Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok 5 Jurnalis Al Jazeera Dibunuh Israel saat Berada di Tenda Pers Gaza, MUI Mengecam Keras

5 jurnalis Al Jazeera dibunuh Israel di Kota Gaza. Dituduh pemimpin sel teroris. Pimpinan redaksi: Tuduhan Israel tidak berdasar.

Editor: Hefty Suud
POOL PHOTO/MAHMUD HAMS via AP
SERANGAN ISRAEL - Foto arsip saat bola api hasil ledakan kantor media Al Jazeera dan Associated Press di Gaza, setelah serangan udara Israel pada Sabtu (15/5/2021). Serangan itu dilakukan Israel setelah memberi waktu satu jam bagi penghuni gedung untuk mengevakuasi diri. Kini Minggu (10/8/2025) malam Israel bunuh 5 jurnalis Al Jazeera saat berada di tenda 'Pers' di dekat Rumah Sakit Al-Shifa 

“Praktik pelabelan teroris ini telah dikecam juga oleh organisasi HAM dan pers internasional sebagai upaya mendiskreditkan dan merasionalisasi pembunuhan jurnalis,” katanya.

Menurut Committee to Protect Journalists (CPJ)—organisasi nirlaba yang berbasis di New York dan berfokus pada perlindungan kebebasan pers—hingga 24 Juli 2025, sedikitnya 186 wartawan dan pekerja media tewas akibat konflik Gaza. Sementara International Federation of Journalists (IFJ), federasi jurnalis global yang mewakili lebih dari 600.000 jurnalis dari 140 negara, mencatat 164 korban dari kalangan jurnalis Palestina per Mei 2025.

Sudarnoto menyebut angka tersebut kemungkinan jauh lebih besar, mengingat banyaknya wilayah yang tidak terjangkau dokumentasi independen.

“Banyak kalangan yang memperkirakan jumlah korban dari kalangan wartawan jauh lebih besar,” ungkapnya.

MUI mendesak komunitas internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UNESCO, CPJ, dan IFJ, untuk melakukan penyelidikan independen terhadap setiap serangan terhadap jurnalis. Ia juga menyerukan solidaritas global dari kalangan pers untuk mengecam tindakan Israel dan mendukung Mahkamah Internasional (ICJ) dalam menegakkan keadilan.

“Pers adalah garda terakhir dalam menceritakan kebenaran. Mereka harus dilindungi, bukan diserang,” pungkasnya.

Pesan Terakhir Anas al-Sharif

Sebelum tewas, Anas sempat menulis wasiat tertanggal 6 April 2025.

Wasiat itu kemudian diunggah oleh tim adminnya di akun X pribadinya setelah kematiannya.

“Inilah wasiat dan pesan terakhir saya. Jika kata-kata ini sampai kepada Anda, ketahuilah bahwa Israel telah membunuh saya dan membungkam suara saya.”

“Tuhan tahu saya telah mengerahkan segenap upaya dan kekuatan untuk menjadi pendukung dan suara rakyat, sejak saya membuka mata terhadap kehidupan di kamp pengungsi Jabalia.”

“Jangan lupakan Gaza... Dan jangan lupakan saya dalam doa-doa kalian yang tulus memohon ampunan dan penerimaan,” katanya, dikutip dari CNN.

Artikel ini diolah dari tayang Tribunnews.com

Berita Viral lainnya

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved