Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

MPLS 2025, Dindik Kabupaten Kediri Tekankan Ramah Anak dan Antibullying: Tanpa Kekerasan

Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri menegaskan bahwa pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun 2025

Penulis: Isya Anshori | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/ISYA ANSHORI
KARAKTER - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Mokhamat Muhsin saat dikonfirmasi. Dia berharap pendidikan harus berjalan dengan pendekatan yang ramah anak dan bebas dari segala bentuk perundungan. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri menegaskan bahwa pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun 2025 harus berjalan dengan pendekatan yang ramah anak dan bebas dari segala bentuk perundungan.

Penegasan ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Mokhamat Muhsin, saat memantau pelaksanaan MPLS di beberapa sekolah. 

Muhsin menekankan bahwa MPLS seharusnya menjadi momen untuk membangun karakter, memperkuat kekompakan, serta menumbuhkan semangat belajar siswa baru dalam suasana yang menyenangkan. 

"Saya melihat sendiri kegiatan salat duha bersama. Ini bagian bagus dari pembiasaan ibadah dan pembentukan karakter," katanya, Rabu (16/7/2025). 

Baca juga: Tak Terlihat Sejak Idul Adha, Lansia Kediri Ditemukan Tewas Sisa Kerangka di Rumah Sendiri

"Yang terpenting, tidak boleh ada kegiatan yang mengarah ke bullying atau tekanan," imbuhnya. 

Dinas Pendidikan secara tegas melarang praktik perploncoan, kekerasan simbolik, maupun candaan kasar dalam kegiatan MPLS. Semua satuan pendidikan diimbau untuk menjadikan MPLS sebagai ruang aman dan nyaman bagi siswa baru dalam beradaptasi dengan lingkungan sekolah.

"Intinya, MPLS harus dilakukan dengan pendekatan ramah anak. Tidak boleh ada tekanan, apalagi kekerasan," tegas Muhsin.

Sementara itu, di SMP Negeri 3 Kabupaten Kediri, semangat ramah anak diwujudkan melalui tema MPLS bertajuk Ignite MPLS Ramah. 

Wakil Humas Riyos Aldi Jumawan menjelaskan bahwa kata ignite dipilih untuk menggambarkan semangat membara dalam menyambut siswa baru.

"Semangatnya membara, tapi dibungkus dengan pendekatan yang hangat dan menyenangkan. Tidak ada tekanan, tidak ada unsur kekerasan. Semua dijalankan dengan cara yang humanis," ujar Riyos.

Tema tersebut merupakan pengembangan dari tema tahun sebelumnya, Sparkling MPLS yang kini diperhalus agar lebih sesuai dengan pendekatan pendidikan karakter. Riyos menyebut bahwa format MPLS tahun ini memang lebih serius dalam konten, namun tetap mempertahankan suasana seru agar siswa tidak merasa jenuh.

Baca juga: Bertemu Petani di Kediri, Mentan Amran Sulaiman Berkomitmen Kembalikan Kejayaan Tebu Indonesia

MPLS di SMPN 3 berlangsung selama lima hari, mulai 14 hingga 18 Juli 2025, dengan pra-MPLS yang sudah digelar pada Sabtu (12/7/2025). Tahun ini, tercatat 157 siswa baru mengikuti kegiatan MPLS. Setiap pagi kegiatan dimulai pukul 06.45 WIB dengan presensi dan pengelompokan peserta.

Menariknya, kelompok siswa baru dinamai berdasarkan nama-nama pahlawan nasional untuk menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dan nasionalisme sejak dini. Para siswa mendapat berbagai materi dari Kemendikbudristek, seperti keadaban digital, bahaya narkoba, dan penguatan profil pelajar Pancasila.

Selain itu, sekolah juga mengintegrasikan program Pakizelia tujuh kebiasaan baik anak Indonesia ke dalam kegiatan MPLS sebagai upaya membangun karakter siswa sejak awal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved