Berita Viral
Neo Japan Ditelpon Warga Jepang karena Ulah WNI Meresahkan, YouTuber: Jangan sampai Diblacklist
YouTuber Neo Japan mendapat keluhan warga Jepang karena ulah WNI meresahkan. Ia memberikan pesan.
TRIBUNJATIM.COM - YouTuber Neo Japan membagikan video berupa laporan yang ia terima terkait keluhan warga Jepang terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang berkelakuan meresahkan.
Laporan yang diterima Neo Japan kemudian menjadi sorotan warganet hingga akhirnya viral di media sosial.
Kelakuan meresahkan WNI yang ada di Jepang membuat Neo Japan atau Dian Kusuma merasa malu.
Iapun mengingatkan para WNI yang datang ke Jepang agar menjaga nama baik bangsa.
Lantas siapa sebenarnya sosok Dian Kusuma atau Neo Japan tersebut?
Dikutip dari Grid.ID, Selasa (14/7/2025), Neo Japan atau Dian Kusuma merupakan seorang WNI kelahiran Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Sosok Nunik WNI Tangkap Pencopetnya di Paris, Uang Rp 8 Juta Nyaris Lenyap, Awalnya Beri Bantuan
Saat ini ia tinggal di Jepang bersama istri dan anaknya.
Dian Kusuma juga memiliki channel YouTube yang bernama Neo Japan.
Dalam kesehariannya, ia telah lama membagikan berbagai kegiatan tentang kehidupan serta interaksinya dengan orang Jepang.
Ia juga tak lupa untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada warga Jepang.
Termasuk makanan-makanan Indonesia yang kerap ia masak.
Sebelumnya, Dian merupakan WNI yang mengikuti program magang di Jepang.

Setelahnya, ia kenal dengan wanita Jepang bernama Haru atau Fatimah (setelah mualaf) dan menikahinya.
Saat ini, ia telah dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Yusuf.
Kini channel YouTube miliknya telah memiliki lebih dari 2,3 juta subscribers.
Selain membuat konten, Dian juga terlibat dalam dunia bisnis dan pendidikan kerja.
Ia mendirikan Neo Japan Solution yang merupakan lembaga pelatihan kerja bagi calon pekerja asal Indonesia.
Tak hanya itu, ia juga mengelola sebuah restoran yang ada di daerah Suzuka, Jepang.
Baca juga: Pulang dari Menara Eiffel, Ibu-ibu WNI dan Sekeluarga Tangkap Pencopet, Aksinya Viral Tuai Pujian
Kini nama Dian Kusuma atau Neo Japan menjadi perbincangan usai video pengakuannya viral di media sosial.
Melalui sebuah video, ia membagikan pengalamannya ditelepon oleh warga Jepang yang bertanggung jawab menangani orang asing.
Dian juga membagikan potongan percakapan melalui chatting yang telah ia terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Percakapan itu berisi keluhan tentang buruknya peserta magang asal Indonesia, termasuk perbuatan pencurian uang tunai.
"Merekapun masih berharap jangan sampai hal ini memuncak dan di blacklist seperti Vietnam. Bila hal ini dinaikin ke parlemen pusat hm, ya khawatir juga," tulisnya.
Meskipun begitu, ia juga memberikan pesan pada peserta magang yang masih berada di Jepang.
"Buat adik-adik yang masih di Jepang, semangat dan berdoa saja. Bukan wewenang saya memutuskan hal ini, tugas saya dan kita hanya menjaga nama baik di Jepang," tulisnya.

Sementara itu, kisah lainnya soal WNI di Jepang ini pernah menjadi sorotan.
WNI yang merupakan pasangan suami istri meninggal diduga usai mengkonsumsi kentang.
Informasi ini dibagikan oleh TikTokers Dion Putra di akun media sosialnya dan menjadi viral.
Namun kabar dugaan tersebut masih terus dikonfirmasi untuk diverifikasi kebenarannya.
Dalam akun media sosialnya, Dion mengurai penjelasan terkait penyebab WNI tersebut meninggal setelah makan kentang.
"Katanya ada pasutri orang Indonesia meninggal di Jepang karena mereka mengonsumsi kentang yang sudah bertunas," ungkap Dion Putra dilansir Tribun Bogor dari akun TikTok-nya, Selasa (3/6/2025).
Lebih lanjut, Dion pun menjelaskan perihal keilmuannya mengenai penyebab kentang bertunas bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia.
Dalam penjelasannya, Dion menyebut mengonsumsi kentang bisa membuat keracunan.
Penyebabnya adalah karena di kentang tersebut tinggi kandungan senyawa glikoalkaloid.
"Kentang itu memproduksi senyawa kimia glikoalkaloid untuk melindungi diri dari hama dan penyakit. Kenapa mereka bisa keracunan solanin? karena kadar glikoalkaloid pada kentang sudah tinggi," kata Dion Putra.
Baca juga: Negara Rugi Rp 200 Juta, 15.000 WNI Tertipu Warga Malaysia yang Nyamar Pegawai Bank dan Minta Data
Tak cuma pada kentang bertunas, ada ciri lain kentang terindikasi bisa memicu keracunan yaitu kentang yang berwarna hijau.
Diungkap Dion, jika Anda menemukan kentang berwarna hijau dan banyak tunas, jangan dimakan atau diolah menjadi masakan.
"Bagaimana kita mengetahui bahwa kadar glikoalkaloid sudah tinggi? pertama, hindari kentang yang sudah disimpan terlalu lama. Kedua hindari kentang yang sudah terpapar sinar matahari sampai bagian kentangnya ada yang berubah warna hijau," ucap Dion Putra.
Dikutip dari laman poison control, kentang mengandung dua glikoalkaloid beracun yang disebut solanin dan chaconin.
Kentang yang layak konsumsi biasanya tidak bertunas.
Sebab kentang segar tersebut hanya mengandung sedikit glikoalkaloid.
Berdasarkan hasil penelitian, paparan cahaya atau sinar matahari ternyata bisa mempercepat pembentukan klorofil dan glikoalkaloid.
Seperti diketahui, klorofil terdapat pada tumbuhan hijau yang bermanfaat.
Namun jika klorofil tersebut ada di dalam kentang, sifatnya akan berbahaya.
Kentang yang ada klorofilnya akan berwarna hijau.
Warna hijau tersebut menandakan tingginya glikoalkaloid.
YouTuber
Neo Japan
WNI
viral di media sosial
Jepang
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Izzah Gadis Bandung Nangis Tak Sadar Telantar di Lamongan, Uang Rp 700 Ribu Diambil Ojek |
![]() |
---|
Sosok Erick Thohir, Menteri BUMN Santer Disebut Bakal Bergeser Jadi Menpora Gantikan Dito Ariotedjo |
![]() |
---|
Baru Duduk di Kantor saat Mediasi, Wabup Diusir Warga Sendiri: Sesuai Permintaan Masyarakat |
![]() |
---|
Pengakuan Orang Tua Bantah Biarkan Anaknya Aniaya Guru SMAN 1 Sinjai di Ruang BK: Bikin Malu |
![]() |
---|
Ratusan Siswa Keracunan Menu MBG, Ternyata Makanan Mengandung Ecoli dan Salmonella |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.