Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Teman SMA Jokowi Minta Roy Suryo Tobat Soal Kasus Ijazah, Sebut Ucapannya Bisa Bahayakan Anak-anak

Teman SMA Jokowi meminta pakar telematika Roy Suryo cs untuk berhenti membuat kegaduhan terkait dengan ijazah sang mantan presiden.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti - TribunSolo.com/Andreas Chris
PESAN TEMAN SMA - Senyum pakar telematika, Roy Suryo. Teman SMA Jokowi, Bambang Surojo, ikut dipanggil penyidik dari Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan sebagai saksi di Mapolresta Solo, pada Selasa (22/7/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Teman Jokowi semasa sekolah di SMAN 6 Surakarta, Jawa Tengah, Bambang Surojo, memberikan pesan menohok untuk Roy Suryo.

Ia meminta pakar telematika Roy Suryo dan kawan-kawannya untuk berhenti membuat kegaduhan terkait dengan ijazah Jokowi.

Bambang Surojo berharap kegaduhan tudingan ijazah palsu ini bisa segera berakhir.

Baca juga: Sekolah MAN Merasa Disudutkan Pernyataan Gubernur Imbas Minta Iuran ke Ortu Siswa: BPMU Belum Cair

Dalam kasus tudingan ijazah palsu ini, Bambang Surojo juga diperiksa sebagai saksi oleh Polda Metro Jaya di Polresta Surakarta, Selasa (22/7/2025). 

Ia juga ikut menemani Jokowi saat diperiksa di Mapolresta Surakarta pada Rabu (23/7/2025).

Melansir Tribunnews.com, Bambang Surojo memberikan kesaksian tentang masa sekolah mereka bersama.

Termasuk sejarah perubahan nama sekolah SMAN 6 Surakarta.

Juga soal sistem pendidikan saat itu yang membuat mereka menempuh 7 semester atau 3,5 tahun sebelum lulus pada tahun 1983.

Total ada 12 orang yang dilaporkan Jokowi terkait dugaan fitnah dan pencemaran nama baik atas tudingan ijazah palsu yang dialamatkan kepadanya.

Laporan tersebut diajukan ke Polda Metro Jaya pada 30 April 2025.

Bambang Surojo berpesan kepada Roy Suryo dan gerombolannya untuk menyadari kesalahan yang telah ia buat selama ini karena menuduh ijazah Jokowi palsu hingga membuat masyarakat gaduh.

Ia menyebut, Roy Suryo cs belakangan justru memperlebar masalah dengan mencoba mencari-cari titik kesalahan ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tersebut.

"Kami sangat berharap bahwa teman-teman yang diadukan oleh Pak Jokowi tersebut menyadari kesalahannya," kata Bambang Surojo, dikutip dari tayangan di kanal YouTube Tribunnews, Kamis (24/7/2025).

"Bukan malah mem-framing hal-hal yang malah ngalor ngidul tidak karuan," imbuh dia.

Sejumlah teman SMA Jokowi ikut diperiksa di Mapolresta Solo pada Rabu (23/7/2025). Teman sebangku Jokowi saat SMA, Bambang Surojo, ikut dipanggil penyidik Polda Metro Jaya di Polresta Solo.
Sejumlah teman SMA Jokowi ikut diperiksa di Mapolresta Solo pada Rabu (23/7/2025). Teman sebangku Jokowi saat SMA, Bambang Surojo, ikut dipanggil penyidik Polda Metro Jaya di Polresta Solo. (Tribun Solo/Andreas)

Bambang juga berharap Polda Metro Jaya dapat menyelesaikan permasalahan ini agar kegaduhan di publik berhenti.

"Harapan besar kami, kasus ini segera selesai. Apapun yang menjadi keputusan nanti yang akan diupdate oleh Polda Metro Jaya itu memperselesaikan masalah supaya kegaduhan secara nasional itu tidak beranak pinak," ujarnya.

Menurut Bambang, jika Roy Suryo tidak segera berhenti mempermasalahkan kasus ini, nantinya bisa berdampak bahaya terhadap anak-anak di Tanah Air.

"Ada bahasa-bahasa tidak layak yang disampaikan oleh beliau-beliau yang terhormat ini, dalam hal ini yang diadukan Pak Jokowi, dan itu dicontoh oleh anak-anak," kata dia.

"Bahkan anak-anak kecil pun sekarang berucap yang tidak sopan dan tidak senonoh. Nah, itu yang jangan sampai berlanjut. Segera diberhentikan," sambungnya.

Bambang Surojo juga berharap agar Roy Suryo cs segera bertobat dan sadar.

"Kepada teman-teman (Roy Suryo cs) untuk segera insyaf dan sadar. Tolonglah kegaduhan di republik ini segera diakhiri," ujarnya.

"Bagi teman-teman yang lain, untuk tidak begitu mudah mempercayai apa yang telah dinarasaikan oleh mereka (Roy Suryo cs)," lanjutnya.

Baca juga: Kisah Anak Pedagang Pasar dan Tukang Las Lolos Masuk ITB, Ingin Perbaiki Kondisi Ekonomi Orang Tua

Bambang memastikan bahwa Jokowi adalah teman semasa SMA-nya.

Dalam pengakuannya, Bambang menceritakan soal sejarah SMAN 6 Solo dan SMPP.

Menurutnya, saat itu, ia dan rekan-rekannya lulus sebagai siswa SMAN 6 Solo. 

Padahal, awal pendaftaran di SMAN 5 Solo yang lokasinya bersebelahan.

"Jadi pada saat itu kami mendaftar sekolah itu di SMA Negeri 5 Surakarta, itu ada 11 kelas."

"Kemudian ada pengembangan sekolah, dari kelas 1 satu sampai 1 enam itu menjadi SMA 5."

"Kelas 1 tujuh sampai kelas 1 sebelas menjadi SMA 6. Dan karena kelas 1 tujuh sampai kelas 1 sebelas masuknya siang, kita menyebutnya SMA 5 siang," tutur Bambang, Rabu, dikutip dari TribunSolo.com.

Bambang menjelaskan, angkatannya termasuk Jokowi kala itu harus menempuh 7 semester atau 3,5 tahun dari kelas 1 sampai 3 SMA karena adanya perubahan kurikulum.

"Termasuk juga pergeseran waktu yang menjadi tambah enam bulan sehingga kami menikmati sekolah itu bukan tiga tahun, tapi tiga tahun setengah."

"Dan saat itu ada bahasa dulu namanya caturwulan, setelah ada pergeseran waktu menjadi semesteran, sehingga kami melakukan ulangan itu per semester."

"Sehingga kami menikmati tujuh semester dan kami lulus pada tahun 1980. Lebih tepat lagi di ijazah tertera tanggal 30 April 1980," terang Bambang.

Bambang Surojo (baju putih) dan Sigit Hariyanto (jas hitam), rekan SMA Jokowi ikut dipanggil penyidik dari Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan sebagai saksi di Mapolresta Solo, pada Selasa (22/7/2025).
Bambang Surojo (baju putih) dan Sigit Hariyanto (jas hitam), rekan SMA Jokowi ikut dipanggil penyidik dari Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan sebagai saksi di Mapolresta Solo, pada Selasa (22/7/2025). (TribunSolo.com/Andreas Chris)

Selain Bambang, polisi juga memeriksa teman Jokowi lainnya saat SMA yakni Sigit Hariyanto. 

Sigit mengaku dapat surat panggilan dari Polda Metro Jaya bersama dua teman lainnya. 

"Jadi kami berempat semua adalah teman sekolah SMA (Jokowi) pada saat itu sampai lulus," kata Sigit di Solo, Rabu.

Sigit mengaku, dia dan rekan lainnya dipanggil pada Selasa (22/7/2025), Sementara Jokowi diperiksa pada Rabu (23/7/2025). 

"Jadi kemarin itu kami bertiga sudah melaksanakan di-BAP (Berita Acara Pemeriksaan) jadi statusnya adalah penyidikan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya," ujarnya.

Baca juga: Guru Tahan Rapor Siswa Madrasah Gegara Nunggak Bayar LKS Rp350.000 Kini Minta Maaf ke Wali Murid

Sigit mengungkap ada 95 pertanyaan yang dilontarkan oleh penyidik Polda Metro Jaya.

"Jadi isinya pertanyaan ini semuanya berjumlah 95 yang pada intinya pertanyaan-pertanyaan itu seputar pada saat itu kami semua adalah siswa sekolah SMA 6 atau SMPP, sama itu," ujar Sigit.

"Jadi pertanyaannya itu, 'Apakah saudara mengenal tentang Pak Jokowi?'."

"Kami tentunya menjawabnya sangat mengenal karena Pak Jokowi adalah teman kami dan lulus bersama-sama beliau. Itu sebagai intinya."

"Kemudian yang lain-lain itu mengenai keberadaan tentang SMA 6. Ya kami karena kami hanya siswa, ya kami hanya sekolah, belajar, menimba ilmu dan sampai selesai atau lulus bersama," kata Sigit.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved