Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bupati Tak Terima Disebut Kecolongan Kasus Tewasnya Raya Bocah Penuh Cacing: Kita Tidak Diam

Bupati Sukabumi tidak terima disebut kecolongan soal kasus tewasnya Raya bocah empat tahun yang tubuhnya penuh cacing, inilah pembelaannya.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJabar.ID - Tribunnews.com
PEMBELAAN BUPATI SUKABUMI - Potret Bupati Sukabumi beberapa waktu lalu ketika menghadiri rakor pemberantasan korupsi (kanan). Cuplikan kondisi Raya bocah terinfeksi cacing sampai meninggal dunia di Kabupaten Sukabumi karena tempat tinggalnya yang tidak layak. (kiri). 

Dedi Mulyadi mengancam bakal memberi sanksi tega imbas kelalaian aparat desa dalam menjaga keamanan dan kesehatan warganya. 

Bagaimana tidak, Raya warga Kampung Padangenyang, yang terletak di Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat tewas sangat tragis. 

Saat ditemukan tewas, tubuh Raya menjadi tempat bersarangnya cacing. 

Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R. Syamsudin, Kota Sukabumi, mengungkap kondisi Raya.

Raya mengembuskan napas terakhir setelah di tubuhnya bersarang banyak cacing gelang atau Ascaris lumbricoides.

Cacing tersebut menyebabkan komplikasi berat hingga mengakibatkan nyawa bocah itu tak tertolong.

Meski infeksi cacing tergolong umum pada anak-anak, kasus ini dinilai sebagai satu yang paling parah.

BOCAH MENINGGAL CACINGAN - Raya, bocah berusia tiga tahun asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dengan tubuh dipenuhi cacing. Kisahnya menjadi perhatian Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
BOCAH MENINGGAL CACINGAN - Raya, bocah berusia tiga tahun asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dengan tubuh dipenuhi cacing. Kisahnya menjadi perhatian Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. (Instagram/rumah_teduh_sahabat_iin)

Akan tetapi, pada kasus Raya, tingkat keparahan dan jumlah cacing yang ditemukan sudah sangat banyak.

"Kalau cacing sudah muncul saat buang air besar, biasanya sudah bisa ketahuan. Tapi dalam kasus Raya, cacingnya sudah besar-besar dan jumlahnya sangat banyak," ungkapnya.

Cacing gelang berkembang biak di lingkungan tanah.

Telur cacing bisa masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi atau secara tidak sengaja tertelan saat tangan yang kotor masuk ke mulut.

Dalam kasus Raya, bocah itu diketahui tinggal di rumah panggung yang langsung berdiri di atas tanah tanpa lapisan semen atau aspal.

Raya pun terbiasa bermain di kolong rumah bersama ayam dan kotoran. Hal ini diduga menjadi pemicu bocah itu mengalami cacingan.

Baca juga: Sosok Kades Wardi Terancam Kena Sanksi Dedi Mulyadi, Imbas Bocah Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing

Saat anak bermain di tanah tanpa perlindungan, seperti alas kaki atau mencuci tangan setelahnya, potensi infeksi cacing sangat tinggi.

"Kalau melihat faktor lingkungannya, sangat mungkin dia tertular dari tanah. Bisa saja saat bermain, tangan menyentuh tanah yang mengandung telur cacing, lalu masuk ke mulut," beber Irfan.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved