponakan Habisi Nyawa Bibi Gegara Ucapan 'S1 Kok Belum Kerja' |
![]() |
---|
Motif Keponakan Bunuh Bibi di Pasuruan, Sakit Hati Karena Ucapan Korban dan Terdesak Utang Judol |
![]() |
---|
Gelagat Ponakan yang Bunuh Bibinya Sempat Saksikan Olah TKP, Berlagak Polos : Kesaksian Janggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.