Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sebulan Dicari Keluarga, Peternak Lele Ternyata di Rumah Dedi Mulyadi, Minta Uang untuk Anak Sekolah

Inilah cerita peternak lele datangi Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat hingga sebulan tak pulang ke rumah.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Samsul Arifin
Pemkab Kendal
BERTEMU DEDI MULYADI - SF (kiri) saat tiba di rumahnya di Kelurahan Sukodono Kendal seusai diantar pulang petugas Dinsos Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. SF mendatangi rumah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi untuk meminta bantuan biaya pendidikan anaknya hingga sebulan tak pulang. 

Setelah dijemput Tim Dinsos Kabupaten Kendal, SF langsung dikembalikan ke rumahnya di Kelurahan Sukodono

Bak menemukan orang hilang, istri dan anaknya tak kuasa menahan haru, dan berterima kasih kepada Pemkab Kendal yang bersedia menjemput SF.

"SF ini seperti hidup dalam tekanan, ketika kami tanyai dia seringnya senyum saja," terangnya.

Muntoha berharap, kejadian ini tak terulang di kemudian hari.

Dia juga berpesan agar warga tak berbuat nekat manakala terhimpit secara perekonomian.

"Jangan diulangi kembali, kalau ada apa-apa bisa dikomunikasikan permasalahannya."

"Dari Dinsos juga siap membantu," tandasnya.

Berita Lain

Ate Mulyadi (57) kini harus menemani sang istri, Oherti (50), yang tengah dirawat di RSUD dr. Slamet Garut, Jawa Barat usai menjadi korban dalam insiden antrean makan gratis pernikahan anak dari Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

Padahal, pada Jumat (18/7/2025), Ate dan sang istri berharap bisa bertemu Kang Dedi Mulyadi (KDM) dalam acara pernikahan Maulana Akbar Mulyadi dengan Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina.

Warga Kabupaten Garut itu mengaku tiba di Pendopo Garut, sejak pukul 07.00 WIB pagi.

Dia mendapatkan informasi dari warga lain, bahwa KDM akan hadir dalam acara syukuran pernikahan sang putra.

"Banyak yang ngomong, nanti ada Pak Desi di Alun-alun Garut. Ada makan rakyat, makan bersama, ada panggung-panggung," kata Ate, saat ditemui di Garut, Jawa Barat, Minggu (20/7/2025).

"Waktu itu kan ingin ketemu Pak Dedi," sambungnya.

Selanjutnya, menurut Ate, semakin siang, semakin banyak masyarakat yang berdatangan ke Pendopo Garut.

Pagar pintu barat Pendopo menjadi satu-satunya akses untuk warga bisa masuk ke dalam halaman Pendopo.

Hal itu membuat kerumunan warga menutupi pintu barat Pendopo hingga situasi tak terkontrol.

"Udah siang orang semakin banyak, langsung itu berjatuhan," jelasnya.

Ate menyebut, saat itu dia dan sang istri berada di dalam kerumunan tersebut. Namun, mereka terpisah saat situasi berlangsung tak kondusif.

"Terpisah. Saya dan istri itu ingin ngantre untuk ketemu Pak Dedi, ternyata sampai siang orang semakin banyak sampai enggak bisa keluar," jelasnya.

Selanjutnya, Ate mengaku, tak mengetahui keberadaan sang istri hingga mereka dipertemukan di dalam ambulans.

"Saya sama istri saya bertemu tahu-tahu udah di mobil ambulans. Karena terpisah sama istri," tuturnya.

Baca juga: Larangan Study Tour Dedi Mulyadi Rugikan Sektor Wisata, Sopir hingga UMKM Minta Gubernur Cabut

Lebih lanjut, ia mengatakan, sang istri kini masih dalam perawatan pihak rumah sakit.

"Kondisi (istri Ate) Alhamdulillah agak mendingan. Kaki perut (sakit), karena ketimpa-timpa orang," pungkasnya.

Pesta rakyat pernikahan putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Mulyadi, dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina, berujung tragedi pada Jumat, 18 Juli 2025.

Tiga orang tewas dan belasan lainnya pingsan akibat insiden desak-desakan di gerbang utama Pendopo Kabupaten Garut.

Kericuhan terjadi saat ribuan warga memadati area untuk menghadiri hiburan dan pembagian makanan gratis.

Korban jiwa terdiri dari seorang anak berusia 8 tahun, seorang lansia, dan seorang anggota kepolisian yang gugur saat mengevakuasi warga.

Baca juga: Pernyataan Dedi Mulyadi Tak Tahu Ada Acara Makan Gratis Jadi Sorotan, Video Bahas Pesta Anak Viral

Bupati Garut Abdusy Syakur Amin menyatakan bahwa seluruh rangkaian acara hiburan dibatalkan demi evaluasi dan penanganan insiden.

Ia menyebut kesalahan berasal dari pihak eksternal penyelenggara, meski belum merinci siapa yang dimaksud.

Dedi Mulyadi menyampaikan permintaan maaf dan menyatakan bertanggung jawab penuh atas kejadian tersebut.

Ia memberikan santunan sebesar Rp150 juta kepada masing-masing keluarga korban sebagai bentuk empati dan tanggung jawab.

Pihak kepolisian tengah menyelidiki unsur kelalaian dalam penyelenggaraan acara, termasuk potensi pelanggaran prosedur keamanan dan kapasitas lokasi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved