Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Perampokan Sadis di Pasuruan

'Ya Allah, Tolong' Teriakan Terakhir Mirzah sebelum Dibunuh Keponakan Gegara Sakit Hati Dinasihati

'Ya Allah, Tolong' teriakan terakhir Mirzah sebelum dibunuh keponakannya sendiri di Pasuruan gara-gara sakit hati dinasihari berhenti judi online.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
PERAMPOKAN DAN PEMBUNUHAN - Anggota Tim Jatanras Polda Jatim yang dikomandoi Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur membawa M Fawaid (27) tersangka pembunuhan Mirzah (63) di Gedung Humas Mapolda Jatim, Selasa (15/7/2025). Mirzah sebelumnya ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka bacok pada leher dan perut di garasi rumahnya, Jalan Raya Tempel, Dusun Tempel, Desa/Kecamatan Gempol, Pasuruan, Jawa Timur, Senin (14/7/2025) siang. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mirzah (63) ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka bacok pada leher dan perut di garasi rumahnya, Jalan Raya Tempel, Dusun Tempel, Desa/Kecamatan Gempol, Pasuruan, Jawa Timur, Senin (14/7/2025) siang.

Ibu dua anak itu, tewas dibunuh keponakannya sendiri, M Fawaid (27).

Kepada penyidik Anggota Unit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim yang menginterogasinya, M Fawaid bercerita ucapan sang bibi sebelum tewas dibunuh.

"Ya Allah, tolong-tolong," begitu teriakan terakhir Mirzah, seperti yang diceritakan M Fawaid.

Tak hanya bercerita, M Fawaid juga diminta memperagakan adegan pembunuhan selama proses prarekonstruksi yang diperlukan penyidik menyusun berkas Berita Acara Pemeriksaan (BAP). 

Menurut Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, modus tersangka saat menghabisi nyawa korban begitu sadis.

Tersangka Fawaid menusuk perut korban sebanyak empat kali, saat korban sedang mengambil perkakas benda yang semula alih-alih diminta oleh tersangka saat pertama kali datang ke rumahnya sekitar pukul 07.30 WIB. 

Korban yang mengerang kesakitan akibat luka tusuk pada bagian perut tersebut, lantas mencoba sekuat tenaga yang tersisa berusaha berteriak meminta tolong berharap suaranya terdengar oleh orang-orang yang kebetulan melintas di depan rumah. 

Namun, tersangka tak ingin membiarkan korban meminta tolong, untuk yang kesekian kali, tersangka langsung menggorok leher korban dengan dua kali sayatan. 

Baca juga: Sosok Fawaid Keponakan yang Habisi Tantenya di Pasuruan, Ternyata Mantan DJ dan Konten Kreator

"Kalau ini, dia sudah sadis. Sudah menusuk 4 kali. Korban tumbang dan menyebut, 'Ya Allah tolong-tolong. Langsung disikat (ditusuk) lehernya 2 kali," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, pada Kamis (17/7/2025). 

M Fawaid sejak awal sudah berniat menghabisi nyawa korban yang sebenarnya adalah bibinya sendiri.

Bahkan, aksi pembunuhan tersebut sudah direncanakan selama dua bulan lamanya. 

"Bahkan, menurut saya, dia lebih sadis dari pelaku kasus mutilasi Kediri. Karena pelaku Kediri, dia mutilasi korban saat korban dimasukkan koper tapi enggak muat. Bukan rencananya mutilasi. Tapi lebih kebingungan untuk menghilangkan korban," pungkasnya. 

Sementara itu, Panit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKP Fauzi menerangkan teknik tersangka saat menghunuskan pisau ke tubuh korban hingga tewas. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved