Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tangis Ibu karena Anaknya Pecahkan Meja Marmer Rp 26 Juta, Pihak Cafe Malah Minta Maaf

Seorang ibu menangis karena anaknya pecahkan meja marmer Rp 26 juta. Setelah cerita si ibu viral di media sosial, pihak cafe malah minta maaf.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TikTok @beautihut via NEW YORK POST
PECAHKAN MEJA MAHAL - Penampakan meja marmer seharga Rp 26 juta yang pecah setelah ditendang bocah tiga tahun di Hazelnut Cafe, Lavallette, New Jersey, Amerika Serikat, Agustus 2025. Sang ibu mengaku ditahan pegawai hingga kemudian pihak cafe minta maaf. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang ibu menangis karena anaknya pecahkan meja marmer Rp 26 juta.

Setelah cerita si ibu viral di media sosial, pihak cafe malah minta maaf.

Kronologi kejadian pun terungkap.

Diketahui, peristiwa ini terjadi di Hazelnut Cafe, Lavallette, Negara Bagian New Jersey, Amerika Serikat.

Dalam video TikTok yang diunggah sang ibu, Kathy Denman, ia menyebut putrinya, yang berusia tiga tahun menjatuhkan meja marmer senilai 1.600 dollar AS (sekitar Rp 26 juta) saat mereka sedang di kafe tersebut.

“Saya benar-benar terhina dan malu,” kata Denman dalam video yang viral di media sosial, dikutip dari New York Post, Kamis (14/8/2025) via Kompas.com.

Dalam rekaman CCTV yang ditonton oleh media NJ Advance, terlihat anak Denman menendang-nendang meja saat ibunya mengantre untuk membayar kopi dan es krim. Meja tersebut kemudian jatuh dan pecah.

Denman mengaku langsung menawarkan membayar kerusakan tersebut.

Namun, menurutnya, manajer kafe menyatakan bahwa ia tidak diizinkan pergi sebelum menyerahkan kartu identitas dan informasi kartu kredit.

“Saya langsung menawarkan untuk bertanggung jawab, tetapi mereka bilang saya tidak boleh pergi sebelum memberikan SIM dan kartu kredit,” ujarnya.

Baca juga: Anak 4 Tahun Dipaksa Ganti Rugi 10 Kali Lipat karena Pecahkan Telur di Supermarket, Ayah Tak Terima

Belum diketahui secara pasti apakah Denman akhirnya memberikan informasi kartu kredit kepada pihak kafe.

Denman lebih lanjut mengatakan, salah satu pemilik kafe meneleponnya dan menyampaikan, "Kebijakan kami adalah: Anda memecahkan, Anda yang menanggungnya."

Ia juga mengeklaim dirinya tetap di kafe sekitar 20 menit setelah insiden tersebut, membantu membersihkan pecahan marmer bersama pengunjung lain.

Tidak ada yang mengalami luka.

Beberapa waktu setelah kejadian, Denman mengunggah pernyataan lanjutan di TikTok.

Ia menyebut bahwa pihak kafe telah menghubunginya untuk menyampaikan permintaan maaf atas perlakuan terhadap keluarganya.

“Kami ingin menyelesaikan ini secara damai dan tidak akan memberikan komentar lebih lanjut,” tulis Denman dalam unggahan tersebut.

Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Bocah Pecahkan Patung Iron Man Rp 33 Juta - Mbah Habibah Dinikahi Kakek 81 Tahun

Menanggapi polemik yang berkembang, Hazelnut Cafe mengeluarkan pernyataan resmi melalui akun Instagram mereka, membantah telah menahan siapa pun secara paksa.

"Setelah kejadian tersebut, kami secara pribadi menghubungi ibu si anak untuk menyampaikan kekhawatiran kami, menawarkan dukungan, dan memberikan kontak langsung jika ia membutuhkan sesuatu," tulis pihak kafe.

Sebagai langkah pencegahan, seluruh meja kini sudah dipindahkan dari area peristiwa untuk menghindari insiden serupa.

“Kami tidak pernah, dan tidak akan pernah, menahan siapa pun di luar kehendak mereka,” tulis mereka.

Hazelnut Cafe juga menegaskan bahwa mereka tidak menuntut Denman atas kerusakan meja tersebut.

“Kami sangat bersyukur bahwa gadis berusia 3 tahun itu, neneknya, ibunya, dan semua pelanggan yang hadir selamat dan tidak terluka.”

Adapun Hazelnut Cafe merupakan bagian dari Hazel Boutique, merek dekorasi rumah dan pakaian yang memiliki empat cabang di New Jersey.

Kafe tersebut dimiliki oleh saudara kembar, Kimberly dan Jenna Campfield.

Dalam kasus lain, seorang anak 4 tahun dipaksa ganti rugi 10 kali lipat karena pecahkan telur di supermarket.

Anak 4 tahun itu tentu saja tak sengaja.

Sang ayah pun tak terima dan memviralkan kejadian ini, meski ia mengakui kesalahannya.

Dilansir dari Sanook.com via TribunnewsMaker, peristiwa ini terjadi di Provinsi Zhejiang, Tiongkok.

Seorang pria bernama Guo mendapatkan masalah dengan putranya yang berusia 4 tahun setelah dia membawanya ke supermarket untuk membeli bahan makanan.

Saat dia memilih untuk membeli sesuatu dari jauh, dia mendengar putranya menangis. 

Jadi dia buru-buru meletakkan barang-barang di tangannya dan berlari menuju putranya.

Baca juga: Sosok Pemilik Porsche Rp5 M Maafkan Sopir Truk yang Tabrak Mobilnya, Tak Minta Ganti Rugi

Saat tiba di lokasi kejadian, ia menemukan telur ayam di depan putranya pecah berserakan di lantai. 

Pakaian anak laki-laki itu kotor dan amis penuh dengan telur. 

Dia bisa langsung menebak apa yang terjadi. 

Namun dia tetap sabar bertanya kepada putranya tentang seluruh kejadian.

Seperti dugaan, putranya sedang asyik bermain dan menjatuhkan sebutir telur ayam dari rak dan pecah berserakan di lantai. 

Setelah mengetahui penyebabnya, Guo kemudian menunggu staf datang dan menangani masalahnya. 

Guo sudah memikirkan untuk mengganti kerugian dengan harga normal.

Tapi yang tidak terduga adalah Staf supermarket tidak menerima permintaan maaf Guo. 

Ia justru diminta menganti rugi 10 kali lipat.

Baca juga: Pelanggan Restoran Tanggung Biaya Royalti Musik Rp29.140, Isi Struk Viral

Sontak saja Guo menolak tawaran Karyawan tersebut.

Ia ngotot mengganti rugi sesuai harga normal telur tersebut. 

“Anak saya memecahkan telur, menyebabkan kerusakan pada supermarket ini adalah salahnya dan salahku karena tidak merawat anakku dengan baik. 

Bagaimanapun, kita harus memberikan kompensasi. 

Namun pihak supermarket tidak memiliki peraturan yang jelas bahwa kerusakan harus diganti 10 kali lipat. 

Saya tidak setuju." ujarnya kesal.

Ketika mendengar itu, karyawan tidak tahu harus berkata apa.

Pada akhirnya, karyawan harus mengizinkan Guo mengganti telur pecah tersebut dengan harga normal.

Setelah itu, Guo memposting cerita tersebut di media sosial. 

Hal ini menimbulkan perdebatan dari banyak netizen. 

Beberapa orang mengira itu adalah kesalahan Guo karena tidak merawat anaknya dengan baik, menyebabkan kerusakan pada supermarket dan menuntut kompensasi yang berlebihan dianggap wajar.

Beberapa orang berpikir demikian Putra Guo baru berusia 4 tahun, dan dia tidak bermaksud menyebabkan kejadian ini. 

Karyawan supermarket tidak perlu menganggap serius anak-anak.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved