Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ibu-ibu Nangis Histeris Dompetnya Dicopet di Angkot, Uang Rp500 Ribu Raib, Baru Ditransfer Anaknya

Modus pelaku juga terbilang baru dan sangat licik, saat di dalam angkot mereka seolah tidak saling kenal.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/insta_bumiayu
DICOPET DI ANGKOT - Ibu-ibu berkerudung merah muda menangis histeris di dalam angkot jurusan Bumiayu-Tonjong. Ia menjadi korban pencopetan, Senin (28/7/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang ibu-ibu berkerudung merah muda menjadi korban kejahatan kriminal aksi pencopetan.

Ia dicopet di dalam angkot jurusan Bumiayu–Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (28/7/2025).

Momen saat ibu-ibu tersebut menangis terekam dan videonya kini beredar viral di media sosial.

Baca juga: Jual Buku LKS Rp500 Ribu ke Siswa, Sekolah Tuai Kritik, Ketua Komisi IV DPRD Beri Peringatan

Video tersebut pertama kali diunggah akun Instagram @insta_bumiayu.

Kini unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 200 kali dan mendapatkan berbagai respons dari netizen.

Ibu-ibu yang belum diketahui namanya tersebut menjadi korban pencopetan oleh komplotan pelaku yang menjalankan aksinya hanya dalam waktu lima menit.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban tak menyangka jika dirinya telah menjadi sasaran komplotan pencopet yang terdiri dari empat orang.

Sopir angkot dalam video tersebut mengatakan, jika sejumlah pelaku turun di beberapa tempat berbeda.

Modus pelaku juga terbilang baru dan sangat licik.

Saat di dalam angkot mereka seolah tidak saling kenal.

Setelah semua berada di dalam angkot, salah satu pelaku duduk tepat di samping korban dan berpura-pura mengalami cedera kaki.

"Dia minta tolong dibantu menyentalkan sandal, katanya kakinya keseleo," ujar salah satu saksi yang turut berada di angkot tersebut, melansir Tribun Jateng.

Tanpa curiga, korban mencoba membantu.

Namun, di saat bersamaan, pelaku justru menggenggam tangan korban dengan kuat hingga ia merasa kesakitan.

Ibu-ibu yang mengenakan kerudung merah muda menangis di dalam angkot jurusan Bumiayu-Tonjong setelah menjadi korban pencopetan, Senin (28/7/2025).
Ibu-ibu yang mengenakan kerudung merah muda menangis di dalam angkot jurusan Bumiayu-Tonjong setelah menjadi korban pencopetan, Senin (28/7/2025). (Instagram/insta_bumiayu)

Momen itulah yang dimanfaatkan pelaku lain untuk beraksi.

Dalam hitungan detik, ibu-ibu tersebut menjadi koban pencopetan.

Uang Rp500 ribu dan handphone milik korban di dalam tas raib dalam sekejap.

Menurut korban, uang tersebut kiriman dari anaknya dan baru diambil di ATM.

Setelah sukses, para pelaku turun satu per satu di titik berbeda, sama seperti saat mereka naik.

Korban baru sadar sesaat setelah salah satu dari mereka turun.

Warga sekitar yang melihat video viral tersebut pun dibuat geram.

Mereka berharap pihak kepolisian segera mengusut dan menangkap para pelaku.

Video tangis korban pun banyak dibagikan ulang sebagai peringatan kepada pengguna angkot lainnya agar lebih waspada.

"Harus Nya sopir mengingatkan ke penumpang atau kasih kode klakson panjaaang spt bus yg pernah sy liat di salah satu akun YouTube," ungkap seorang netizen.

Baca juga: Warga Tolak Lapangan Bola Dibikin Jadi Tempat Padel, Sentil Orang Kaya, Pemprov Beri Respons

Sebelumnya, aksi ibu-ibu Warga Negara Indonesia (WNI) kejar pencopet di Paris, Prancis, juga sempat viral di media sosial.

Sosok ibu-ibu ini diketahui bernama Nur Aini Idwar (54).

Hal ini dialami Nunik (sapaan akrab Nur Aini Idwar) saat jalan-jalan di area Menara Eiffel.

Berkat firasat dan keberaniannya, Nunik berhasil menangkap si pencopet.

Uang senilai 420 Euro atau hampir Rp8 juta yang ada di dompetnya, selamat.

Begini kronologi Nunik kejar copet di Perancis.

"Kejadian itu terjadi ketika kita mau pulang dari Menara Eiffel, ke apartemen kakak saya," jelas Nunik saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/7/2025).

Ia melanjutkan, pada saat itu, mereka naik Metro dari stasiun dekat Menara Eiffel dengan tujuan akhir Gare De Lyon.

Nunik menceritakan dia, suami, dan anak pertamanya berdiri dalam kereta tersebut.

Sementara anak terakhirnya mendapat tempat duduk

Dalam perjalanan, dia melihat ada tiga remaja wanita berusia 19 hingga 20 tahun yang terlihat saling mengenal karena saling berkomunikasi.

Dua di antara mereka tampak sedang hamil besar dan membuat insting keibuan Nunik ingin menolong.

Oleh karena itu, ia menyuruh anaknya yang paling kecil untuk memberikan kursi pada wanita tersebut.

Sementara wanita hamil dengan kaus hitam tersebut duduk, perempuan hamil berkaus merah berdiri tepat di samping Nunik.

"Saya sering melihat reels tentang pencopet di Eropa, lalu saya berbisik ke suami saya, mengatakan kalau mereka yang baru datang ini bertampang pencopet," tutur Nunik.

TANGKAP COPET DI PARIS - Seorang wanita asal Indonesia bernama Nunik berhasil menggagalkan aksi pencopetan saat berlibur di Paris, Prancis. Aksi ini terekam dalam video yang dibagikan melalui akun Instagram @rawis_fam pada 6 Juli 2025.
Seorang wanita asal Indonesia bernama Nunik berhasil menggagalkan aksi pencopetan saat berlibur di Paris, Prancis. Aksi ini terekam dalam video yang dibagikan melalui akun Instagram @rawis_fam pada 6 Juli 2025. (Instagram)

Pada saat menyadari itu, ia langsung mengecek tas dan menemui dompet berisi uangnya sudah hilang.

Ia pun langsung menanyakan kepada wanita kaus hitam yang duduk di hadapannya dengan berani.

"Did you picked my pocket? (Apakah kamu mengambil dompetku?)" ujar Nunik. 

Ia mengatakan, si wanita langsung mengelak dengan mengucapkan, "No, no (tidak,tidak)".

Pada saat itu, dia menduga, wanita kaus merah yang berdiri tepat di sampingnya yang mengambil dompetnya, lalu mengoperkan ke kaus hitam yang sedang duduk.

Lalu kereta berhenti dan wanita berkaus hitam keluar.

Sementara dua wanita lainnya berbicara, tidak dengan bahasa Perancis, dan turut keluar.

Pada saat itu, Nunik dan suaminya sempat ragu untuk mengejar mereka atau tidak.

Mereka pun memutuskan ikut turun walau stasiun tujuan masih jauh dan membagi tugas untuk mengejar wanita tersebut.

Suaminya mengejar si kaus hitam, sementara anaknya mengejar yang berkaus merah.

Pada saat itu, Nunik bersama wanita yang tidak hamil yang dia anggap bertugas sebagai pengecoh.

Dia mengatakan, pengecoh yang berkaus putih itu menunjuk ke arah Metro seakan-akan memberi tahu kalau si pencopet kembali masuk ke dalam.

Nunik pun refleks masuk kembali ke dalam Metro dan terpisah dengan keluarganya.

Dengan hampir menangis, Nunik berusaha membuka pintu kereta tersebut dan pintu kembali dibuka, entah apa alasannya.

Ketika suami dan anaknya masuk, sang anak mengatakan kalau melihat si pencopet masih berada di sana.

Mereka pun kembali keluar dari Metro dan Nunik berfokus mengejar pengecoh.

Ia melihat si pengecoh sudah naik menggunakan eskalator dan menunjuk-nunjuknya.

Tidak peduli, Nunik mengejar dengan menaiki tangga dan langsung memegang bajunya dengan kuat.

Ia juga mengatakan perempuan tersebut mengambil dompetnya berkali-kali.

Perempuan tersebut tetap mengelak dan tidak mau mengakui bahwa ia telah mencuri dompet.

Sementara Nunik tetap meneriakkan mereka komplotan pencopet.

Selama keduanya bersikeras, Nunik tidak melepas pegangannya sama sekali dan dua orang perempuan yang tidak bisa berbahasa Inggris datang.

Mereka pun berkomunikasi dengan Nunik dan anak-anaknya menggunakan Google Translate bahasa Inggris-Prancis.

Dalam bahasa Perancis, kedua perempuan tersebut menekan si pencopet untuk mengaku.

Sementara Nunik tetap berteriak bahwa dompetnya diambil, mengatakannya dalam bahasa Inggris.

Akhirnya, seorang pria yang bisa berbahasa Inggris turut datang membantu mereka.

Baca juga: Siapa Mulyono di Reuni Fakultas Kehutanan UGM? Disebut Calo Tiket di Terminal: Nama Aslinya Wakidi

Setelah diceritakan semuanya, pria tersebut menelepon kepolisian dan mengajak berbicara pencopet dengan bahasa Prancis.

Awalnya, dia tetap tidak mau mengaku, hingga setelah lebih dari satu jam, wanita tersebut menelepon seseorang dengan ekspresi yang tampak ingin menangis.

Setelah itu, wanita hamil berkaus hitam datang dan memang membawa dompet milik Nunik.

Polisi baru datang setelah itu dan memeriksa semua tas dan membawa pergi dua pencopet yang tertangkap.

Diketahui, dompet Nunik yang awalnya berisi sekitar 420 Euro hanya kembali sebanyak 350 Euro.

Namun, ia mengatakan tidak ingin memperpanjang kasus.

Ia hanya berpesan pada kepolisian Paris untuk memproses kedua pencopet tersebut tanpa menahannya sebab mereka sedang dalam keadaan hamil.

Nunik pun tidak menyangka unggahannya menjadi viral, dan berpesan pada WNI yang mengalami kejadian serupa untuk berani mengambil langkah.

"Saya berpesan kepada ibu-ibu Indonesia berani jika mengalami kejadian serupa, karena pasti tidak cuma saya, dan pencopet selalu berusaha membuat terindimidasi," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved