Berita Viral
Siswa SD Negeri Tetap Datang ke Sekolah Meski Tanpa Guru, Tolak Gabung Sekolah Lain: Sudah Nyaman
Siswa SD Negeri di Pati menolak digabung dengan sekolah lain. Mereka tetap datang ke sekolah meski guru sudah dipindah tugas.
Alasannya di antaranya ialah lokasi yang lebih strategis, banyaknya prestasi yang sudah diraih, serta nilai kesejarahan sekolah ini.
“SDN Tayu Kulon 01 ini (sudah ada sejak) tahun 1955, waktu itu SR (Sekolah Rakyat). Sehingga ini SD tertua di Tayu, perlu dilestarikan, karena bersejarah, jangan sampai ditutup,” kata dia, Kamis (17/7/2025), dikutip dari Kompas.com.
Mengenai langkah selanjutnya, Mulyadi menuturkan pihaknya masih menunggu keputusan akhir dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pati.
Kemarin, Rabu (16/7/2025), pihak dinas sempat menemui para wali murid untuk beraudiensi.
“Kemarin kepala dinas mengatakan akan sesegera mungkin mengambil sikap. Kami selaku ketua komite akan menanyakan langsung. Sebab kondisi murid-murid boleh dibilang memprihatinkan, keadaan sekarang memang masih ingin tetap bertahan di sini, tidak mau dipindah,” tandas dia.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Disdikbud Pati, Andrik Sulaksono mengatakan, terkait regrouping ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
“Kami sampaikan bahwa regrouping di Tayu Kulon tetap kami laksanakan sambil nanti kami sampaikan, memberikan pengertian pada wali murid,” kata dia, Rabu (16/7/2025).

Fenomena sekolah tak mendapat siswa baru di tahun ajaran baru bisa menjadi salah satu faktor sekolah direncanakan dalam penggabungan.
Fenomena ini terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, seperti di Ngawi, Jawa Timur.
Kondisi MPLS di sekolah dasar negeri di Ngawi ini tak seperti pada umumnya.
Sejumlah SD Negeri di Kabupaten Ngawi hanya mendapatkan 1 murid baru, pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi Zaenal Fanani, mengungkapkan, dda enam sekolah yang masing-masing hanya dapat satu murid.
Baca juga: Nasib SDN Jalen di Ponorogo hanya Dapat 1 Siswa Baru, Kepsek Sebut Sudah Berusaha: Kalah Saing
Sekolah-sekolah ini tersebar di empat kecamatan yaitu SDN Dempel 1, Kecamatan Geneng, SDN Mojo 1 Kecamatan Bringin, SDN Jenggrik 1 Kecamatan Kedunggalar, SDN Karangbanyu 3 Kecamatan Widodaren), SDN Sidolaju 5 Kecamatan Widodaren dan SDN Kayutrejo 2 Kecamatan Widodaren.
“Kondisi ini terjadi karena sedikitnya lulusan TK di sekitar wilayah dan persaingan antar sekolah. Banyak orang tua kini memilih sekolah yang dinilai lebih unggul atau berlokasi strategis,” ujar Zaenal, Rabu (16/7/2025).
Dengan kondisi seperti ini, lanjut Zaenal, maka bisa menjadi bahan evaluasi, segala kemungkinan akan dilakukan regrouping sekolah.
Sekolah Dasar
Pati
SDN Tayu Kulon 01
SDN Tayu Kulon 02
wali murid
siswa
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Edi Kaget Istri Beri Akta Cerai saat Mengaji di Rumah Mertua, Tak Tahu Ditalak |
![]() |
---|
Kisah Driver Ojol Riri Terima Pesanan Martabak dari Luar Pulau, Ternyata Salah Orderan |
![]() |
---|
Warga Terdampak Debu Tambang Cuma Diberi Ganti Rugi Sembako Rp200 Ribu, DPRD Tegur Perusahaan |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Kasihan Immanuel Ebenezer Diborgol Pakai Baju Oranye: Mungkin Dia Khilaf |
![]() |
---|
Menu MBG Nasi Tutug Oncom untuk Siswa Viral, Camat Jelaskan Sudah Diperiksa Ahli Gizi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.