Viral Nasional
PSI Lebih Cocok untuk Jokowi Dibanding Partai Gerindra atau Golkar, Pengamat: Sekarang Momen Tepat
Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menjelaskan ada momentum yang tepat untuk Jokowi segera bergabung dengan partai.
TRIBUNJATIM.COM - PSI lebih cocok untuk Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi.
Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menjelaskan ada momentum yang tepat untuk Jokowi segera bergabung dengan partai.
Momen itu adalah saat Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, pada 19-20 Juli 2025 mendatang.
Ketua umum baru PSI direncanakan akan diumumkan pada kongres tersebut.
Baca juga: Karpet Merah untuk Jokowi, PSI Bakal Siapkan Jabatan Khusus
Tak hanya itu, rencananya akan dihadiri juga oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan mantan Presiden RI ke-7, Jokowi.
Bertepatan dengan hal ini, Jokowi diisukan akan bergabung dengan PSI, bahkan disebutkan juga akan menjabat sebagai Dewan Pembina PSI.
Menurut Manager Program SMRC, Saidiman Ahmad, Kongres PSI itu memang menjadi momentum yang tepat untuk Jokowi menentukan kendaraan politiknya.
"Menurut saya, sekarang ini momentum yang tepat untuk Pak Jokowi lebih mengeksplesitkan posisi politiknya, dalam hal ini partai politik," ungkapnya dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Jumat (18/7/2025).
Meski banyak partai politik yang diisukan dekat dengan Jokowi, seperti Gerindra dan Golkar, Saidiman mengatakan ayah Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka itu tetap paling cocok di PSI.
Bukan tanpa alasan, Saidiman menyampaikan demikian karena Gerindra dan Golkar sudah mempunyai ketua umumnya sendiri.
Ketua Umum Gerindra saat ini adalah Prabowo Subianto yang sekaligus menjadi Presiden RI dan Ketua Umum Golkar adalah Bahlil Lahadalia yang kini juga menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Kalau kita lihat sejumlah partai politik kan diisukan dekat dengan Pak Jokowi, ada Gerindra, Golkar, tetapi di partai-partai besar itu ada persoalannya masing-masing, di sana sudah ada pemiliknya (ketua umum)," jelas Saidiman.
"Nah, menurut saya PSI adalah rumah yang sangat cocok untuk Pak Jokowi dan ini adalah momentum yang tepat untuk Pak Jokowi lebih eksplisit," sambungnya.
Saidiman juga menjelaskan, sebelum anak bungsu Jokowi menjadi Ketua Umum PSI dan saat ini mencalonkan diri lagi menjadi Ketua Umum, Jokowi dinilai sudah dekat dengan PSI.
Karena menurutnya, orientasi politik Jokowi dan keluarganya cenderung ke PSI.
"Sebelum Kaesang masuk, sebenarnya keluarga Pak Jokowi ini sejak 2019 itu cenderung orientasi politiknya ke PSI," ungkapnya.
Terlebih lagi, kata Saidiman, Jokowi selalu dijadikan role model oleh PSI sejak dulu, menjadi panutan partai anak muda.
"Sementara di sisi yang lain, PSI sendiri kan kalau dilihat dalam pidato-pidato dan klaim-klaim dari para pengurus PSI itu selalu melihat Pak Jokowi, Pak Ahok, Pak Ridwan Kamil, sosok-sosok yang dianggap sebagai figur-figur politik yang bersih dan membawa perubahan, itu menjadi figur-figur panutan partai anak muda ketika itu
"Mereka sedari awal menjadikan Pak Jokowi itu role model, jadi kalau kemudian sekarang PSI dan Pak Jokowi semakin dekat, itu presedennya ada, jauh sebelum Mas Kaesang menjadi ketua umum," ujarnya.
Hanya saja, saat pemilu sebelumnya, Jokowi belum secara tegas menyatakan sikap politiknya.
"Persoalannya, Pak Jokowi sebelumnya kan tidak mau menunjukkan sikap politik secara lebih jelas, saya kira itu juga salah satu faktor kenapa efek ekor jas Pak Jokowi kepada PSI pada pemilu legislatif sebelumnya itu tidak terlalu terlihat, tidak maksimal lah," ucap Saidiman.
Kata Kaesang soal Jokowi Diisukan Jadi Dewan Pembina PSI
Kabar soal Jokowi yang disebut-sebut bakal didapuk jadi Dewan Pembina PSI itu disampaikan oleh Ketua DPD PSI Sukoharjo, Farid Muhananto.
"Posisi Pak Jokowi rencananya sebagai Dewan Pembina yang bakal dipilih saat Kongres di Solo nanti," ujar Farid, Selasa (15/7/2025), dikutip dari TribunSolo.com.
Namun, kabar tersebut tidak dikomentari oleh Kaesang, yang kini juga mencalonkan diri sebagai Ketua PSI.
Sebelumnya, Kaesang diketahui telah memegang jabatan Ketua Umum PSI sejak 25 September 2023 lalu.
Soal ayahnya itu, Kaesang mengatakan, penentuan Jokowi menjadi dewan pembina PSI bukan kewenangannya.
"Karena dewan pembina itu secara nomenklaturnya sudah berbeda. Harus tanya ke dewan pendiri partai. Itu bukan wewenang saya," ujar Kaesang saat ditemui wartawan di Kabupaten Karanganyar, Rabu (16/7/2025) malam, dilansir laman psi.id.
Kaesang juga mengatakan, isu Jokowi menjadi Dewan Pembina PSI itu belum tentu terjadi dan dia pun tidak ingin berandai-andai.
"Ya kan ini biar berjalan dulu. Kongresnya belum selesai. Biar kongres berjalan. Kan belum terjadi. Nggak usah ada kata andai," ucap dia.
Sementara itu, Jokowi sendiri ketika ditanya apakah PSI akan jadi pelabuhan baginya untuk bergabung dengan partai politik, dia menegaskan masih diperhitungkan dan menjadi pertimbangan.
"Semua masih perhitungan, pertimbangan yang matang, dan perlu pertimbangan matang," ucap dia.
Seputar Kongres PSI di Solo
Ada tiga calon kandidat Ketua Umum PSI yang lolos verifikasi, yakni Ronald Aristone Sinaga atau BroRon dengan nomor urut 1, Kaesang Pangarep nomor urut 2, dan Agus Mulyono Herlambang nomor urut 3.
Bro Ron yang mendaftarkan diri menjadi calon Ketua Umum PSI pada 18 Juni lalu memperoleh dukungan dari enam DPW dan 36 DPD partai.
Sementara Kaesang, yang mendaftar pada Minggu, 22 Juni, mengantongi dukungan dari sepuluh DPW dan 75 DPD.
Lalu Agus, yang mendaftar pada hari terakhir, memperoleh dukungan dari enam DPW dan 24 DPD PSI.
Adapun, syarat untuk maju sebagai calon Ketua Umum PSI adalah memperoleh dukungan minimal dari lima DPW dan 20 DPD.
Untuk pemungutan suara sendiri dilakukan secara online, berlangsung sejak 12 Juli hingga 18 Juli 2025.
Proses Pemilihan Calon Ketua Umum DPP PSI ini melibatkan 187.306 anggota PSI yang telah diverifikasi sejak Mei lalu.
Kemudian, pengumuman nama dan penetapan Ketua Umum terpilih DPP PSI dilakukan saat Kongres di Solo 19-20 Juli mendatang.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Sosok Immanuel Ebenezer Wamenaker Kena OTT KPK, Pernah Viral Murka Sidak Pabrik Jan Hwa Diana |
![]() |
---|
Perdana Pimpin Upacara HUT ke-80 RI, Presiden Prabowo Lantang Bacakan Teks Proklamasi di Istana |
![]() |
---|
Viral Gaji DPR Rp3 Juta Sehari, ini Hitung-hitungan Pendapatan dan Tunjangan Sebulan |
![]() |
---|
Tak Disebutkan Prabowo di APBN 2026, Gaji PNS Tak Ada Kenaikan? ini Besaran yang Berlaku Sekarang |
![]() |
---|
Isi Handphone Mantan Menag Yaqut Cholil yang Disita KPK soal Kasus Kuota Haji |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.