Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tak Pakai Helm dan Sabuk Pengaman Dominasi Pelanggaran di Operasi Patuh Semeru Malang 2025

Setelah digelar selama dua minggu, Operasi Patuh Semeru 2025 di wilayah Kota Malang resmi berakhir pada Senin (27/7/2025).

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Humas Polresta Malang Kota
HASIL OPERASI PATUH SEMERU 2025 - Petugas Satlantas Polresta Malang Kota saat menindak pelanggar lalu lintas saat pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025. Dari anev hasil operasi yang dilakukan, terjadi peningkatan pelanggaran lalu lintas 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Setelah digelar selama dua minggu, Operasi Patuh Semeru 2025 di wilayah Kota Malang resmi berakhir pada Senin (27/7/2025). Dari hal tersebut, Satlantas Polresta Malang Kota melakukan analisa dan evaluasi (anev) hasil operasi.

Kanit Gakkum Satlantas Polresta Malang Kota, Iptu Isrofi mengatakan, bahwa ada peningkatan pelanggaran lalu lintas secara signifikan.

Apabila diperinci, maka di tahun 2025 ini tercatat ada sebanyak 3.956 pelanggaran. Terdiri dari 2.163 pelanggaran tertangkap kamera tilang elektronik (ETLE) statis, 312 pelanggaran terekam ETLE mobile, dan 1.481 tilang manual.

"Dari jumlah itu, pelanggaran yang paling banyak atau mendominasi adalah pengendara motor tidak memakai helm sebanyak 1.486 pelanggar. Lalu yang kedua, pelanggaran tidak memakai sabuk pengaman sebanyak 1.420 pelanggar," jelasnya kepada TribunJatim.com, Selasa (29/7/2025).

Setelah itu, disusul penggunaan knalpot brong sebanyak 652 pelanggar, melawan arus 293 pelanggar, berkendara menggunakan ponsel 66 pelanggar, dan berkendara di bawah umur sebanyak 39 pelanggar.

Apabila dilakukan perbandingan, maka ada peningkatan dalam jumlah pelanggaran sebanyak 44 persen dibanding Operasi Patuh Semeru di tahun 2024 lalu.

Baca juga: Marak Pelajar SD dan SMP di Kediri Pakai Sepeda Listrik di Jalanan, Polisi Turun Tangan Beri Imbauan

Dimana pada periode sebelumnya, polisi mencatat ada 2.756 pelanggaran. Meliputi 1.847 pelanggaran dari ETLE statis, 646 pelanggaran dari ETLE mobile, dan 263 pelanggaran dari tilang manual.

Meski terjadi peningkatan pelanggaran, namun untuk kecelakaan lalu lintas di periode Operasi Patuh Semeru 2025 diklaim mengalami penurunan sebesar 14 persen.

"Di periode Operasi Patuh Semeru 2025 ini, tercatat ada 6 kejadian. Jumlah ini turun dari tahun 2024 lalu sebanyak 7 kejadian," terangnya.

Meski Operasi Patuh Semeru telah berakhir, Satlantas Polresta Malang Kota tetap mengintensifkan penindakan pelanggar. Termasuk, aktif melakukan sosialisasi keselamatan berlalu lintas khususnya penggunaan helm saat berkendara.

"Lewat cara-cara ini, kami berharap dapat mengurangi angka fatalitas atau kecelakaan di jalan," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved