Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Rezeki Ahmad Remaja Difabel yang Tiap Hari Jaga Rel Kereta Api, dari Kecil Diurus Nenek

Viral aksi remaja difabel jaga rel kereta api di kawasan Cimahi, Jawa Barat. Remaja itu diketahui bernama Ahmad.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram @bangrizky_goww
KISAH HARU VIRAL - Sosok Ahmad remaja difabel myang perlintasan kereta api di kawasan Cimahi, Jawa Barat. I mendapat rezeki setelah bertemu Bripka Rizky Hikmat Setiawan, anggota Polres Cimahi. 

TRIBUNJATIM.COM - Viral aksi remaja difabel jaga rel kereta api di kawasan Cimahi, Jawa Barat.

Remaja itu diketahui bernama Ahmad.

Ahmad pun akhirnya bertemu dengan Bripka Rizky Hikmat Setiawan.

Bripka Rizky Hikmat Setiawan adalah anggota Polres Cimahi yang sering mengunggah konten kebaikan di media sosial.

Bripka Rizky bertemu Ahmad saat berpatroli menggunakan mobil patwal.

Saat itu, Bripka Rizky melintas perlintasan kereta api. Ahmad yang melihat mobil patroli polisi langsung memberi hormat.

Bripka Rizky lalu memberhentikan mobil patrolinya. Ia lalu mengajak Ahmad untuk sarapan.

"Sudah sarapan belum?" tanya Bripka Rizki dikutip dari akun instagram @bangrizky_goww, Jumat (25/7/2025) via TribunJakarta.

"Belum," kata Ahmad terbata-bata.

Bripka Rizky lalu mengajak Ahmad untuk masuk ke dalam mobil patroli.

Ahmad lalu dibawa ke rumah makan. Di sana, Ahmad memesan mie goreng.

Baca juga: Ibu Tunggal Hidupi 8 Keponakan & Cucunya di Rumah Reyot, 2 Guru Tergerak Membantu, Sisihkan Rezeki

Setelah makan, Ahmad lalu diajak ngobrol oleh Bripka Rizky. Ia mengaku berusia 15 tahun.

Awalnya, Bripka Rizky tidak percaya bahwa Ahmad masih berusia belasan tahun.

"Yang benar? kok sudah kumisan?" tanya Bripka Rizky.

Ahmad lalu memegang wajahnya dan mengaku sudah mencukur kumis.

Kemudian, Ahmad bercerita bahwa dirinya tidak mengenyam bangku pendidikan.

Ia mengalami disabilitas sejak lahir.

Sehari-hari, Ahmad mengais rezeki di pintu perlintasan Kereta Api.

Ahmad naik angkot dari rumahnya di Soreang.

Baca juga: Rezeki Siswa SMKN yang Gadai HP Rp 100 Ribu Demi Ikut Ujian, Guru Minta Maaf, Ibu: Tak Pegang Uang

Di sana, ia hanya tinggal bersama neneknya.

Ibunya sudah meninggal.

Sedangkan ayahnya disebut menjaga parkiran mobil.

"Suka ngasih uang?" tanya Bripka Rizky.

"Enggak, pelit," kata Ahmad.

Akhirnya, Ahmad mencari uang sendiri.

Bripka Rizki lalu menolong Ahmad.

Ia memberikan uang, kaos serta sembako.

"Ini buat nenek (sembakon)," kata Bripka Rizky.

Dalam caption instagram, Bripka Rizky menuliskan caption tentang Ahmad.

"Meski dengan kondisi fisik yang terbatas, dan sejak kecil diurus oleh nenek nya, tidak menyurutkan semangat ahmad untuk terus semangat menjalani kehidupan nya.
Panas hujan Ahmad selalu berdiri di perlintasan kereta api, berharap ada dermawan yang memberikan sedikit rejeki nya disana. Tetap semangat Ahmad," tulisnya.

Berita Lain

Seorang balita berusia 5 tahun berinisial C tampak bingung dan terkejut ketika ditinggal sendirian oleh kedua orang tuanya saat razia pengemis digelar oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bengkulu, Kamis (27/3/2025).

C sedang menjual tisu di Simpang Empat, Betungan, Kota Bengkulu, ketika petugas Dinsos mendatangi lokasi untuk melakukan penertiban.

Saat ditanya petugas, C menceritakan bahwa ia disuruh oleh ayah dan ibunya untuk menjual tisu kepada pengendara mobil.

"Aku disuruh ayah dan mama jual tisu, uangnya untuk beli makan," ujar C dengan suara pelan.

Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu, Sahat Marulitua Situmorang, menjelaskan bahwa saat razia dilakukan, orang tua C melarikan diri begitu mengetahui kedatangan petugas.

C ditinggal sendirian di lokasi sementara kedua orang tuanya menghilang.

“Kami mendapat laporan dari warga di Simpang Betungan yang merasa resah dengan kegiatan pengemis. Setelah kami datang ke lokasi, kami melihat para pengemis lari, termasuk orang tua C. C ditinggal sendirian saat sedang menjual tisu,” jelas Sahat.

Setelah itu, pihak Dinsos berhasil mengidentifikasi nama dan alamat orang tua C.

Baca juga: Pengemis Pukuli Istri Difabel Agar Mau Minta-minta, Warga Kasihan Lihat Tangisan: Keliling Bawa Anak

Meskipun pihak Dinsos telah mencoba untuk menghubungi mereka, orang tua C tidak berani menjemput anaknya.

Akhirnya, kakek C yang datang untuk menjemputnya, meskipun di tengah nasihat petugas, kakek justru memaki-maki petugas Dinsos.

“Orang tuanya tidak berani menjemput anaknya. Kakeknya yang datang menjemput C, namun saat kami memberikan nasihat, petugas kami malah dimaki-maki oleh kakek C,” ujar Sahat.

Menurut Sahat, keluarga C merupakan pengemis yang sudah beroperasi di berbagai ruas jalan di Kota Bengkulu.

Mereka berasal dari Kabupaten Bengkulu Selatan dan telah beberapa tahun mengemis di kota tersebut.

"Kami pernah merazia mereka dan menemukan bahwa mereka tidak memiliki KTP. Kami bantu mereka dengan membuatkan KTP Kota Bengkulu agar bisa mendapatkan bantuan. Namun, keluarga ini sulit untuk diberi pengertian," ujar Sahat.

Baca juga: Penuh Tawa dan Semangat, Murid Difabel Belajar Tertib Lalu Lintas di Polsek Ngasem Kediri

Pemerintah Kota Bengkulu sudah beberapa kali menawarkan bantuan sosial, pelatihan, atau usaha kecil bagi keluarga ini, namun selalu ditolak.

"Kami sudah menawarkan berbagai bantuan seperti usaha kecil, pelatihan, atau kegiatan lain, namun mereka menolak. Mereka juga sering berpindah-pindah tempat tinggal, mengontrak rumah," jelas Sahat.

Meskipun demikian, Dinsos Kota Bengkulu tidak akan berhenti berusaha untuk membujuk keluarga C agar berhenti mengemis dan memperoleh kehidupan yang lebih baik.

“Mereka mengaku miskin, namun sebenarnya mereka tidak kekurangan. Mereka punya motor, punya ponsel, meskipun rumah mereka pindah-pindah kontrakan,” tambah Sahat.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved