Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Laptop Chromebook di SDN 4 Gadungan Kediri Rusak, Perbaikan Terkendala Suku Cadang

Salah satu sekolah penerima bantuan adalah SDN 4 Gadungan Kediri. Sekolah ini menerima sebanyak 16 unit Chromebook. Namun satu rusak.

Penulis: Isya Anshori | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Isya Anshori
PENGECEKAN - Guru SDN 4 Gadungan Puncu Kediri saat mencoba menyalakan Chromebook, Kamis (17/7/2025). Hingga saat ini, penggunaan Chromebook masih optimal. Meski demikian, ada pula perangkat yang mulai mengalami kerusakan dan sulit diperbaiki karena kendala ketersediaan suku cadang.  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Sejumlah sekolah di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, masih memanfaatkan program bantuan laptop Chromebook dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2022 lalu.

Meski demikian, ada pula perangkat yang mulai mengalami kerusakan dan sulit diperbaiki, karena kendala ketersediaan suku cadang.

Salah satu sekolah penerima bantuan adalah SDN 4 Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri.

Sekolah ini menerima sebanyak 16 unit Chromebook.

Namun, kini satu unit di antaranya sudah tidak dapat digunakan karena mengalami kerusakan pada bagian baterai.

“Sudah saya cek, yang satu rusak, baterainya. Waktu saya coba bawa ke service center, ternyata suku cadangnya langka. Kalaupun ada, harganya mahal, sekitar Rp 600 ribu di marketplace," kata Dimas, guru SDN 4 Gadungan yang juga merawat aset perangkat TIK di sekolah tersebut saat ditemui, Kamis (17/7/2025).

Dimas menjelaskan, meskipun satu unit rusak, 15 Chromebook lainnya masih dalam kondisi cukup baik dan bermanfaat untuk menunjang aktivitas pembelajaran.

Perangkat tersebut kerap dipakai oleh guru yang tidak memiliki laptop pribadi, serta dikenalkan kepada siswa untuk pembelajaran digital dasar.

"Fungsinya memang bukan untuk editing berat atau pemrograman. Tapi cukup bagus untuk pengetikan, presentasi, atau pembelajaran daring ringan. Baterainya juga bisa bertahan hingga 6 jam," imbuhnya.

Dimas menyebut, sejak perangkat ini diterima, guru-guru merasa terbantu dalam penyusunan perangkat ajar, pelaporan, hingga mengakses platform pendidikan berbasis daring.

Namun, dia berharap ke depannya ada layanan purnajual atau dukungan teknis yang lebih mudah diakses sekolah.

Di sisi lain, Dimas pernah mencoba untuk menghubungi call center yang tertera di laptop tersebut, namun beberapa kali mencoba tidak ada respons yang jelas.

Bahkan tidak bisa dihubungi untuk mendapat solusi terkait suku cadang. 

Baca juga: Pantas Kepsek Ngeluh, Begini Kondisi Laptop Chromebook yang Dibagikan di Era Nadiem Makarim

"Kalau Chromebook ini seperti aplikasi di ponsel Android namun versi laptop, mudah untuk operasinya. Namun karena mungkin merek lokal, jadi untuk suku cadang lebih terbatas," ungkapnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved