Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kapal Penumpang Tenggelam di Selat Bali

Operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya Dialihkan ke Daerah, Alutsista TNI AL Tetap Standby di Selat Bali

TNI AL masih menyiagakan alat utama sistem senjata (Alutsista) di wilayah perairan Selat Bali meski operasi SAR tragedi KMP Tunu Pratama Jaya

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/AFLAHUL ABIDIN
ALUTSISTA STANDBY - Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II Laksma TNI Endra Hartono. NI AL masih menyiagakan alat utama sistem senjata (Alutsista) di wilayah perairan Selat Bali meski operasi SAR tragedi KMP Tunu Pratama Jaya dialihkan dari Basarnas pusat ke daerah per Selasa (15/7/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - TNI AL masih menyiagakan alat utama sistem senjata (Alutsista) di wilayah perairan Selat Bali meski operasi SAR tragedi KMP Tunu Pratama Jaya dialihkan dari Basarnas pusat ke daerah per Selasa (15/7/2025).

Beberapa alutsista yang sebelumnya aktif dalam mencari keberadaan bangkai kapal dan korban tenggelam antara lain KRI Pulau Fanildo, KRI Spica, KAL Sembulungan, dan KAL Tongkol.

"Kami standby saja," kata Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II Laksma TNI Endra Hartono.

Endra menjelaskan, alutsista-alutsista milik TNI AL akan bergerak apabila diperlukan dalam operasi SAR ke depan. Semberi itu, kapal-kapal milik TNI AL akan berada di pangkalan Selat Bali yang juga merupakan wilayah daerah operasi.

"Yang ada di sini, di Gilimanuk dan Ketapang, kami akan tetap di sini. Apabila diperlukan, diminta, kami siap support," lanjutnya.

Baca juga: Sekolah Rakyat di Banyuwangi Resmi Dibuka, 125 Anak Kurang Mampu Dapat Pendidikan dan Asrama Gratis

Setelah dialihkan ke daerah, operasi SAR akan dikoordinir salah satunya oleh Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP). Lembaga tersebut akan berfokus pada penandaan bangkai kapal dan upaya pengangkatannya.

Sekadar informasi, operasi SAR tragedi KMP Tunu Pratama Jaya dialihkan ke kedaerahan setelah 13 hari masa pencarian.

"Hari ini, Senin 14 Juli, sekira pukul 17.18 WIB, SMC (Search and Rescue Mission Coordinator) menyatakan bahwa operasi SAR lanjutan akan disesuaikan dengan menggunakan kekuatan kewilayahan," kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas R Eko Suyatno.

Hingga saat ini, korban KMP Tunu Pratama Jaya yang berhasil dievakuasi sebanyak 48 orang. Rinciannya, 30 korban selamat dan 18 korban meninggal dunia.

Baca juga: Semarang Hingga Banyuwangi Jadi Tujuan Favorit Penumpang dari Lamongan Selama Libur Sekolah

Dari 18 jumlah korban meninggal, 15 jenazah telah diidentifikasi dan diserahterimakan kepada keluarga masing-masing. Sementara tiga jenazah lainnya harus dites DNA untuk memastikan identitasnya.

Berdasarkan data manifes, jumlah penumpang KMP Tunu Pratama Jaya sebanyak 53 orang dengan total kru 12 orang. Namun, diduga ada banyak penumpang yang tak terdata dalam manifes.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved