Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siswa SD Satahi Galanggang Telantar karena Guru Sering Bolos, Bupati Didesak Panggil Kepsek

Peristiwa ini dialami para murid SD Satahi Galanggang di Kecamatan Padangbolak, Kabupaten Padanglawas Utara, Sumatera Utara.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/ABDUL HAQ
SISWA SD TELANTAR - Foto ilustrasi siswa SD. Baru-baru ini, sebuah video yang menunjukkan kondisi Sekolah Dasar (SD) Satahi Galanggang di Kecamatan Padangbolak, Kabupaten Padanglawas Utara, Sumatera Utara, viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat anak-anak SD berbaris tanpa adanya kehadiran guru. 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial video siswa SD telantar karena guru sering bolos mengajar.

Peristiwa ini dialami para murid SD Satahi Galanggang di Kecamatan Padangbolak, Kabupaten Padanglawas Utara, Sumatera Utara.

Bupati pun didesak untuk memanggil kepala sekolah.

Pun dengan guru di sana.

Dalam video yang viral, terlihat anak-anak SD berbaris tanpa adanya kehadiran guru.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @medankinian, dan dalam rekaman itu terdengar suara seorang pria yang merekam situasi di sekolah.

Pria itu menjelaskan bahwa berdasarkan informasi dari anak-anak, kondisi tanpa guru tersebut sudah sering terjadi.

"Bahkan dari awal hingga akhir jam belajar, anak-anak dibiarkan tanpa ada kehadiran guru," tambahnya.

Dalam narasinya, pria tersebut meminta kepada Bupati Padanglawas Utara, Resky Basyah Harahap alias Obon, untuk memanggil kepala sekolah dan guru-guru di sekolah tersebut.

"Dan, kami minta kepada dinas pendidikan (Pemkab Paluta), agar kejadian ini tidak terulang lagi," ujarnya, seperti dilansir TribunJatim.com dari Kompas.com.

Baca juga: Nasib Guru TK Tilap Rp 18 Juta Milik Kenalannya, Modus Tukar Kartu Demi Bayar Utang Tabungan Siswa

Dia juga menegaskan bahwa jika kondisi tersebut terus berlanjut, lebih baik sekolah tersebut ditutup. 

"Minta tolong, ya, kepada dinas pendidikan. Ini sudah sering dilaporkan, tapi tidak pernah turun dari dinas pendidikan," keluhnya.

Mewakili orang tua siswa, pria itu meminta agar Pemerintah Kabupaten Padanglawas Utara segera menyikapi masalah ini.

"Ini permintaan kami, yang terakhir kali kepada Bapak Bupati Padanglawas Utara. Tolong dulu dipanggil kepala sekolahnya. Agar untuk selanjutnya, bisa dapat lebih baik," tegasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Julpikar Harahap, mengonfirmasi bahwa Bupati telah memerintahkan inspektorat dan dinas pendidikan untuk melakukan pemeriksaan terkait video viral tersebut.

"Dinas Pendidikan sudah berkoordinasi dengan inspektorat daerah. Hingga saat ini, masih dilakukan pemeriksaan internal oleh inspektorat terkait video viral tersebut," ungkap Julpikar saat dihubungi melalui telepon pada Senin (28/7/2025).

Julpikar juga menyatakan bahwa pihaknya sedang mendalami siapa yang mengunggah video tersebut dan memastikan kebenaran kondisi yang ditampilkan.

"Jadi masih kita dalami lagi, kapan dan siapa yang mengunggahnya. Biar jelas bagaimana kondisi yang sebenarnya. Dan nanti akan kami sampaikan kembali, bagaimana hasil pemeriksaan inspektorat," pungkasnya.

Berita Lain

Pelaksanaan pembangunan proyek tol di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan ternyata berdampak negatif bagi beberapa pihak.

Dampak negatif tersebut dirasakan oleh penghuni Sekolah Dasar Negeri Burangkeng 4, Kabupaten Bekasi.

Bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Burangkeng 04, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, dilintasi proyek pembangunan ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan (Tol Japek Selatan).

Akibat lokasi proyek yang sangat dekat dengan sekolah, semua kegiatan belajar mengajar jadi terganggu.

Proyek pembangunan itu dinilai mengganggu keamanan dan kenyamanan kegiatan belajar mengajar (KBM).

Yeni Resminawari, salah satu guru di SDN Burangkeng 04, mengungkapkan, suara bising dan getaran dari kendaraan berat dan alat proyek kerap muncul saat KBM berlangsung. 

Guru Yeni merasa cemas dan khawatir dengan keselamatan anak-anak.

“Anak-anak tidak bisa konsentrasi. Suaranya bising, gedungnya bergetar. Kami sangat khawatir akan keselamatan anak-anak,” ujar Yeni dilansir dari Tribunnews.com, Kamis (24/7/2025), seperti dikutip TribunJatim.com, Jumat (25/7/2025).

Baca juga: Siswa SDN 22 Desa Rias Meninggal Dunia usai Jadi Korban Bully, Kepsek dan Guru Terancam Dipecat

Selain itu, akibat proyek tersebut, kondisi lingkungan sekolah juga disebut memburuk.

Halaman sekolah yang seharusnya menjadi tempat istirahat dan bermain kini dipenuhi bedeng pekerja proyek dan tanaman liar yang menjulang tinggi.

“Kami khawatir ada hewan berbahaya seperti ular. Saat jam istirahat, kami harus ekstra hati-hati. Anak-anak tidak bisa bebas bermain seperti dulu,” jelasnya.

Tak hanya itu, kerusakan bangunan sekolah juga mulai terlihat. Dinding mulai retak, atap bocor dan bergeser.

Kondisi ini dinilai mengancam keselamatan seluruh warga sekolah.

Saat ini, SDN Burangkeng 04 memiliki 280 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6.

Namun sejak proyek jalan tol dimulai, jumlah siswa baru menurun drastis.

Tahun ajaran 2024/2025, SDN Burangkeng 04 hanya menerima 15 siswa untuk kelas 1 dari target dua rombongan belajar.

“Banyak yang pindah sekolah karena melihat kondisi sekolah tidak layak dan berisiko. Padahal sebelumnya dijanjikan pembangunan gedung baru akan selesai tahun 2025, tapi sampai sekarang belum terlihat tanda-tandanya,” ujar Yeni. 

Kondisi ini juga dikeluhkan para orangtua murid.

Ismi, wali murid kelas VI, mengatakan, sebelum ada proyek tol, kondisi sekolah sangat nyaman dan asri.

“Dulu lapangannya luas dan teduh. Sekarang panas, berdebu, dan berisik. Anak-anak tidak nyaman," katanya.

Ismi berharap sekolah segera direlokasi ke tempat yang lebih aman dengan lokasi yang tidak terlalu jauh dari sekolah lama agar memudahkan akses para siswa.

"Kami harap segera dipindahkan secepatnya, katanya 2025 tapi ini belum juga," katanya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved