Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ekskavasi Situs Bhre Kahuripan di Mojokerto, Struktur Bintang Sudut Delapan Cukup Langka

Tim arkeolog dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah (BPKW) XI Jawa Timur, melakukan ekskavasi di kompleks Situs Bhre Kahuripan

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Mohammad Romadoni
Candi Bhre Kahuripan di Desa Klinterejo, Sooko, Mojokumpul, para arkeolog meyakini tempat ini dibangun semasa Raja Majapahit Hayam Wuruk sebagai tempat pendharmaan Tribhuwana Tunggadewi. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Tim arkeolog dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah (BPKW) XI Jawa Timur, melakukan ekskavasi di kompleks Situs Bhre Kahuripan, Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, (Jatim).

Dalam ekskavasi ini, para arkeolog berupaya memunculkan struktur berbentuk denah bintang sudut delapan yang diduga sebagai mandala di masa Kerajaan Majapahit.

Ketua Tim Ekskavasi Situs Bhre Kahuripan, Muhammad Ichwan mengatakan, pihaknya melibatkan sebanyak 15 tim teknis dan 7 juru gali dalam ekskavasi yang berlangsung selama 16 hari, pada 23 Juli hingga 7 Agustus 2025.

Ekskavasi lanjutan ini dilakukan di dua titik, yang pertama adalah di sisi barat kawasan Situs Klinterejo kawasan Bhre Kahuripan saat ini para arkeolog berupaya menampakkan struktur berpola bintang sudut 8 pada sisi selatan.

"Targetnya, kami yang pertama adalah akan melengkapi denah dari struktur yang berdenah bintang (Bersudut delapan, pada bagian sudut lancip di sisi selatan (Situs Klinterejo) kita tampakkan," kata Ichwan, Minggu (27/5/2025).

Ia mengungkapkan, pola bintang bersudut delapan sangat jarang dijumpai pada situs lain.

Struktur bintang sudut delapan terbentuk dari susunan batu bata merah di bagian tengah akan berbentuk persegi, jika ditarik dengan garis imajiner dari sisi utara, barat dan selatan luasnya mencapai sekitar 17 meter × 17 meter. 

Setiap sudut mengarah ke penjuru mata angin, yang mengarah ke arah timur, barat, selatan, utara, barat laut, tengara barat daya dan timur laut. Pada sudut lancip berjarak sekitar 5 meter, dengan ujung bagian bawah kaki sudut sekitar tujuh meter.

"Ini baru satu-satunya (Struktur bintang sudut 8), sejauh saya tahu di situs lain (Majapahit) belum ada.  Jadi kami mesti merunut ya, (Temuan) sudah mulai sedikit kelihatan beberapa benda," ungkap Ichwan.

Menurutnya, para arkeolog meyakini keberadaan denah bentuk bintang bersudut delapan ini merupakan kesatuan dari sebuah kompleks yang sangat luas. Apalagi, di sana terdapat Candi Bhre Kahuripan yang letaknya berdekatan dengan Situs Klinterejo.

"Kami duga di sini adalah  kompleks yang sangat luas, ada candi, ada bangunan-bangunan salah satunya denah bentuk bintang ini. Kami duga masih satu kesatuan kompleks," pungkas Ichwan.

Ichwan menambahkan, pihaknya belum dapat menyimpulkan secara pasti adanya struktur denah bentuk bintang sudut 8 yang digunakan dimasa lampau tersebut.

Namun hipotesis dari arkeolog mengerucut, dari denah bintang sudut 8 yang diduga bagian dari kompleks sangat luas dan berfungsi sebagai mandala di era Kerajaan Majapahit.

"Hipotesis kami sementara, ini adalah mandala yang maknanya bisa sebuah benda, simbol bahkan bisa (Bentuk) bangunan ataupun bisa ruang terbuka. Tapi fungsinya untuk pemujaan peribadatan," tandasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved