Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ustaz Ponpes di Jombang yang Lecehkan Santri Tertunduk Lemas Tak Berdaya Dituntut 10 Tahun Penjara

Ustaz ponpes di Jombang yang melecehkan santri laki-laki tertunduk lemas tak berdaya dituntut 10 tahun penjara.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
ILUSTRASI (Arsip) - Santri di Jombang menjadi korban pelecehan seksual pengurus ponpes. MDTF (23) oknum ustaz di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tertunduk lemas tak berdaya saat duduk menghadap hakim kala sidang agenda tuntutan di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Jombang, Kamis (7/8/2025). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Anggit Puji Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - MDTF (23) oknum ustaz di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tertunduk lemas tak berdaya saat duduk menghadap hakim kala sidang agenda tuntutan di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Jombang, Kamis (7/8/2025).

Pria yang kini berstatus terdakwa kasus pelecehan seksual pada santri laki-laki ini meringkuk saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntutnya dengan pidana penjara selama 10 tahun dan denda.

Kasi Pidum Kejaksaan Negeri (Kejari) Jombang, Andhie Wicaksono, mengatakan, tuntutan yang dijatuhkan adalah pidana penjara 10 tahun.

"JPU juga menuntut MDTF ini dengan pidana denda Rp 60 juta subsidair 6 bulan penjara,” ucapnya.

Tuntutan diberikan JPU karena MDTF terbukti melanggar pasal 82 ayat (1) Perpu Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang ditetapkan menjadi Undang-undang berdasarkan UU RI Nomor 17 Tahun 2016 Jo Pasal 76 E UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Terdakwa pun tak mengelak perbuatannya yang menyimpang tersebut.

Di persidangan, ia mengakui semuanya.

Pengakuan lain juga ia lontarkan, di mana dirinya telah beberapa kali melakukan pelecehan seksual terhadap korban.

Baca juga: Sosok dan Riwayat Kesehatan Ustaz Burhan yang Wafat saat Ceramah, Disambut Dokter Calon Pengantin

"Pengakuan terdakwa, hanya melakukan perbuatan tersebut terhadap satu santri saja yang saat ini menjadi korban dari terdakwa. Untuk alasan, terdakwa tidak mau menjelaskan alasannya," ungkapnya.

MDTF (23) ditahan atas aksi menyimpangnya melecehkan santri sesama jenis.

Diketahui, korban baru berusia 16 tahun dan mirisnya baru saja 'mondok' di ponpes tersebut.

Peristiwa pelecehan seksual sesama jenis itu diketahui telah berlangsung selama kurun waktu beberapa tahun.

Informasi yang diterima oleh TribunJatim.com, kasus pelecehan seksual sesama jenis itu terungkap pada bulan Maret 2025 lalu, setelah keluarga korban melapor ke Polres Jombang.

Pelaku yang baru berusia 23 tahun itu pada akhirnya ditangkap pada pertengahan bulan Maret 2025.

"Terduga pelaku dan korban ini sama-sama laki-laki," kata salah satu narasumber yang enggan disebut identitasnya pada Selasa (1/7/2025).

Kasus kekerasan seksual sesama jenis ini diketahui sudah terjadi sejak tahun 2023.

Mirisnya, saat itu, korban baru satu bulan menjadi santri di pesantren tersebut.

MDTF merupakan pengurus di asrama korban. Ia diduga melakukan pemaksaan terhadap korban agar mau menuruti permintaannya.

Aksi menyimpang ini diketahui terjadi di kamar korban.

MDTF kerap kali melancarkan aksinya saat kondisi kamar korban sepi di malam hari.

"Kadang itu dilakukan saat malam hari, pas waktu kamar dalam kondisi sepi," katanya melanjutkan.

Terbongkarnya kasus ini juga berawal dari keberanian korban untuk menceritakan apa yang ia alami kepada orang tuanya.

Sementara itu, menurut Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejaksaan Negeri Jombang, Andhie Wicaksono, saat dikonfirmasi, ia membenarkan adanya kasus tersebut.

"Iya benar ada kasus dugaan pelecehan sejenis. Pelakunya pengurus, kepada santrinya," ungkapnya saat dikonfirmasi terpisah.

Lebih lanjut, kasus ini sudah masuk tahap dua, yakni penyerahan tersangka dan barang bukti kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU).

"Untuk pelaku sudah ditahan dan berkasnya sudah dilimpahkan ke PN Jombang. Hanya tinggal menunggu penetapan sidangnya saja," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved