Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Musim Pancaroba, Puskesmas Kepanjeng Malang Terima Banyak Pasien Sakit ISPA

Pasien di Puskesmas Kepanjeng Malang alami penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di musim pancaroba

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Lu'lu'ul Isnainiyah
ANTRE - Warga mengantre di Puskesmas Kepanjen untuk periksa, Kamis (31/7/2025). Penyakit ISPA kerap terjadi saat musim pancaroba. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pasien di Puskesmas Kepanjeng Malang alami penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di musim pancaroba

Penyakit ini kerap muncul saat musim pancaroba atau musim peralihan dari hujan ke musim kemarau. 

Kepala Puskesmas Kepanjen, dr. Ruri Pujianti mengatakan diagnosa tertinggi saat musim pancaroba adalah ISPA atau batuk dan pilek. Menurutnya, penyakit umum ini sering terjadi di peralihan musim.

"Di musim ini (Pancaroba) selalu ada peningkatan karena setiap tahun iklim seperti ini pasti tejadi," kata Ruri kepada Suryamalang.com.

Pada April 2025, data pasien terdiagnosa penyakti ISPA di Puskesmas Kepanjen sebanyak 143 orang. Kemudian pada Mei, jumlahnya meningkat satu yaitu 144 orang. Lalu pada Juni angkanya justru menurun, yaitu sebanyak 96 orang.

Baca juga: Waspada Lonjakan ISPA Pasca Haji dan Musim Liburan, ini Penjelasan Dokter Spesialis Paru RS Premier

Jumlah tersebut fluktuatif karena menurut Ruri bergantung pada kondisi cuaca. Sehingga dirinya pun tidak bisa memprediksi kapan penyakit ini mulai mereda.

"Iklim sekarang kan agak berubah, kita sulit untuk menentukan. Kalau yang dulu itu kita bisa tahu mulai meredanya kapan, paling sebulan atau dua bulan sudah menurun (ISPA)," jelasnya.

Menghadapi penyakit pada musim ini, Ruri telah menyiapkan ketersedaiaan obat-obatan seperti untuk ISPA. Perencanaan ini berdasarkan data penyakit dari tahun ke tahun. 

Baca juga: Cuaca Bangkalan Kerap Berubah dari Panas hingga Muncul Pelangi, BPBD: Musim Pancaroba Tetap Waspada

Dirinya memastikan, di setiap perencanaan selalu menyediakan tambahan obat sekitara 10 persen. 

Maka ketika menghadapai adanya lonjakan penyakit umum, setok obat-obatan dipastikan telah aman.

Dijelaskannya, penyakit tersebut meningkat saat musim peralihan disebabkan oleh kondisi daya tahan tubuh setiap orang berbeda.

Baca juga: Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Malang, Generali Indonesia Beri Edukasi Cegah Penyakit

"Ketika ada suatu perubahan cuaca manusia yang terpapar tergantung dengan imun atau daya tahan tubuh apakah bagus atau tidak. Kalau bagus kemungkinan terserang terserang batuk pileknya kecil," tuturnya.

Ruri pun membeberkan beberapa tips agar masyatakat tidak mudah terserang penyakit saat musim pancarabo yang mendasar adalah menjaga asupan yang masuk ke tubuh.

"Yang pasti makanan bergizi seperti sayur, buah-buah-buahan, protein yang cukup. Kemudian minum air putih. Sebisa mungkin menghindari minuman perasa yang manis karena ini bisa berpengaruh ke daya tahan tubuh," terangnya.

Baca juga: Pengunjung Restoran Bersin hingga Batuk-batuk Ulah Remaja Semprot Pepper Spray: Keterlaluan

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved