4 Fakta Hidup Adi Kusuma, Sarjana Teknik Industri Jadi Pemulung, Pernah Kerja Bisnis Analis

TRIBUNJATIM.COM - Kehidupan pemulung bernama Adi Kusuma, viral di media sosial. 

Warganet alias netizen salut atas perjuangan Adi Kusuma bertahan hidup. 

Sebab diketahui, Adi Kusuma ternyata sosok yang punya pendidikan tinggi. 

Ia adalah sarjana Teknik Industri. 

Sebelum jadi pemulung, Adi Kusuma adalah seorang Bisnis Analis.

Bisnis Analis adalah profesi yang tugasnya menganalisis kebutuhan bisnis, mengidentifikasi masalah, serta merancang solusi yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan profitabilitas perusahaan.

Namun karena dipecat dari pekerjaannya, Adi Kusuma menerima nasib menjadi pemulung atau orang yang mencari nafkah dengan mengumpulkan dan memanfaatkan barang-barang bekas atau sampah yang masih memiliki nilai jual, kemudian menjualnya kepada pengepul atau pengolah barang bekas.

Cara Adi Kusuma menerima hidup yang berubah drastis, menginspirasi banyak warganet alias netizen.

Pengakuan Adi Kusuma tentang perjalanan hidupnya, diunggah akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall pada 13 Agustus 2025. 

Dalam rekaman video tersebut, Adi Kusuma tampak mengenakan baju kaos oranye dengan celana dan sendal jepit lusuh.

Berikut fakta-fakta tentang Adi Kusuma: 

Baca juga: Pekerjaan Juladi yang Jalan Rumahnya Ditutup Tetangga Ternyata Pemulung, Diusir Perkara Sampah

1. Sarjana Teknik Industri 

Perekam bertanya sudah berlama pemulung tersebut menekuni pekerjaannya itu

“Saya (bekerja jadi pemulung, red) sekitar sudah 7 bulan pak,” ujar pemulung.

Namun, entah apa yang membuat perekam itu penasaran hingga bertanya apakah pemulung tersebut sempat kuliah.

“Emang bapak dulu kuliah juga?,” tanya perekam.

Kemudian, pemulung tersebut mengaku bahwa dirinya sempat kuliah.

Pemulung tersebut juga mengaku lulusan S1 Teknik Industri.

Sontak hal tersebut membuat perekam kaget sekaligus kagum.

“Teknik Industri? (kaget), luar biasa,” ucap perekam.

Baca juga: VIRAL TERPOPULER Sosok Eks Suami Putri Karlina - Cara Wanita Pemulung Curi Rp20 Juta dari Sekolah TK

Baca juga: Curhat Agus 19 Tahun Jaga Sekolah Cuma Dibayar Rp 250 Ribu Perbulan, Rela Nyambi Jadi Pemulung

2. Pernah punya pekerjaan mentereng 

Kepada perekam, ia mengaku pernah bekerja sampai 5 kali berpindah-pindah perusahaan.

Ia mengaku terakhir bekerja di perusahaan Teknologi Informasi di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

Adi Kusuma bahkan mengungkap jabatannya di perusahaan tersebut sebagai Bisnis Analis.

Selain pernah bekerja di perusahaan Teknologi Informasi, ternyata Adi Kusuma juga mengaku pernah bekerja di perusahaan otomotif, Toyota Astra.

Ia menceritakan momen dirinya bekerja di perusahaan itu bahwa hari-harinya penuh dengan kegiatan meeting, menjalin koneksi hingga bertemu dengan orang-orang penting dan orang asing.

Bahkan, Adi Kusuma pemulung lulusan S1 Teknik Industri ini juga ternyata fasih berbahasa Inggris.

Dalam perkenalannya, Adi Kusuma juga menjelaskan beberapa pengalamannya dalam yang bekerja di beberapa perusahaan ternama, menggunakan Bahasa Inggris.

Sayangnya, Adi, pemulung lulusan S1 Teknik Industri itu tak menjelaskan lebih detail mengenai kisah hidupnya dan tempat dirinya tinggal.

3. Kini jadi pemulung 

Adi Kusuma mengaku 2 tahun bekerja sebagai Bisnis Analis. 

“Karena habis kontrak, gak diperpanjang lagi,” tuturnya.

Setelah kontraknya habis dan tidak diperpanjang, Adi Kusuma kerja sebagai pemulung. 

“Saya (bekerja jadi pemulung, red) sekitar sudah 7 bulan pak,” cerita Adi Kusuma. 

Adi Kusuma pun menjelaskan penghasilannya dari memulung bisa mencapai Rp 80 ribu hingga Rp 150 ribu per hari.

Ia pun bersyukur, baginya penghasilannya per hari itu penting untuk bertahan hidup dan cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari.

4. Tak gengsi 

Blak-blakan, Adi Kusuma mengaku tak malu menjadi pemulung setelah berhenti kerja sebagai Bisnis Analis. 

Baginya, yang terpenting adalah memenuhi kebutuhan hidup. 

“Gak gengsi bang, gak masalah, yang penting saya bisa memenuhi kebutuhan sendiri, seperti makan, rokok,” sambungnya.

Berita Viral lainnya