Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kadinkes Jelaskan soal Pegawai Puskesmas Karaoke saat Jam Pelayanan: Sudah Diingatkan Kasubag

Aksi pegawai puskesmas karaoke saat jam pelayanan viral di media sosial.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Dokumentasi Warga
PEGAWAI PUSKESMAS VIRAL - Suasana Puskesmas I Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta yang direkam warga saat ada pegawai yang karaoke, Jumat (25/7/2025). Kepala Dinas Kesehatan jelaskan kejadian. 

TRIBUNJATIM.COM - Aksi pegawai puskesmas karaoke saat jam pelayanan viral di media sosial.

Peristiwa ini disebut terjadi di Puskesmas Wonosari, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Dalam video yang viral, tampak suara seorang wanita yang menyanyikan lagu "Memandangmu" yang dipopulerkan oleh Ikke Nurjanah.

Dalam video tersebut, tertera informasi waktu kejadian pada Jumat, 25 Juli 2025, pukul 08.46 WIB.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan atau Kadinkes Gunungkidul, Ismono, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan klarifikasi dengan Puskesmas Wonosari I.

"Kejadian dan kekhilafan tersebut sehingga mengganggu pelayanan di Puskesmas Wonosari," ungkap Ismono saat dihubungi melalui telepon pada Jumat (25/7/2025).

Ismono menjelaskan bahwa peristiwa tersebut bermula dari kegiatan olahraga pagi yang dilakukan oleh beberapa pegawai.

Setelah kegiatan senam pagi, mereka kemudian berlatih karaoke untuk lomba HUT RI ke-80.

"Jadi, jam 07.00 WIB itu ada kegiatan senam pagi, lalu dilanjutkan di basement untuk latihan karaoke. Sudah diingatkan oleh kasubag TU," jelasnya.

Baca juga: Pasien BPJS Dipalak Oknum Perawat, Minta Rp 400 Ribu usai Jahit Luka Bayi, Puskesmas Bertindak

Lebih lanjut, Ismono menambahkan bahwa setelah kegiatan tersebut, kepala Kasubag TU melanjutkan rapat di dinas, dan mungkin hal itu menyebabkan situasi menjadi tidak terkendali.

Sebagai langkah pertanggungjawaban, Ismono meminta agar pegawai Puskesmas Wonosari I meminta maaf kepada masyarakat melalui akun media sosial mereka.

"Meski demikian, saya yang bertanggung jawab, dan meminta maaf kepada masyarakat," tegasnya.

Sebelumnya juga viral video menunjukkan seorang ayah yang mengeluh anaknya ditolak berobat di salah satu puskesmas di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Pria dalam video viral itu tampak membawa anaknya berobat setelah tertusuk paku.

Adapun peristiwa itu terjadi di Puskesmas Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu (9/4/2025).

Petugas puskesmas menolak melayani dengan dalih pelayanan sudah tutup dan masih banyak antrean.

Akhirnya, pria itu dibantu relawan membawa anaknya yang berusia 7 tahun ke rumah sakit.

Baca juga: Ngantuk, Pegawai Puskesmas Bangkalan ke Warung Kopi 2 Jam, Wabup Fauzan Beri Sanksi Mutasi: Fatal

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Alamsyah langsung melakukan evaluasi terhadap pelayanan puskesmas dan pasien telah mendapatkan penanganan medis di RSUD Kabupaten Bekasi.

Kabar yang beredar menyebutkan bahwa seorang warga Buni Asih, Desa Karang Baru, Kecamatan Cikarang Utara, tidak dapat berobat di puskesmas tersebut.

Disebutkan bahwa pasien tidak memperoleh kartu antrean maupun surat rujukan, dan diarahkan langsung ke rumah sakit.

Menanggapi hal itu, Alamsyah menyebut pihaknya langsung turun melakukan monitoring dan evaluasi.

Alamsyah memastikan bahwa pasien sudah ditangani di RSUD Kabupaten Bekasi.

“Kita sudah evaluasi, pasien sudah ditangani RSUD Kabupaten Bekasi,” kata Alamsyah, dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Bekasi.

Kepala Puskesmas Cikarang Utara, dr. Novrizal buka suara soal dugaan penolakan pasien di Puskesmas Cikarang Utara yang viral di media sosial.

Novrizal menyebut bahwa pasien datang pada pukul 20.37 dengan keluhan anaknya tertusuk paku, sedangkan masih ada sekitar 20 pasien lain yang menunggu pemeriksaan dokter.

Novrizal mengatakan, Puskesmas Cikarang Utara adalah salah satu dua puskesmas di Kabupaten Bekasi yang membuka layanan sore hari, yakni dari pukul 15.00 hingga 21.00 WIB. Namun, puskesmas tersebut berstatus non rawat inap, hanya menyediakan layanan persalinan 24 jam, dan tidak memiliki fasilitas Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam.

“Jumlah pasien sore saat itu mencapai 92 orang, dan sehari sebelumnya bahkan mencapai 158 orang, karena lonjakan pascalibur panjang,” ujarnya, dikutip Tribunjabar.id dari laman yang sama.

Ia menerangkan, kasus anak tertusuk paku adalah kejadian yang membutuhkan serum Anti Tetanus (ATS), yang tidak tersedia di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti puskesmas. 

Oleh karena itu, petugas menyarankan agar pasien langsung menuju IGD rumah sakit tanpa perlu surat rujukan. 

Namun, terjadi diskomunikasi karena pasien tetap bersikeras untuk dilayani di puskesmas.

“Petugas telah memberikan edukasi kepada pasien sesuai kondisi dan prosedur yang berlaku. Namun pasien tetap memaksa hingga mulai merekam kejadian,” tambahnya.

Pihak Puskesmas Cikarang Utara menyayangkan adanya kesalahpahaman yang terjadi antara petugas dan pihak pasien, serta menekankan pentingnya komunikasi yang efektif dalam situasi darurat. 

Pihaknya bersama Dinkes Kabupaten Bekasi pun  berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan edukasi kepada masyarakat, khususnya dalam penanganan kasus kegawatdaruratan yang memerlukan rujukan langsung ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved