Perangi Stunting, Ketua TP PKK Bojonegoro Cantika Wahono Gencarkan Aksi Nyata hingga Pelosok Desa
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kian menunjukkan keseriusannya dalam menurunkan angka stunting. Tak hanya sekadar kampanye, tapi aksi nyata
Penulis: Misbahul Munir | Editor: Ndaru Wijayanto
Poin penting:
- Revalensi stunting di Bojonegoro turun
- Ketua TP PKK Bojonegoro, Cantika Wahono,salurkan bantuan ke warga
- Pentingnya pencegahan sejak dini melalui edukasi gizi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Misbahul Munir
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur kian menunjukkan keseriusannya dalam menurunkan angka stunting. Tak hanya sekadar kampanye, berbagai aksi nyata terus digencarkan hingga ke pelosok desa.
Salah satunya tergambar dalam kunjungan kerja Ketua TP PKK Kabupaten Bojonegoro, Cantika Wahono, di Desa Jelu, Kecamatan Ngasem, Rabu (23/7/2025).
Dalam kesempatan itu, Cantika turun langsung menyapa masyarakat serta menyerahkan bantuan makanan tambahan kepada balita yang mengalami stunting, ibu hamil dengan risiko kekurangan gizi, dan para lansia.
“Kita masih punya pekerjaan rumah bersama untuk memutus mata rantai stunting secara menyeluruh,” tegas Cantika.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2024, prevalensi stunting di Bojonegoro berada di angka 12 persen. Capaian ini menunjukkan kemajuan berarti, mengingat tahun sebelumnya angka stunting tercatat 14,1 persen.
Namun, meski berhasil menekan angka secara makro, Cantika mengingatkan bahwa stunting masih ditemukan di sejumlah wilayah.
Data terbaru per Mei 2025, jumlah balita stunting di Bojonegoro tercatat sebanyak 1.357 anak atau 2 persen dari total balita yang ada. Di Kecamatan Ngasem saja, terdapat 58 kasus, dan di Desa Jelu ditemukan delapan anak yang masuk kategori stunting.
Baca juga: Tegas, Pemkab Bojonegoro Jatuhkan Sanksi Disiplin Berat pada Dua ASN Pelaku Pungli
“Kita tidak bisa lengah. Satu anak yang stunting berarti satu masa depan yang terancam. Maka gerakan ini harus kita lakukan bersama, mulai dari tingkat kabupaten hingga dasawisma,” ujarnya.
Penurunan angka stunting di Bojonegoro, kata Cantika tak lepas dari kolaborasi lintas sektor. Menurutnya edukasi gizi kepada ibu hamil, pemberian makanan tambahan, hingga pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin menjadi kunci keberhasilan.
Cantika juga mendorong kader-kader PKK di desa untuk aktif mendampingi keluarga-keluarga yang rentan. Pencegahan sejak dini jauh lebih efektif daripada penanganan setelah anak mengalami stunting.
“Stunting berdampak serius terhadap pertumbuhan dan kecerdasan anak. Anak tidak bisa tumbuh optimal, tidak bisa cerdas, dan kehilangan peluang menjadi generasi emas yang unggul,” jelasnya.
Program tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Dwi Ariska, ibu rumah tangga asal Desa Jelu, mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan makanan tambahan yang diberikan kepada anaknya.
“Anak saya sekarang mulai lahap makan. Terima kasih banyak kepada pemerintah. Saya harap program seperti ini terus berjalan,” singkatnya.
angka stunting
Tribun Jatim Network
jatim.tribunnews.com
berita Bojonegoro terkini
TP PKK Kabupaten Bojonegoro
Cantika Wahono
stunting
Paguyuban Tani Puncu Gelar Demo di Kantor BPN Kediri, Tolak Pemerintah Patok Lahan Fasilitas Sosial |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Wates Kediri, Pengendara Motor Tewas usai Hantam Truk Muat Tebu Parkir |
![]() |
---|
Inilah Daftar 5 Calon Dekan Fakultas Kedokteran Unair 2025–2030, Berikut Profil para Kandidat |
![]() |
---|
Dimaki saat Hendak ke Sawah, Warga Pamekasan Madura Aniaya Tetangga Pakai Celurit |
![]() |
---|
Kementerian Haji dan Umrah Resmi Berdiri, Layanan Haji di Kemenag Jombang Tetap Berjalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.