Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bobby Nasution Ungkap Penyebab Air Danau Toba Keruh: Nggak Ada yang Bisa Disalahkan

Seperti diketahui, belakangan viral di media sosial penampakan air Danau Toba menjadi keruh berwarna kecoklatan.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Wonderfulimage.id via Kompas.com - KOMPAS.COM/TEGUH PRIBADI
DANAU TOBA KERUH - Potret indahnya Danau Toba dan tangkapan layar video air Danau Toba keruh tepat di belakang patung Yesus Kristus, Bukit Sibea bea, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara di tahun 2025. 

Lokasi yang terdampak air keruh ini adalah sepanjang pantai Waterfront City Pangururan hingga Desa Tanjung Bunga, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.

Dengan demikian, Bupati Samosir mengundang peneliti dari Universitas Sumatera Utara (USU) meneliti penyebab air keruh tersebut.

Baca juga: Sekolah Disegel oleh Pemkab, Gubernur Bobby Nasution Klaim Sudah Ketemu Solusi, Bupati Masih Bungkam

Lembaga Peneliti USU bersama tim melakukan pengambilan sampel air di kawasan Water Front Pangururan, dan termasuk nantinya di kawasan perairan Sibeabea. 

Melihat kondisi saat ini, peneliti dari USU Ahli Limnologi Prof. Ternala Alexander Barus menjelaskan, penyebab kekeruhan air Danau Toba kemungkinan dikarenakan adanya perputaran air akibat angin kencang yang menyebabkan air di  dasar beserta endapannya naik ke permukaan. 

"Di dasar sudah terjadi pembusukan yang bisa menghasilkan amoniak, H2S, belerang yang toksin. Dan ketika naik, yang ke permukaan menyebar menyebabkan ikan mati karena Kandungan oksigen sudah sangat rendah dibawah 2 mg/ liter," ujar Ternala Alexander Barus, Minggu (27/7/2025), melansir dari TribunMedan.

"Sebaiknya, kadar oksigen itu berada diatas 4 mg/ liter. Tapi kami akan melakukan kajian untuk memastikan hal ini," sambungnya. 

Ia juga menjelaskan, sampel air akan dibawa ke laboratorium USU untuk dianalisis. 

"Sampel air yang sudah diambil dari beberapa titik ini sudah  dibawa ke laboratorium USU untuk dianalisis selanjutnya," sambungnya.

Sebelumnya, Bupati Samosir mengambil langkah kerjasama dengan akademisi dari Universitas Sumatera Utara melakukan pengambilan sampel air untuk diteliti. 

"Ini langkah yang ditempuh Pemkab Samosir bersama Akademisi dari USU, kerjasama untuk mengambil sampel air, selanjutnya untuk dilakukan kajian terhadap fenomena alam di Samosir ini," tutur Vandiko. 

Untuk penanganan selanjutnya, ia berharap uji laboratorium yang dilakukan pihak USU dapat segera keluar sehingga Pemkab Samosir dapat melakukan langkah-langkah penanganan kedepan.

"Kami harap masyarakat dapat bersabar, kita tunggu hasilnya jika sudah keluar nantinya Pemkab Samosir akan berusaha maksimal dalam penanganan lebih lanjut," terangnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved