Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Warga Tolak Pembangunan SPAM di Sumber Wadon Malang, Beber Dampak Negatif hingga Singgung Kompensasi

Warga ramai-ramai menolak pembangunan SPAM di Sumber Wadon Malang, beber dampak negatif hingga singgung kompensasi.

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luluul Isnainiyah
MENGGALI - Alat berat menggali tanah untuk pemasangan pipa SPAM di depan Kantor Desa Putukrejo, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (24/11/2025). Warga memasang papan penolakan yang terbuat dari potongan kardus bertuliskan 'Menolak PDAM Stop Memasang Pipa.' 

Ringkasan Berita:
  • Warga Desa Putukrejo Malang menolak pembangunan SPAM di Sumber Wadon.
  • Warga khawatir jika sumber air yang berada di kawasan Sumber Sira itu akan habis dan mengering jika diambil secara terus-menerus.
  • Warga yang menolak meminta kompensasi atas pembangunan SPAM.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pembangunan Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) di Sumber Wadon mendapat penolakan dari warga Desa Putukrejo, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Mereka yang menolak pembangunan bahkan meluruk Kantor Desa Putukrejo pada Senin (24/11/2025).

Ratusan warga memasang papan penolakan yang terbuat dari potongan kardus bertuliskan 'Menolak PDAM Stop Memasang Pipa.'

Papan penolakan itu ditancapkan pada gundukan tanah yang berasal dari galian.

Saat terjadi demo, terlihat alat berat sedang mengeruk tanah di depan kantor desa.

Hal ini menandakan jika pembangunan SPAM mulai berlangsung.

Galiannya kurang lebih sepanjang 15 meter dengan kedalaman kurang lebih 1,5 meter.

Ketika warga berdatangan ke kantor desa, proses penggalian dihentikan sementara.

"Warga menolak pembangunan ini (SPAM) karena dampaknya itu banyak, negatifnya ke masyarakat itu banyak," kata salah satu warga, Nur Bahron.

Warga khawatir jika sumber air yang berada di kawasan Sumber Sira itu akan habis dan mengering jika diambil secara terus-menerus.

Sebab, dikatakannya, sumber air itu dimanfaatkan warga untuk mengairi sawah ke beberapa desa.

Di sisi lain, Bahron yang mewakili ratusan warga Desa Putukrejo itu mengklaim bahwa pembangunan SPAM tidak melalui sosialosasi ke warga.

Menurutnya perizinan pembangunan tiba-tiba dibuat oleh penyedia SPAM, yaitu Perusahan Umum Daerah (Perumda) Tirta Kanjuruhan Malang.

Baca juga: Pemkot Malang Luncurkan SPAM di Pasar Klojen, Air Minum Isi Ulang Hanya Rp 277 per Liter

"Izin itu diuat seharunya melalui sosialisasi ke kami, seperti minta tanda tangan. Lah, ini kami nggak merasa tanda tangan kok tiba-tiba izin sudah turun," jelasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved