Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Peringati Hari Konservasi, 10.000 Ikan Grass Carp Dilepas di Sungai Jagir

Hari Konservasi Alam Nasional SIER dan Perum Jasa Tirta I (PJT I) dan Tunas Hijau Indonesia menggelar aksi jaga kelestarian Sungai Jagir Surabaya

Editor: Samsul Arifin
Istimewa
JAGA KELESTARIAN - Dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional yang jatuh pada 10 Agustus 2025, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) bersama Perum Jasa Tirta I (PJT I) dan Tunas Hijau Indonesia menggelar aksi kolaboratif untuk menjaga kelestarian di Sungai Jagir Surabaya. 

Poin Penting

  • Memperingati Hari Konservasi Alam Nasional SIER dan Perum Jasa Tirta I (PJT I) dan Tunas Hijau Indonesia menggelar aksi jaga kelestarian Sungai Jagir Surabaya
  • Ratusan siswa mengikuti kegiatan edukatif di SMPN 30 Surabaya, termasuk pengolahan sampah dan pemanfaatan limbah domestik, serta menerima 40 tong komposter aerob
  • Ikan pemakan gulma ini dilepas untuk mengendalikan pertumbuhan eceng gondok yang menghambat aliran

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional yang jatuh pada 10 Agustus 2025, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) bersama Perum Jasa Tirta I (PJT I) dan Tunas Hijau Indonesia menggelar aksi kolaboratif untuk menjaga kelestarian di Sungai Jagir Surabaya.

Kegiatan berlangsung selama dua hari, Kamis (14/8/2025) dan Jumat (15/8/2025), dengan melibatkan ratusan pelajar, masyarakat, serta perwakilan berbagai instansi.

Mereka bersatu melakukan aksi nyata demi memastikan sungai tetap terjaga sebagai sumber kehidupan warga Surabaya.

Hari pertama dipusatkan di SMPN 30 Surabaya. Lebih dari 250 peserta yang terdiri dari siswa, guru, dan masyarakat sekitar mengikuti edukasi tentang pentingnya menjaga sungai, pengolahan sampah, serta pemanfaatan limbah domestik sederhana. PJT I memperkenalkan gerakan Rivluencer yang mendorong generasi muda menjadi “influencer sungai” dengan cara kreatif.

Tunas Hijau memberikan materi pengolahan sampah, sedangkan PT SIER menampilkan praktik sederhana pengolahan limbah rumah tangga agar tidak mencemari lingkungan. Pada kesempatan itu, sebanyak 40 tong komposter aerob diserahkan kepada sekolah-sekolah untuk mendorong pengelolaan sampah organik secara mandiri.

Baca juga: Tegaskan Komitmen Komunikasi Berkelanjutan, SIER Raih PR Popular Companies Awards 2025

Kepala Departemen TJSL dan Keberlanjutan PT SIER, Puspita Ernawati, menegaskan pentingnya pelibatan generasi muda dalam gerakan konservasi.

“Kegiatan ini bukan hanya soal aksi nyata yang manfaatnya bisa langsung dirasakan, tetapi juga investasi jangka panjang. Dengan melibatkan pelajar, kita menanamkan nilai konservasi sejak dini,” ujarnya.

Suasana berbeda hadir keesokan harinya di Dermaga Sungai Jagir, tepat di seberang kawasan Samator. Sejak pukul enam pagi, sekitar 200 peserta sudah bersiap mengikuti aksi lapangan.

 

Agenda utama adalah pelepasan 10.000 ekor ikan Grass Carp, jenis ikan pemakan gulma air yang efektif mengendalikan pertumbuhan eceng gondok.

Selama bertahun-tahun, eceng gondok menjadi masalah serius di Sungai Jagir karena pertumbuhannya yang cepat menghambat aliran air, menurunkan kualitas air, bahkan memicu sedimentasi.

Pelepasan ikan ini diharapkan menjadi solusi alami yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Selain itu, peserta juga melakukan bersih-bersih bantaran sungai dari Jembatan Nginden hingga Medokan Semampir. Berbagai jenis sampah, mulai dari plastik sekali pakai hingga limbah rumah tangga, berhasil dikumpulkan. Sampah bernilai ekonomi dipisahkan untuk didaur ulang, sementara sampah organik diarahkan ke rumah kompos.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT SIER, Jefri Ikhwan Maarif, menekankan pentingnya kolaborasi dalam menjaga lingkungan. “Sungai adalah sumber kehidupan, tetapi juga sangat rentan terhadap kerusakan akibat ulah manusia. Karena itu, pemerintah, swasta, komunitas, dan masyarakat harus saling menguatkan. Kami berharap aksi ini tidak berhenti pada acara seremonial, tetapi menjadi kebiasaan sehari-hari,” tegasnya.

Menurut Jefri, peringatan Hari Konservasi Alam Nasional harus dimaknai sebagai momentum untuk mengingatkan pentingnya menjaga ekosistem darat maupun perairan. “Apa yang dilakukan di Sungai Jagir ini adalah wujud nyata. Edukasi pelajar, penebaran ikan, pengolahan sampah, hingga bersih-bersih bantaran sungai menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga kelestarian alam,” tambahnya.

Bagi SIER, lanjutnya, keterlibatan dalam aksi ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial dan strategi keberlanjutan perusahaan.

“Kami ingin Sungai Jagir tidak hanya bersih hari ini, tetapi juga tetap terjaga untuk anak cucu kita,” tutupnya.

Presiden Tunas Hijau Indonesia, Mochamad Zamroni, menegaskan pentingnya menjadikan Sungai Jagir sebagai ruang edukasi bagi pelajar.

“Sungai ini bagian penting dari kehidupan warga Surabaya. Kami ingin menjadikannya laboratorium terbuka bagi pelajar untuk belajar tentang ekologi, sampah, dan konservasi. Dengan begitu, kesadaran menjaga sungai bukan hanya wacana, tapi menjadi budaya,” paparnya.

Ia menambahkan, Sungai Jagir atau dikenal juga sebagai Sungai Wonokromo, memiliki peran vital dalam pengendalian banjir sekaligus pemenuhan kebutuhan air baku Kota Surabaya. Namun, sungai ini menghadapi tekanan berat akibat pencemaran sampah domestik dan pertumbuhan eceng gondok yang sulit dikendalikan.

“Kehadiran ikan Grass Carp adalah strategi ekologis yang efektif untuk menjaga kualitas air tanpa merusak ekosistem. Jenis ikan pemakan tumbuhan ini memiliki peran alami dalam mengendalikan pertumbuhan eceng gondok yang kerap menutupi aliran sungai, sekaligus membantu menjaga keseimbangan rantai makanan di perairan,” tandasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved