Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jatimpedia

Mengenal Sejarah Madiun, Kisah Ki Ageng Ronggo Sering Diganggu Hantu Berayun-ayun hingga Nama Pusaka

Secara administratif, Madiun saat ini terdiri dari dua pemerintahan daerah yaitu Kabupaten Madiun dan Kota Madiun. Simak sejarahnya!

KOLASE arsip-ppid.madiunkota.go.id/Facebook/Madiun Kota Kita
SEJARAH MADIUN - (Kiri) Madiun yang berjuluk Kota Pendekar. (Kanan) Pendopo Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Madiun masuk dalam wilayah Kerajaan Demak dan dipimpin oleh seorang bernama Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno. 

Sementara dalam keterangan yang lain disebutkan bahwa Madiun berasal dari nama pusaka milik Ki Ageng Ronggo.

Pusaka itu berupa keris yang bernama Kiai Tundhung Medhiun.

SEJARAH MADIUN - (Kiri) Madiun yang berjuluk Kota Pendekar. (Kanan) Pendopo Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
SEJARAH MADIUN - (Kiri) Madiun yang berjuluk Kota Pendekar. (Kanan) Pendopo Kabupaten Madiun, Jawa Timur. (KOLASE arsip-ppid.madiunkota.go.id/Facebook/Madiun Kota Kita)

Baca juga: Menelusuri Jejak Sejarah Kuil Jepang Chiang Nan di Malang, Kini Ada di Lokasi TMP Untung Suropati

Sejarah Kabupaten Madiun

Pemerintahan di Madiun sudah ada sejak tahun 1568, tepatnya pada masa Kerajaan Demak.

Saat itu, pemerintahan bernama Kabupaten Madiun beridiri tanggal 18 Juli 1568 atau 15 Suro 1487 Be dalam kalender Jawa.

Tanggal tersebut bertepatan dengan pelantikan Ki Ageng Ronggo Jumeno atau Pangeran Timur.

Namun kabupaten yang dipimpin Ki Ageng Ronggo belum bernama Madiun, namun Purabaya yang berpusat di Desa Sogaten.

Dalam perjalanannya, Kabupaten Purubaya pernah dipimpin oleh bupati perempuan bernama Raden Ayu Retno Dumilah.

Retno Dumilah merupakan putri dari Pangeran Timur. Saat kekuasaan Retno Dumilah ini terjadi penaklukkan oleh Mataram Islam.

Penyerangan Mataram Islam ke Purubaya terjadi pada tahun 1586-1587. Awalnya Mataram menderita kekalahan.

Namun Panembahan Senopati sebagai penguasa Mataram Islam pertama tidak kalah akal.

Dia melakukan serangan secara mendadak ke pusat istana Kabupaten Purbaya yang hanya dipertahankan Retno Dumilah dengan sedikit pasukan saja.

Dalam penyerangan itu, Panembahan Senopati berhasil merebut Pusaka Tundhung Medhiun.

Berikutnya Panembahan Senopati justru membujuk Retno Dumilah untuk bersedia dipersunting menjadi istri.
Retno Dumilah bersedia dan kemudian diboyong ke Plered, yaitu istana Mataram Islam.

Pada 16 November 1590, nama Kabupaten Purbaya kemudian diganti menjadi Kabupaten Madiun.

Penggantian nama itu menjadi tanda bahwa wilayah tersebut sudah dikuasai oleh Mataram.

Sumber:

Madiunkab.go.id

Madiunkota.go.id

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved