Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ratusan PKL dan Jukir Geruduk Balai Kota Among Tani Kota Batu, Pendemo Tolak Ada Gate Parkir

Ratusan orang yang terdiri dari juru parkir, Pedagang Kaki Lima (PKL) dan kusir dokar yang biasa mangkal di Alun-Alun Kota Batu mendatangi Balai Kota

Penulis: Dya Ayu | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/DYA AYU
DEMO TOLAK GATE PARKIR - Ratusan pendemo yang terdiri dari Pedagang Kaki Lima, Jukir dan Kusir dokar Alun-alun Batu demo ke Balai Kota Among Tani Batu untuk menolak gate parkir di Alun-Alun Batu 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Ratusan orang yang terdiri dari juru parkir, Pedagang Kaki Lima (PKL) dan kusir dokar yang biasa mangkal di Alun-Alun Kota Batu mendatangi Balai Kota Among Tani Batu, Selasa (15/7/2025).

Kedatangan mereka untuk melakukan demo tolak gate parkir yang akan diterapkan di Alun-Alun Kota Batu.

Dengan membawa dan membentangkan spanduk bertuliskan ‘Menolak Gate Parkir’, masa yang datang sejak pagi itu akhirnya ditemui oleh pejabat Dinas Perhubungan, selaku pemangku kebijakan terkait gate parkir itu.

Demo ini sebagai reaksi setelah dikeluarkannya Surat Keputusan Wali Kota Batu terkait pemberlakukan parkir elektronik di kawasan Alun-Alun. 

Baca juga: Sorotan Anggota Dewan di Kota Batu Soal Koperasi Merah Putih, Wanti-Wanti Pengurus agar Serius

PKL, Jukir dan kusir dokar cemas nantinya jika diberlakukan gate parkir dapat menghilangkan mata pencaharian mereka dan jikalau masih tetap bisa bekerja, pendapatan mereka tak akan sebanyak saat sebelum adanya gate parkir.

“Intinya kami tetap satu suara menolak gate parkir. Tapi kami tetap akan memberi kesempatan pihak Dishub untuk melakukan uji coba gate parkir saat weekend. Nanti akan diketahui hasilnya bagaimana adanya gate, apakah akan menambah kerumitan atau menambah kenyamanan,” kata Perwakilan demo sekaligus Ketua Umum Paguyuban PKL Alun-Alun, Puspita Herdysari, Selasa (15/7/2025).

Setelah melakukan demo di halaman Balai Kota Among Tani, ada beberapa perwakilan dari PKL, jukir dan juga kusir dokar yang diajak beraudiensi ke dalam kantor Dishub untuk melakukan pembicaraaan sekaligus mendengarkan penjelasan dari Dishub.

Kemudian setelah beberapa saat perwakilan tersebut keluar dan menyampaikan hasil dari pertemuan bersama dengan pihak Dishub Batu itu.

“Sayangnya sosialisasinya telat dan kami baru dikasih tahu setelah kita datang ke sini (Balai Kota,red). Seharusnya karena ini program sudah lama ya harusnya sosialisasinya sudah lama, bukan tiba tiba SK terbit. Sekarang kita lihat saja saat ada uji coba, tidak ada gate saja dari tujuh arus sudah macet apalagi dengan gate yang hanya dua arus dengan waktu per orang 1 menit 25 detik,” jelasnya.

Baca juga: Cuaca Jawa Timur Senin 14 Juli 2025: Kota Batu dan Mojokerto Hujan, Surabaya dan Nganjuk Panas

Selain itu Puspita yang akrab disapa Pipit itu juga menyampaikan kepada para pendemo yang lain untuk tidak mendengarkan provokasi dari luar, sehingga dapat memperkeruh persoalan.

“Ini nanti akan dicoba untuk simulasi gate, kita kasih kesempatan pihak Dishub untuk melakukan uji coba saat weekend, biar dicoba dan kita harus legowo. Kalau memang skema yang diterapkan itu berhasil kita manut tapi kalau tidak berhasil bubarkan dan jangan dilakukan,” tuturnya.

Tak lama berselang massa meninggalkan Balai Kota Among Tani Kota Batu.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved