Berita Viral
4 Fakta Sosok Surindro Supjarso Suami Pertama Megawati, Jasadnya Hilang dalam Kecelakaan Pesawat
Siapa sosok suami pertama Megawati Soekarnoputri. Meninggal saat sang istri hamil anak ke-2. Namanya abadi.
TRIBUNJATIM.COM - Sosok Megawati Soekarnoputri jadi sorotan usai ia dikukuhkan sebagai Ketua Umum PDIP periode 2025-2030 ini berlangsung dalam Kongres ke-6 PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Bali, Jumat (1/8/2025)
Setelah pengukuhan tersebut, ini berarti Megawati menjadi ketua umum partai politik terlama di Indonesia yakni 26 tahun sejak jabatan Ketua PDIP pertama kali diemban pada 1999 silam.
Di tengah pengukuhannya, kehidupan pribadi Megawati Soekarnoputri pun disorot.
Sosok suami pertama Megawati Soekarnoputri, ramai menjadi perbincangan publik.
Ia adalah Surindro Supjarso.
Surindro meninggal karena kecelakaan pesawat saat Megawati mengandung anak kedua.
Meski raganya telah tiada, nama Surindro Supjarso tak pernah dilupakan.
Berikut fakta-fakta tentang sosok Surindro Supjarso, suami pertama Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: Sosok Megawati Soekarnoputri Ketum Parpol Terlama di RI, Jabat Ketua PDIP Sejak 1999 hingga Kini
1. Siapa Surindro Supjarso?
Kapten Pnb (Anm.) Surindro Supjarso (5 Juli 1943 – 22 Januari 1970) bukan sekadar seorang perwira muda Angkatan Udara Indonesia.
Ia adalah sosok gagah berani yang sempat merebut hati Diah Permata Megawati Setiawati Soekarno Putri, putri Proklamator sekaligus Presiden Pertama RI, yang kelak menjadi Presiden Indonesia kelima.
Di lingkaran rekan-rekannya, pria asal Sulawesi ini akrab disapa “Pacul” atau “Mas Pacul”.
Bukan hanya seorang penerbang tangguh, Surindro juga dikenal sebagai sahabat karib Guntur Soekarnoputra, kakak Megawati. Dari persahabatan itulah, lahir jodoh yang menyatukan dua insan muda dalam ikatan suci.
Resepsi pernikahan mereka digelar meriah pada 1 Juni 1968. Setahun kemudian, kebahagiaan pasangan ini semakin lengkap dengan kelahiran dua putra: Muhammad Rizki Pratama dan Muhammad Prananda Prabowo.
Baca juga: BREAKING NEWS : Sah, Megawati Soekarnoputri Kembali Menjadi Ketua Umum PDIP

2. Awal Kehidupan dan Karier Militer
Surindro lahir di Jakarta pada 5 Juli 1943 dari pasangan dr. A. Dadi Djokrodipo dan istrinya. Masa kecilnya dihabiskan di Tanjung Karang, Lampung, di mana ia menempuh pendidikan dasar hingga SMP.
Setelah lulus SMA Bagian B di Cikini, Jakarta, pada 1962, semangatnya untuk mengabdi kepada tanah air membawanya masuk ke Akademi Angkatan Udara pada 1963. Empat tahun kemudian, ia resmi dilantik sebagai Letnan Dua Penerbang.
Karier militernya dimulai di Koops Halim Perdanakusuma, sebelum akhirnya ditempatkan di Skadron 42 Wing Ops 003 Lanud Iswahjudi pada 1968.
Baca juga: 4 Fakta Sosok Yulianus Paonganan, Penyebar Foto Jokowi & Nikita Mirzani Dapat Amnesti Prabowo
Ia dipercaya menerbangkan pesawat pengebom strategis TU-16 KS BADGER B—salah satu alutsista paling mutakhir yang dimiliki Indonesia pada era kepemimpinan Presiden Soekarno, lengkap dengan persenjataan canggih termasuk rudal anti-kapal dan sistem serangan jarak jauh.
Pada masa itu, TU-16 menjadi simbol kekuatan udara Indonesia yang disegani dunia.
Di balik kokpit pesawat raksasa inilah, Surindro menunjukkan keberanian dan dedikasinya sebagai prajurit muda penjaga langit Nusantara.

3. Pernikahan yang Penuh Cinta
Pada 27 Mei 1968, Surindro dan Megawati resmi menikah. Di tengah kesibukannya sebagai penerbang, Surindro tetap memegang teguh perannya sebagai suami dan ayah. Kebahagiaan mereka terasa sempurna ketika dua putra lahir melengkapi rumah tangga muda itu.
Namun, takdir berkata lain. Tanggal 22 Januari 1970 menjadi hari kelam yang tak terlupakan. Surindro, yang saat itu mempiloti pesawat angkut militer Skyvan T-701, mengalami kecelakaan di perairan Biak, Irian Jaya.
Pesawat yang memiliki kemampuan mendarat di landasan pendek itu hilang bersama tujuh awak lainnya.
Pencarian besar-besaran dilakukan, tetapi hasilnya nihil. Surindro dinyatakan hilang.
Saat itu, Megawati tengah mengandung anak kedua mereka—sebuah kenyataan pahit yang merobek hati muda sang ibu.
Setahun kemudian, tepat pada 22 Januari 1971, Surindro secara resmi dinyatakan gugur dalam tugas.
Pada 9 Desember 1972, Kepala Staf TNI AU mengeluarkan keputusan yang menaikkan pangkatnya menjadi Kapten Pnb Anumerta, sebagai bentuk penghargaan atas pengabdiannya.
Namun, di balik tragedi itu, seperti dikutip dari Wikipedia, beredar berbagai gosip dan teori yang menyebutkan bahwa Surindro sengaja “dilenyapkan” oleh rezim Orde Baru yang saat itu berkuasa—isu yang terus bergema di kalangan pendukung Soekarno.
Sebuah gosip yang hingga belum terklarifikasi kebenarannya.
4. Nama yang Tetap Hidup
Meski raganya telah tiada, nama Kapten Pnb (Anm.) Surindro Supjarso tak pernah dilupakan.
Pada 2022, namanya diabadikan sebagai Gedung ACMI Kapten Pnb Anumerta Surindro Supjarso di Lanud Iswahjudi.
Peresmian gedung itu dilakukan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani bersama Kepala Staf TNI AU Fadjar Prasetyo.
Dua putra Surindro hadir menyaksikan momen haru tersebut, sementara Megawati mengikuti peresmian secara virtual.
Nama Surindro kini bukan hanya tercatat dalam sejarah keluarga besar Soekarno, tetapi juga dalam catatan pengabdian para ksatria angkasa Indonesia.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com
Berita Viral lainnya
Megawati Soekarnoputri
Ketua Umum PDIP
suami pertama Megawati
Surindro Supjarso
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Sosok Ketua KPU yang Awalnya Mau Rahasiakan Ijazah Capres-Cawapres, Warga Berhasil Buat Aturan Batal |
![]() |
---|
Candra Tewas Diduga Dibunuh Teman, Sosok Korban Diungkap Sekdes: Baru Menikah |
![]() |
---|
Viral Surat Pernyataan Orang Tua Dilarang Menggugat Jika Anaknya Keracunan MBG, BGN Bereaksi |
![]() |
---|
Bocah Tawuran Saling Serang, ada yang Lempar Bom Molotov Nyaris Kena Rumah Warga |
![]() |
---|
Dibanding-bandingkan dengan Sri Mulyani, Menkeu Purbaya Pilih Gaya Ofensif Kelola Keuangan Negara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.