Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Diplomat Arya Gendong 2 Tas Naik Rooftop Kantor Lalu Turun Tak Bawa Apapun Sebelum Tewas

Polisi kembali menemukan kejanggalan dari rekaman CCTV kematian Diplomat Arya Daru yang kepalanya dilakban dan tewas di kamar.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJakarta.com
KELAKUAN JANGGAL - (kiri) Cuplikan tangkapan layar korban diplomat Arya Daru yang berada di rooftop gedung Kemlu sehari sebelum ditemukan tewas. (Kanan) Tangkapan layar rekaman CCTV Arya Daru di rumahnya. Kini diketahui aktivitas terbaru Arya Daru sebelum tewas. 

Menurut dia, kejelasan hasil otopsi akan menjadi kunci untuk menentukan arah penyidikan lebih lanjut.

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari tiga lokasi utama serta informasi dari keluarga korban, penyidik telah menyusun struktur peristiwa secara sistematis.

“Struktur kejadiannya sudah ditelusuri sedemikian rupa dengan pendekatan digital dan saintifik. Kami juga dalami informasi dari keluarga dan dari pemeriksaan tempat kejadian,” tambah Anam.

DIPLOMAT MUDA TEWAS - Arya Daru Pangayunan (ADP) semasa hidup. Kompolnas menanggapi beredarnya unggahan di media sosial Instagram yang memaparkan hasil autopsi Arya Daru, diplomat Kemenlu yang ditemukan tewas di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.
DIPLOMAT MUDA TEWAS - Arya Daru Pangayunan (ADP) semasa hidup. Kompolnas menanggapi beredarnya unggahan di media sosial Instagram yang memaparkan hasil autopsi Arya Daru, diplomat Kemenlu yang ditemukan tewas di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. (Dok Kemenlu)

Sehari sebelumnya, pada Selasa (22/7/2025), Kompolnas mendatangi langsung kamar kos tempat ADP ditemukan meninggal dunia.

Selama hampir dua jam di lokasi, tim Kompolnas mengecek sejumlah aspek penting seperti slot pintu, plafon, kamar mandi, hingga posisi barang-barang korban.

“Kami pastikan secara fisik dan minta diperagakan langsung. Slot-nya hanya bisa dibuka dari dalam, dan saat dibuka itu dalam keadaan terkunci,” kata Anam.

Kompolnas juga memastikan tidak ada kerusakan pada plafon atau tanda-tanda masuk paksa dari atas kamar.

Rekaman CCTV dari lingkungan kos telah diamankan dan diperlihatkan kepada pihak Kompolnas.

“Rekaman ditarik cukup panjang ke belakang dan penjelasannya cukup baik. Bahkan, kami tahu CCTV itu masih merekam hingga waktu-waktu krusial,” ungkap dia.

Baca juga: Istri Arya Daru Belum Tidur hingga Larut Malam Nunggu Kabar, Hubungi Penjaga Kos 3 Kali untuk Cek

Anam menegaskan, pengungkapan kasus ini harus dijalankan secara profesional dan berbasis ilmiah.

Dugaan penyebab kematian, termasuk isu bunuh diri maupun motif pribadi, belum dapat dipastikan hingga hasil autopsi lengkap diterima.

“Kalau cepat tapi tidak profesional, rugi. Cepat tapi tidak kredibel juga rugi. Yang kami dorong adalah profesionalitas dan kredibilitas,” kata Anam.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan spekulasi yang dapat memperburuk suasana bagi keluarga korban.

“Publik juga harus menghormati hak-hak keluarga ADP yang sedang berduka,” ucap dia.

Diketahui, ADP ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025). Saat ditemukan, korban dalam posisi terlentang di kasur, dengan kepala terlilit lakban dan tubuh diselimuti.

Polisi menemukan sejumlah barang bukti di lokasi, antara lain gulungan lakban, kantong plastik, obat ringan, serta sidik jari korban pada lakban tersebut.

Hingga kini, penyebab pasti kematian masih menunggu hasil otopsi dari pihak kepolisian.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved