Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Internasional

Pria Tuntut RS Rp3,6 M karena Tertukar Sejak Lahir, 60 Tahun Hidup Miskin Padahal Keluarga Kaya

Seorang pria tertukar sejak lahir. Ia hidup miskin selama 60 tahun padahal anak orang kaya. Ia akhirnya tuntut ganti rugi rumah sakit.

Dok. KOMPAS.com
BAYI TERTUKAR - Ilustrasi bayi tertukar. Seorang pria di Jepang tuntut ganti rugi rumah sakit Rp3,6 miliar setelah mengetahui dirinya tertukar selama 60 tahun. 

Alih-alih menjalani hidup yang berkecukupan seperti seharusnya, pria ini hidup dalam kemiskinan dan hanya mengandalkan bantuan sosial.

Ia tumbuh di sebuah apartemen kecil tanpa peralatan elektronik.

Ibunya, yang ia kenal sejak kecil, membesarkannya bersama dua saudara kandung setelah ayah mereka meninggal ketika ia masih berusia dua tahun.

Sementara itu, bayi yang sebenarnya tertukar dengannya tumbuh sebagai anak sulung dari empat bersaudara di keluarga berada.

Ia mendapat les privat dan berhasil masuk universitas.

Kesalahan ini baru terungkap pada 2009, ketika keluarga kaya tersebut curiga karena salah satu dari empat bersaudara tidak mirip secara fisik.

Mereka kemudian melakukan tes DNA. Setelah hasil tes menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki hubungan darah.

Baca juga: Mujur Sugianto Mendadak Miliarder, Beli Tanah Rp250 Juta Kini Dapat Ganti Rugi Telak Rp 5,4 Miliar

Keluarga itu kemudian menelusuri catatan rumah sakit dan akhirnya menemukan saudara kandung mereka yang sebenarnya pada 2011.

Sementara itu, pria yang dibesarkan dalam kemiskinan itu tidak pernah mengetahui siapa orang tua kandungnya.

"Saat saya tahu siapa orang tua kandung saya, saya berharap bisa dibesarkan oleh mereka. Itu yang sebenarnya saya rasakan. Ketika saya diberikan foto orang tua kandung saya, saya jadi ingin sekali bertemu dengan mereka. Setiap kali melihat foto itu, selama berbulan-bulan saya selalu menangis," tuturnya.

The Telegraph melaporkan, Hakim Masatoshi Miyasaka mengatakan mustahil untuk mengukur seberapa dalam rasa sakit dan kekecewaan yang dialami baik oleh orang tua maupun pria tersebut.

Ini karena mereka kehilangan kesempatan untuk membangun hubungan orang tua dan anak untuk selamanya.

Kini, pria tersebut rutin bertemu dan minum bersama saudara kandung kandungnya sebulan sekali, sambil tetap merawat kakak laki-laki yang dibesarkan bersamanya sejak kecil.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved