Lomba Tradisional HUT RI Meriahkan CFD di Kota Kediri, Warga Padati Jalan Dhoho Sejak Pagi
Suasana Car Free Day (CFD) di Kota Kediri, Minggu (10/8/2025) pagi, terasa berbeda dari biasanya.
Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Suasana Car Free Day (CFD) di Kota Kediri, Minggu (10/8/2025) pagi, terasa berbeda dari biasanya.
Pemerintah Kota Kediri bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forkopimda dan sejumlah instansi terkait menggelar rangkaian lomba tradisional dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sejak pukul 06.00 WIB, ratusan warga memadati sepanjang Jalan Dhoho, lokasi digelarnya belasan lomba jadul.
Mulai dari balap karung, balap kelereng, memasukkan paku ke botol, hingga lomba besek yang melibatkan berbagai kalangan, mulai anak-anak, hingga dewasa.
Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, hadir langsung didampingi Wakil Wali Kota Kediri, Qowimmudin Thoha, Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim, serta jajaran Forkopimda. Tak hanya menyaksikan, beberapa pejabat bahkan ikut turun ke arena lomba.
Baca juga: Aksi Bergizi Sasar Santri di Kota Kediri, Mbak Wali Dorong Gaya Hidup Sehat di Pesantren
Salah satu yang menarik perhatian adalah lomba besek yang diikuti Wali Kota Vinanda bersama Kapolres Kediri Kota dan Wakil Wali Kota Qowimmudin Thoha. Momen ini sontak disambut riuh tepuk tangan warga yang memadati pinggir jalan.
Wakil Wali Kota Kediri, Qowimmudin Thoha atau akrab disapa Gus Qowim, mengaku senang melihat antusiasme warga.
"Alhamdulillah, tentu itu kalimat pertama yang kita ucapkan. Hari ini di CFD, banyak lomba yang mengingatkan kita pada masa lalu. Ini upaya agar lomba-lomba tersebut tidak punah, sekaligus melestarikan permainan tradisional," kata Gus Qowim, ditemui seusai acara.
Baca juga: Hebohnya Emak-emak Ponorogo Lomba Baris Berbaris HUT RI ke-80, Tampilkan Defile Hingga Yel-yel
Gus Qowim menambahkan, tujuan utama kegiatan ini bukan sekadar mencari pemenang, tetapi memupuk kebersamaan.
"Menang kalah tidak masalah, yang penting bergembira dalam rangka menyambut ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80. Ini wujud rasa cinta kita kepada bangsa dan negara," ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, gelaran lomba tradisional di ruang publik seperti ini dapat mendukung misi Kota Kediri sebagai 'city tourism'.
"Perlombaan yang melibatkan semua usia ini bukan hanya nostalgia bagi orang tua, tapi juga edukasi bagi anak-anak bahwa ini adalah warisan bangsa," jelasnya.
Antusiasme warga terlihat sejak pagi. Banyak yang sengaja datang lebih awal demi mendapatkan tempat strategis untuk menonton.
"Saya datang jam 6 pagi supaya dapat lihat semua lomba dari dekat. Senang sekali bisa ajak anak-anak kenalan sama permainan zaman dulu," ujar Rini (34), warga Kelurahan Balowerti.
Selain sebagai hiburan, ajang ini juga dimanfaatkan untuk mempererat hubungan antarwarga.
Banyak peserta yang tidak saling mengenal sebelumnya, namun bisa tertawa bersama saat lomba berlangsung
Bermodal Celana Logo Brimob, Pemuda di Kota Batu Tipu Warga Hingga Ratusan Juta |
![]() |
---|
Sosok Letjen TNI Tandyo Budi Revita yang Dilantik Jadi Wakil Panglima TNI oleh Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Trenggalek Sabet Predikat Kabupaten Layak Anak Kategori Utama 2025 |
![]() |
---|
Pengakuan Pemilik Atas Temuan Mayat di Kolong Bus, Polisi Dalami Peristiwa Tabrakan |
![]() |
---|
Petrokimia Gresik Bekali Ratusan Nelayan Lumpur dengan Pelatihan Darurat dan Cek Kesehatan Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.