BLK Gresik Bakal Jadi Migrant Center, Pusat Pelatihan Terpadu untuk Pekerja Migran
Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Gresik akan menjadi Migrant Center. Gedung yang berada di jalan Proklamasi
Penulis: Willy Abraham | Editor: Sudarma Adi
Poin Penting:
- Transformasi BLK: Gedung BLK Disnaker Gresik akan diubah menjadi Migrant Center.
- Fungsi Migrant Center: Pusat pelatihan dan layanan lengkap (keterampilan, sertifikasi, bahasa, soft skill, job matching) bagi calon pekerja migran.
- Dukungan Legislatif: DPRD Gresik dan Komisi IV mendukung penuh inisiatif ini, menganggap BLK sebelumnya kurang optimal.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Gresik akan menjadi Migrant Center. Gedung yang berada di jalan Proklamasi, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik menjadi pusat pelatihan dan layanan lengkap bagi calon pekerja migran, mulai dari penguatan keterampilan hingga proses sertifikasi.
Gedung BLK Gresik ini, disepakati oleh Dinas Tenaga Kerja bersama DPRD Gresik dalam rapat membahas rancangan perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan perubahan prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS) Tahun 2025. Langkah ini untuk optimalisasi fungsi BLK yang rencananya akan dialihfungsikan menjadi Migran Center.
Ketua Komisi IV DPRD Gresik, Muchammad Zaifuddin, menuturkan BLK yang ada saat ini kurang optimal dalam pemanfaatannya. Pihak legislatif mendorong agar fasilitas tersebut bisa diaktifkan kembali dan digunakan untuk kebutuhan para pekerja migran.
Baca juga: Kebakaran Pabrik Pengolahan Kelapa di Gresik, Kepulan Asap Membumbung Tinggi
“BLK itu yang akan difungsikan sebagai migrant center,” ujar Udin, sapaan akrab Muchammad Zaifuddin, (23/7/2025).
Udin mengungkapkan bahwa dalam perubahan PPAS Tahun 2025 terdapat tambahan anggaran sekitar Rp 600 juta yang berasal dari APBD Kabupaten Gresik. Anggaran tersebut direncanakan untuk mendukung sejumlah program strategis Disnaker, termasuk penguatan Unit Reaksi Cepat (URC) Pengawasan Ketenagakerjaan, pembangunan ruangan Migran Center, dan lain sebagainya.
“Dari sekitar Rp 600 juta tersebut akan digunakan untuk URC, ruangan migran center, dan lain sebagainya. Kami berharap pekerja migran di Gresik memiliki kompetensi sehingga tidak menjadi tindak pidana perdagangan orang (TPPO),”pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan, rencana mendirikan Migrant Center terpadu di Kabupaten Gresik menjadi pusat pelatihan dan layanan lengkap bagi calon pekerja migran.
Baca juga: Kampanye Tertib Lalu Lintas, Polisi di Gresik Bagikan Helm untuk Anak-anak
“Kami akan siapkan Migrant Center pusat pelatihan di Gresik, kalau ada gedung kosong tinggal kita isi alat, dan kita ambil guru-guru terbaik dari luar,” ujarnya saat menghadiri Kampanye Migrasi Aman dan Terlindungi Melalui Pemberdayaan untuk Membangun Desa Menuju Indonesia Emas di Aula Wahana Ekspresi Pusponegoro, Gresik, Jawa Timur pada Jumat (11/7/2025).
Migant Center akan menjadikan calon pekerja migran mendapatkan pelatihan menyeluruh, seperti pelatihan skill, pelatihan Bahasa, pelatihan soft skill, informasi job matching. Semua layanan terpadu di satu tempat. Meski Gresik bukan kantong PMI, namun banyak warga Gresik bekerja di luar negeri.
Yai Mim Buka Suara Soal Konflik dengan Sahara di Malang: Berawal dari Urunan Parkir dan Saling Tuduh |
![]() |
---|
Harga Tembakau Jombang Turun, Petani Merugi, Pemkab Sebut Masih Stabil |
![]() |
---|
Belum Serahkan Bukti ke Polisi, Sahara Sebut Hanya Butuh 2 Alat Bukti Valid Lawan Laporan Yai Mim |
![]() |
---|
TACB Nganjuk Temukan Arca Dwarapala Perempuan, Siapkan Rekomendasi Cagar Budaya |
![]() |
---|
Cek Rp 3 Miliar Sebagai Mahar Pernikahan di Pacitan Dipertanyakan, sang Ibu: Kami Percaya Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.