Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

HUT Ke 80 RI

Sejarah yang Terlupakan: Menu Sahur Tokoh Kemerdekaan saat Menyusun Proklamasi

Banyak yang tak tahu sebelum naskah Proklamasi dibacakan, para tokoh kemerdekaan harus melewati malam panjang.

Dok. munasprok.go.id
PERUMUSAN PROKLAMASI - Diorama perumusan teks Proklamasi Kemerdekaan oleh Soekarno, Hatta dan Soebardjo di ruang makan rumah Laksamana Maeda. Sejarah perumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dilakukan di rumah perwira Jepang, salah satu sikap dukungan Jepang setelah kalah dari sekutu. 

Tak ada hidangan mewah, semuanya disiapkan sepraktis mungkin di rumah Maeda.

Kesederhanaan menu itu justru memperlihatkan fokus para tokoh pada perjuangan, bukan pada kenyamanan pribadi.

Sahur sekadar mengisi tenaga sebelum melanjutkan puasa di hari bersejarah yang akan mengubah arah bangsa.

Baca juga: Sosok Penyelamat Naskah Asli Proklamasi Tulisan Tangan Soekarno yang Nyaris Terbuang

Soekarno Tidak Berpuasa

Presiden Soekarno sendiri tidak ikut berpuasa saat itu karena kondisi kesehatannya terganggu.

Ia masih menderita malaria dan membutuhkan tenaga ekstra untuk memimpin jalannya perumusan teks proklamasi.

Meskipun begitu, kehadiran Soekarno tetap vital, terutama ketika memimpin diskusi terkait kalimat pembuka hingga penutup proklamasi.

Baca juga: Fakta di Balik Pembacaan Teks Proklamasi, Rencana Lokasi Berubah, Soekarno Beri Kalimat Pembuka

Nasi Goreng untuk Achmad Soebardjo

Selain roti dan sarden, nasi goreng juga hadir sebagai menu sahur.

Hidangan sederhana ini dimasak oleh Satsuki Mishima, staf Maeda yang juga membantu meminjamkan mesin ketik untuk naskah proklamasi.

Nasi goreng hangat itu disantap oleh Achmad Soebardjo dan beberapa tokoh lain yang ikut berjaga malam.

Menariknya, nasi goreng yang kini dianggap makanan sehari-hari justru pernah menjadi bagian penting dari momen monumental bangsa.

Soekarno membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang sudah diketik oleh Sayuti Melik dan telah ditandatangani oleh Soekarno-Hatta.
Soekarno membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang sudah diketik oleh Sayuti Melik dan telah ditandatangani oleh Soekarno-Hatta. (Wikipedia)

Filosofi di Balik Sahur Sederhana

Menu sahur yang sederhana ini seakan menjadi simbol semangat pengorbanan.

Para tokoh bangsa tidak memikirkan kemewahan, bahkan di tengah momen paling menentukan sekalipun.

Fokus mereka hanya satu: memastikan Indonesia merdeka.

Roti, sarden, telur, dan nasi goreng bukan sekadar makanan pengisi perut, melainkan saksi bisu perjuangan yang mengiringi lahirnya sebuah bangsa.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved