Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sorotan Masyarakat Selama Gelaran SPMB Jatim 2025, dari Isu Difabel hingga Proses Pendaftaran

Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) merespon sejumlah sorotan dari masyarakat selama SPMB 2025 berlangsung. 

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM/BOBBY KOLOWAY
CATATAN SPMB 2025 - ilustrasi, Orang tua calon siswa SMP mendatangi posko Konsultasi SPMB Jenjang SMP Negeri di kantor Dispendik Kota Surabaya. 

Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai, membantah adanya dugaan penolakan terhadap siswa berkebutuhan khusus.

“Bukan ditolak, tapi memang ada persyaratan umum yang harus dipenuhi. SMA atau SMK jumlah gurunya terbatas, jadi tidak semua sekolah mampu mengakomodir, apalagi dengan kekhususan tertentu,” ujar Aries.

Ia menjelaskan bahwa beberapa SMK memiliki kebutuhan teknis pembelajaran yang kompleks dan memerlukan penyesuaian terhadap kondisi peserta didik. 

Meski begitu, ia menegaskan bahwa sudah banyak siswa difabel yang berhasil diterima di sekolah negeri.

“Kami sangat terbuka menerima siswa dari kebutuhan khusus. Tapi kembali lagi, itu tergantung kesiapan sekolah tujuan, terutama dari sisi pendampingan dan fasilitas,” imbuhnya.

Menanggapi surat dari Komisi Nasional Disabilitas (KND) yang menyebut adanya 26 siswa difabel ditolak di SMAN/SMKN di Surabaya dan Sidoarjo, Aries menuturkan bahwa pihaknya masih melakukan verifikasi dan pendalaman di lapangan.

“Bila ada kasus spesifik, tentu akan kami tindak lanjuti. Tapi harus dilihat juga apakah sekolah benar-benar siap menyediakan kebutuhan pendamping dan fasilitas khusus,” pungkasnya.

Aries mengungkapkan komitmennya untuk terus memperbaiki layanan pendidikan, termasuk dalam hal merespons pengaduan masyarakat. Berbagai saluran pengaduan telah disediakan, seperti helpdesk sekolah, cabang dinas, call center, hingga media sosial.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved