Berita Viral
Dewi Driver Ojol Kini Jadi Pemulung Gara-gara Pesanan Rp 30 Ribu, Akun Sejak Tahun 2016 Diblokir
Cerita driver ojek online atau driver ojol kini jadi pemulung menjadi viral. Driver ojol di Kota Jambi itu bernama Rosdewi.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Cerita driver ojek online atau driver ojol kini jadi pemulung menjadi berita viral.
Driver ojol di Kota Jambi itu bernama Rosdewi.
Wanita berusia 40 tahun itu terpaksa banting setir setelah terlibat cekcok dengan konsumen.
Kini ia harus mengais sampah demi bisa nafkah.
Dewi bekerja sebagai driver ojol sejak tahun 2016.
Kini, akunnya sebagai driver diblokir setelah video ia ribut dengan konsumen gara-gara pesanan makanan viral di media sosial.
Keributan itu terjadi pada Minggu (20/7/2025) sore.
Kini terungkap bahwa Rosdewi, hidup sebatang kara di sebuah rumah kecil yang tak layak huni.
"Saya enggak pernah mau menyakiti orang, Pak. Saya cuman cari makan," ujar Rosdewi saat ditemui di kediamannya di Kota Jambi, Selasa (22/7/2025), seperti dilansir TribunJatim.com dari Kompas.com.
Baca juga: Driver Ojol Nangis Jadi Pemulung usai Akun Disuspend Gegara Ribut Sama Konsumen, Hidup Sebatang Kara
Rosdewi mengaku telah menjadi driver ojol sejak 2016 dan selama itu pula tak pernah terlibat masalah dengan konsumen.
Namun, setelah kejadian tersebut, akun Grab miliknya tiba-tiba tidak bisa digunakan. Ia menduga konsumen yang terlibat keributan melaporkannya, hingga akunnya ditangguhkan.
"Sekarang akun saya sudah di-suspend. Untuk bisa makan, saya memungut sampah. Kadang sehari saya cuma dapat Rp 5.000, itu cuma saya beli sayur, nasinya saya masak," ujarnya lirih.
Rosdewi berharap Grab dapat mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan tidak serta-merta menyalahkan mitra pengemudi dalam setiap konflik.
"Pihak Grab tolonglah bijaksana, enggak semua itu salah driver," katanya.
Baca juga: Cara Riko Driver Ojol Gen Z Lolos IPB University Tanpa Tes, Awalnya Gengsi Kerja
Insiden bermula ketika Rosdewi mendapat pesanan makanan berupa Ayam Bakar Rempah Madu dari konsumen bernama Alika Alihandra.
Saat itu, Rosdewi membawa dua pesanan sekaligus dan memilih mengantar pesanan Alika lebih dulu karena datang lebih awal.
Setiba di rumah konsumen di Perumahan Vila Kenali, Kota Jambi, Rosdewi menyerahkan makanan dan menunggu pembayaran melalui QRIS.
Namun, notifikasi pembayaran tak kunjung muncul di aplikasi Grab miliknya.
"Saya bilang belum masuk, saya lihat dia memang lagi ngetik-ngetik di HP. Biasalah kan, saya pikir jaringan. Terus saya kasih lihat layar HP saya, bilang belum ada masuk," cerita Rosdewi.
Menurutnya, konsumen tersebut hanya memotret kode QR miliknya lalu mengirimnya ke orang lain untuk dibayarkan.
"Awalnya dia scan barcode, ternyata dia cuman fotoin. Terus dia bilang, ‘Yo tunggu, saya kirim ke WA orang ini, QR mbak ini’," kata Rosdewi menirukan ucapan konsumen.
Karena khawatir akan dikomplain oleh pelanggan lain, Rosdewi meminta agar pembayaran dilakukan secara tunai.
Namun, permintaan itu ditolak.
Ia menunggu hampir 30 menit, tetapi pembayaran tak kunjung masuk.
"Saya bilang, kalau bisa bayar pakai tunai aja, takut saya dikomplain," katanya.
Setelah memastikan pesanan belum dibayar, Rosdewi memutuskan mengantar pesanan kedua terlebih dulu
Setelah itu, ia kembali ke rumah konsumen pertama dan mencoba menagih pembayaran.
Namun, respons yang ia terima tidak menyenangkan.
Baca juga: Driver Ojol dari 8 Operator Bisa Langsung Memanfaatkan Pemutihan Bebas Denda dan Pajak Kendaraan
Konsumen menolak keluar rumah meski telah dipanggil.
Keributan pun tak terhindarkan.
Mereka saling melontarkan kata-kata kasar dan akhirnya terjadi adu fisik.
"Saya bilang, saya ini cuman cari makan, bayar tunai saja emangnya kenapa?" ujar Rosdewi.
Keributan berakhir setelah nenek dari konsumen membayar uang sebesar Rp 30.000.
Tim redaksi sempat mendatangi rumah konsumen untuk meminta klarifikasi.
Namun, setelah menunggu sekitar 30 menit, pihak keluarga menolak diwawancarai dan mengaku telah melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Jambi.
Dampak Rating Burukd dari Konsumen untuk Driver Ojol
Sementara itu melansir dari Kompas.com, Director of Trust & Safety dan Head of Grab Support Indonesia, Radhi Juniantino mengtakan, pihaknya menyediakan fitur pemberian rating dari penumpang maupun pengemudi.
Kehadiran fitur tersebut merupakan bagian dari komitmen Grab untuk mengedepankan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan mitra pengemudi serta konsumen.
"Mitra pengemudi bisa memberikan penilaian terhadap penumpang sesuai dengan ketentuan layanan dan kebijakan Grab Indonesia," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/6/2024).
Namun, rata-rata rating penumpang hanya tersedia di sistem Grab yang dapat diakses oleh mitra pengemudi melalui aplikasi jika telah disetujui untuk menerima pesanan konsumen.
Artinya, penumpang tidak bisa melihat penilaian terhadap dirinya melalui aplikasi secara mandiri, melainkan perlu meminta izin atau bertanya kepada pengemudi.
Baca juga: Sosok Penganiaya Driver Ojol Bukan Pelayaran Tapi Pegawai Bea Cukai, Pengakuan Ketua RT Beri Fakta
Dikutip dari laman Grab, penilaian terhadap penumpang baru muncul setelah perjalanan atau transaksi selesai.
Jika memberikan satu hingga empat bintang, pengemudi perlu memilih satu dari sekian alasan yang disediakan agar Grab dapat memahami dengan jelas.
Radhi menambahkan, Grab akan melakukan investigasi lebih lanjut terhadap penumpang yang mendapatkan tanggapan atau penilaian tertentu.
Investigasi juga akan dilakukan terhadap penumpang yang terindikasi melakukan pelanggaran kode etik, terlepas dari rata-rata rating yang dimiliki konsumen.
"Setiap laporan akan diperiksa secara hati-hati dan obyektif," tuturnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
driver ojol kini jadi pemulung
berita viral
Rosdewi
Kota Jambi
driver ojek online
viral di media sosial
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Sempat Ngamuk, Toni Paving Block Kini Bingung Ditantang Dedi Mulyadi & Diberi Uang Rp50 Juta |
![]() |
---|
Wasroni Bisa Jadi Miliarder usai Temukan Batu Disebut Meteor Hitam, Jatuh di Pekarangan: Tidak Panas |
![]() |
---|
Cara Edit Foto Ala Anime Jepang dengan Prompt Gemini AI yang Viral di TikTok dan Instagram |
![]() |
---|
Purbaya Digeruduk 18 Gubernur di Kantornya, Anggaran TKD Dipangkas Diprotes, Menkeu: itu Normal |
![]() |
---|
5 Tahun Wahyuni Rela Seberangi Derasnya Arus Sungai Demi Mengajar, Berharap Solusi dari Pemerintah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.