Viral Lokal
6 Fakta Koperasi Desa Merah Putih di Tuban Tutup usai Sehari Diresmikan Prabowo, Kades Grogi
Inilah 6 fakta terkait kabar Koperasi Merah Putih di Tuban ditutup 1 hari usai diresmikan. Kades grogi.
TRIBUNJATIM.COM - Baru sehari diresmikan Presiden Prabowo Subianto, Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Tuban, Jawa Timur ditutup, Senin (21/7/2025).
Semua barang yang ada di gerai koperasi tersebut dikeluarkan dan ditarik oleh perusahaan mitra KDMP Desa Pucangan.
Termasuk atribut dan billboard gerai bergambar Presiden Prabowo.
Padahal KDMP tersebut termasuk yang menjadi percontohan.
Berikut fakta terkait kabar Koperasi Merah Putih di Tuban ditutup 1 hari usai diresmikan, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Kades Grogi, Koperasi Desa Merah Putih Tutup usai Sehari Diresmikan Prabowo, Mitra Putus Kontrak
1. Pengurus KDMP tak sebut mitra
KDMP Desa Pucangan tutup setelah mitra mereka, yakni PT Perekonomian Sunan Drajat yang merupakan unit usaha Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan, memilih untuk melakukan pemutusan kerja sama.
Hal itu terjadi setelah pengurus KDMP yang bergerak dalam bidang penjualan Gerai Sembako, Apotek dan Permodalan Sari'ah tersebut tidak menyebut mereka saat berinteraksi secara virtual dengan Presiden Prabowo Subianto pada Senin.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Rabu (23/7/2025), pengurus KDMP Desa Pucangan, Nasiruddin justru menyebut telah mendapatkan dukungan penuh dari BUMN dan PT Pupuk Indonesia.
Mendengar hal itu, Direktur Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, Gus Anas Al Khifni langsung menarik diri dan melakukan pemutusan kerja sama secara sepihak.
"Mereka bicara ke kami gugup, sehingga tidak menyebutkan support kami, tapi anehnya malah menyebutkan support dari BUMN, padahal sejatinya itu tidak ada," kata Gus Anas, Selasa (22/7/2025).
Baca juga: Duduk Perkara Koperasi Merah Putih di Tuban Tutup sehari Setelah Diluncurkan, Kades Gugup
2. Mitra: pengurus KDMA mengaku gugup
Menurut Gus Anas, pihak Kepala Desa Pucangan dan Ketua KDMP sempat menyampaikan kronologi tidak disebutnya peran Perusahaan Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat saat membahas pemutusan kerja sama.
"Mereka bicara ke kami gugup, sehingga tidak menyebutkan support kami, tapi anehnya malah menyebutkan support dari BUMN, padahal sejatinya itu tidak ada," katanya.
3. Kepala Desa minta maaf
Kepala Desa Pucangan, Santiko, telah memberikan klarifikasi terkait ditutupnya Koperasi Desa Merah Putih Pucangan pada Rabu (23/7/2025).
Ia menyatakan kesalahan dalam penyampaian informasi kepada Presiden bukanlah hal yang disengaja.
“Kami kemarin itu terus terang sangat grogi, karena kita berhadapan langsung dengan Bapak Presiden. Nah, secara tiba-tiba juga kita dapat mik, terus saya ngomong seadanya,” ujar Santiko kepada wartawan, dikutip dari Kompas.com.
Ia pun menyampaikan permintaan maaf kepada pihak Pondok Pesantren Sunan Drajat atas kekeliruan tersebut, seraya berharap hubungan kerja sama dapat kembali terjalin.
“Saya dengan rendah hati memohon agar Pondok Pesantren Sunan Drajat tetap bersedia menjalin kerja sama dengan kami. Sejak awal, pembentukan KDMP ini memang tidak lepas dari peran besar mereka,” ujarnya.

4. Sudah jalin kerja sama 1,7 tahun
Gus Anas mengatakan, pihaknya telah menjadi mitra strategis untuk KDMP Pucangan selama 1,7 tahun.
Ia mengungkapkan, pihaknya sejak awal berdiri KDMP Desa Pucangan telah memberikan pendampingan hingga akhirnya menjadi KDMP percontohan di Jawa Timur yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Kami kerja sama dan bermitra mulai awal berdiri sampai diresmikan kemarin, kami pendampingan mulai dari support manajemen, suplai barang, dan sumber daya manusia, termasuk renovasi bangunan juga," kata Gus Anas.
Bahkan, PT Perekonomian Sunan Drajat juga berkontribusi dalam proses perencanaan, pendirian, pengurusan legalitas, hingga kegiatan operasional KDMP.
Dengan kerja sama tersebut, koperasi itu dapat konsisten dalam bidang penjualan Gerai Sembako, Apotek, dan Permodalan Sari'ah.
Namun, dalam pertemuan virtual itu, pihaknya tidak disebut oleh pengurus KDMP Pucangan.
Kepala Desa Pucangan Santiko juga menyebut kerja sama dengan PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat sudah berlangsung hampir dua tahun sebelum insiden ini terjadi.
5. Tidak ingin ada "penumpang gelap"
Usai tidak disebut, Gus Anas mengaku pemutusan kerja sama itu dilakukan agar tidak ada "penumpang gelap".
Pihaknya tidak ingin dalam kerja sama kemitraan tersebut, ada penumpang gelap yang sengaja ingin memanfaatkan situasi atau kesempatan yang merugikan pihaknya saat peresmian KDMP tersebut.
"Bukan persoalan kami tidak disebut saat peresmian itu, tetapi kami khawatir ada pihak yang menumpangi demi kepentingannya di hadapan pak presiden," ujarnya.
Gus Anas menyampaikan, manajemen Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat siap mendukung untuk mewujudkan program KDMP yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Alhamdulillah saat ini sudah ada beberapa titik Koperasi Desa yang sudah kami support baik permodalannya maupun pendampingannya, seperti di Gresik, Palang dan Rengel, Baureno dan Bojonegoro," tuturnya.
Baca juga: Sehari Diresmikan, Bantuan Koperasi Merah Putih di Tuban Ditarik Usai Salah Sebut ke Presiden
6. Coba pulihkan hubungan
Setelah insiden itu, Kepala Desa Pucangan Santiko, menyampaikan pihaknya masih terus menjalin komunikasi secara intensif dengan perwakilan dari Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan.
Ketika ditanya apakah pihaknya akan mencari mitra baru, Santiko menegaskan hal tersebut belum menjadi prioritas.
“Itu kita lihat nanti. Sekarang kami fokus memperbaiki hubungan baik yang sudah terjalin,” katanya.
Meski diterpa masalah, Santiko menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program-program Presiden Prabowo Subianto, termasuk pelaksanaan dan penguatan koperasi desa seperti KDMP.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Koperasi Merah Putih di Tuban Ditutup 1 Hari Setelah Diresmikan, Berikut 6 Faktanya"
Prabowo Subianto
Koperasi Desa Merah Putih
Tuban
KDMP
PT Perekonomian Sunan Drajat
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Telanjur Bawa Tumpeng, Warga Jember Kecewa Penerbangan Perdana ke Jakarta Batal 3 Kali: Zonk |
![]() |
---|
Sopir Ambulans Lolos PPPK Paruh Waktu Padahal Jarang Masuk Kerja, Dapat Teguran Berulang Kali |
![]() |
---|
Sosok Syahrul Munir, Ketua DPRD Gresik Bolehkan Warga Pinjam Mobil Dinasnya, Gratis Bensin dan Sopir |
![]() |
---|
5 Tahun Nabung, Sunarta Beli Motor Kado Anak Pakai Recehan 500 dan 1.000, 8 Orang Hitung Rp20 Juta |
![]() |
---|
Alasan Siswa Situbondo Demo Kepsek Syaiful Tebang Pohon Padahal Status Sekolahnya Adiwiyata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.