Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ketimbang Pusing Anak Jajan Terus, Yusuf Keterusan Bikin Layangan sampai Jadi Juragan

Ketimbang anak jajan terus, Yusuf justru menjadi juragan layangan yang mulanya buat produk itu untuk buah hatinya.

Tribun Cirebon/Eki Yulianto
KISAH JURAGAN LAYANGAN - Yusuf, warga Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon sukses menjadi juragan layangan yang produknya laris manis hingga terjual ribuan potong per hari. Mulanya, berawal agar anak tak terus-menerus jajan, Kamis (31/7/2025). 

Tak hanya itu, Yusuf mulai memberi cap merek pada setiap layangannya: "Alif", sesuai nama anaknya.

Baca juga: Liburan Sekolah, Adam Penjual Layangan Bisa Dapat Rp 6 Juta Sebulan, Selalu Ramai Seusai Salat Ashar

JURAGAN LAYANGAN - Yusuf, warga RT.1 RW.04, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon kini sukses jadi juragan layangan yang produknya laris manis hingga terjual ribuan potong per hari.
JURAGAN LAYANGAN - Yusuf, warga RT 1 RW 04, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon kini sukses jadi juragan layangan yang produknya laris manis hingga terjual ribuan potong per hari. (Tribun Cirebon/Eki Yulianto)

Bikin Layangan Manual, di Rumah

Produksi pun dilakukan manual dari rumah.

Ia membuat kerangka dari bambu yang diserut hingga menyerupai lidi, lalu membentuknya menjadi kerangka prisma sebelum akhirnya dilapisi kertas.

“Produksi gak banyak, sehari paling 25 layangan. Jadi saya kumpulin dulu 200 kerangka lidi, baru saya buat bareng. Itu semua manual,” jelas Yusuf, sambil menyerut bambu dengan cutter yang ditopangkan di pahanya yang dilapisi kain.

Saat Tribun berkunjung, Yusuf tampak telaten menyusun satu per satu rangka layangan di tengah lantai rumahnya yang beralas tikar.

Serabut bambu berserakan di sekitar tempat duduknya, menjadi saksi betapa proses produksi dilakukan dengan tangan dan penuh kesabaran.

Permintaan layangan terus meningkat, terutama saat musim liburan sekolah.

Menurut Yusuf, tren main layangan tak pernah benar-benar padam.

"Kalau anak-anak bosen main yang lain, baliknya pasti ke layangan."

"Sekarang juga banyak komunitasnya."

"Jadi bukan cuma anak kecil, orang dewasa juga ikut main," katanya.

Baca juga: Nasib Pemain Layangan Malah Didenda Rp 500.000, Warga Malah Dukung Aksi Satpol PP: Sering

Jual Eceran dan Grosir

Tak heran, dalam satu hari ia bisa menjual hingga 5.000 pcs layangan, baik eceran maupun grosir.

Bahkan, stok di rumahnya sempat habis selama tiga minggu terakhir karena melonjaknya permintaan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved