Berita Viral
Kisah Afril Rela Gadai Ponsel Demi Bisa Berangkat Jadi Paskibraka Presiden Prabowo
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) nasional yang rela gadai ponsel demi bisa berangkat untuk mewakili daerahnya.
Gadai HP karena tak punya biaya untuk berangkat ke Jakarta
Juliana mengaku sempat kebingungan soal biaya Paulus yang hendak berangkat ke Jakarta untuk mengikuti seleksi di tingkat nasional.
"Setelah lolos provinsi, saya bingung biaya untuk ke nasional. Ada satu kali medical check up yang harus diulang di Maumere. Biayanya Rp 175.000, sementara kami tidak punya uang sama sekali," katanya.
Juliana tak ingin mengecewakan putranya.
Ia tetap mengusahakan biaya tersebut dengan menjual perabotan rumah tangga.
"Malam itu saya bilang ke Afril, 'Kita tidak punya lagi apa-apa yang bisa dijual. Biar mama jual kompor saja'. Besok paginya saya antar dia ke sekolah, lalu saya ke teman untuk menawarkan kompor," katanya.
Akhirnya, Juliana mendapatkan pinjaman uang.
Belum selesai sampai di situ, Juliana juga sempat menggadaikan ponsel milik adik Afril.
"Waktu mau berangkat ke Kupang, kami hanya punya bantuan Rp 500.000 dari Kesbangpol Kabupaten Sikka, tapi itu tidak cukup. Saya terpaksa pinjam uang lagi dan menggadai HP adik Afril, yang penting bisa sampai Kupang," ujar dia. Sosok Afril Saat ini, Afril duduk di kelas XI Sekolah Menengah Atas Katolik Frateran (Smater) Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.
Walau begitu, Afril selalu membantu sang ibu saat berjualan bakso pentol hingga jagung bakar.
"Selain dia (Afril) membantu saya di rumah, dia juga membantu saya mencari maksudnya untuk kebutuhan sehari-hari di rumah toh," kata Juliana.
Afril pun mencari uang tambahan untuk keluarga dengan menjadi tukang ojek setelah pulang sekolah.
Langganan masuk rangking lima besar
Di sekolah, Afril merupakan anak yang pintar.
Dia selalu mendapat peringkat atau rangking di kelasnya bahkan masuk dalam lima besar.
"Setiap hari Sabtu itu kan mereka eskulnya (ekstra kulikuler) bahasa Jerman. Terus setiap sore setiap hari setelah pulang sekolah dia istirahat di rumah sebentar, lalu dia menyelesaikan pekerjaan rumah seperti masak, beres rumah, itu baru dia pergi karate," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Kisah Heroik Para Siswa SD Rela Panjat Tiang Bendera saat Tali Putus, Bupati hingga Kepsek Bangga |
![]() |
---|
Sosok Siswa Robek Bendera Merah Putih Viral, Kepala Sekolah Ungkap Alasannya: Ujian Integritas |
![]() |
---|
Bukan Gaji Rp 100 Juta, Anggota DPR Bisa Dapat Rp 50 Juta Hanya dari Tunjangan Perumahan |
![]() |
---|
Sosok 1 Pegawai Kemenlu yang Tak Ada Lagi di Kantor Pasca Kematian Arya Daru, Tak Diungkap Polisi |
![]() |
---|
Siapa Ambar Purwoko? Wakil Bupati Kulon Progo Viral Menali Sepatu Paskibraka yang Lepas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.