Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Daftar Bukti-bukti Penting Kasus Arya Daru yang Tak Diperhitungkan Polisi, Ada Amplop Misterius

Ada daftar bukti-bukti penting dalam kasus Arya Daru yang hingga kini ternyata tidak diperhitungkan oleh kepolisian.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com
FAKTA DIABAIKAN - Daftar fakta yang diabaikan polisi dalam kasus kematian diplomat muda Arya Daru. Keluarga hingga kini masih mencari keadilan atas kematian anggotanya yang dirasa sangat janggal. 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut daftar bukti-bukti penting dari kasus kematian Diplomat Muda Arya Daru yang ternyata tak diperhitungkan kepolisian.

Kematian Arya Daru ditemukan di kosnya dalam kondisi tak biasa masih menyisakan misteri.

Pihak keluarga melalui kuasa hukum, Nicholay Aprilindo, mengungkapkan bahwa mereka sudah menyerahkan sejumlah bukti penting ke penyidik, Kompolnas, hingga Komnas HAM.

Namun, menurut keluarga, bukti-bukti tersebut tak kunjung dipertimbangkan dalam proses penyelidikan.

TribunJatim.com mencoba merangkum berbagai hal yang ternyata diabaikan polisi meskipun merupakan hal penting untuk dipertimbangkan.

Keluarga Arya Daru hingga kini masih berusaha untuk mencari keadilan atas kematian mencurigakan sang diplomat muda.

Akun medsos yang masih aktif

Akun sosial media Instagram Arya Daru kembali aktif baru-baru ini setelah sekitar sebulan korban ditemukan tewas.

"Jadi itu masih baru sekali, sekitar dua tiga hari yang lalu gitu," kata Meta Ayu, seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunBengkulu.com, Kamis (21/8/2025).

"Adik saya itu ngecek ngelihat Instagram suaminya itu di DM-nya, dia kaget, 'loh kok DM-nya aktif ?', karena kan itu ada tandanya hijau itu," imbuhnya.

Meta Ayu pun mencoba mengecek sendiri akun Instagram Arya Daru.

Ternyata benar, akun Arya Daru sempat aktif digunakan oleh seseorang.

Baca juga: Perbaikan Jalur Gumitir Jember Masuki Tahap Pemasangan Tulangan Caping Beam, Hujan Jadi Kendala

"Kemudian saya ngecek, saya sendiri ngecek ke Instagram-nya Daru, di situ tulisannya aktif tujuh menit yang lalu," kata Meta Ayu.

Meta menjelaskan, Pita ini juga mengetahui password semua akun sosial media milik Arya Daru suaminya.

Namun kini istrinya itu sudah tak bisa lagi login menggunakan akun suaminya tersebut.

"Itu yang bikin, ini siapa yang anu gitu? Siapa yang apa yang pegang akunnya ini ?," ungkap Meta Ayu.

TIDAK BUNUH DIRI - Jenazah Arya Daru Pangayunan saat tiba di rumah duka, Rabu (9/7/2025). Meta Bagus, kakak ipar diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39), meyakini bahwa adik iparnya tak mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
TIDAK BUNUH DIRI - Jenazah Arya Daru Pangayunan saat tiba di rumah duka, Rabu (9/7/2025). Meta Bagus, kakak ipar diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39), meyakini bahwa adik iparnya tak mengakhiri hidup dengan bunuh diri. (KOLASE Facebook Arya Daru Pangayunan/KOMPAS.com/Wisang Seto Pangaribowo)

Salah Kirim Chat

Terjawab isi chat Arya Daru yang salah kirim, pantas saja HP tersebut langsung mendadak hilang dan istrinya, Pita curiga sejak awal. 

Sebelum ditemukan tewas dilakban, Arya Daru disebut panik usai salah kirim pesan WhatsApp.

Bahkan, ia sampai mengubah rute tujuannya sebanyak tiga kali dan panjat tembok rooftop.

Sejak salah kirim WhatsApp itulah ponsel S22 Ultra Arya Daru dikabarkan hilang dan tak lagi bisa dihubungi. 

Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, sinyal handphone Daru terakhir terlacak di Grand Indonesia.

"Handphone ini terkahir off berada di Grand Indonesia," katanya.

Karena kondisi handphone sudah tidak aktif, maka polisi pun kesulitan untuk menemukannya.

Kini isi chat Arya Daru yang salah kirim pun terbongkar semuanya. 

Pada chat salah kirim itu, Arya Daru menyebut seseorang dengan panggilan 'Ay'.

Sementara sang istri memanggil Arya Daru dengan sebutan 'Syg'.

Tampaknya chat dengan panggilan 'Ay' itu memang dikirim bukan untuk istrinya.

Sebab, Pita membalas chat itu dengan kaget dan menanyakan maksudnya.

Berarti, panggilan 'Ay' itu bukan ditujukan oleh Arya Daru kepada sang istri.

Pada pukul 21.16 WIB, Arya Daru terlihat sedang berkomunikasi lewat WhatsApp dengan Pita.

Ia curhat tentang seseorang yang ia panggil dengan sebutan Pak Sam.

"Udh gt td dramaku sm Pak Sam," tulis Arya Daru pada pukul 21.16 WIB, dikutip dari TikTok @ajk08ajk, Selasa (19/8/2025).

Masih di jam dengan menit yang sama, Pita pun merespon chat tersebut.

"Yowes itung2 istirahat dihotel sehari. Tapi skr udah gpp kan?," tanya Pita pada Arya Daru.

Arya Daru pun terlihat masih cepat membalas pesan sang istri.

Masih di pukul 21.16 WIB, ia kembali membalas chat istrinya.

"Udh gapapa.. yaitu barusan mlh curhat soal soal Mba Lena," jawab Arya Daru.

"Alhamdulillah," balas Pita lagi.

Kemudian pukul 21.17 WIB, Arya Daru mengirim pesan dengan panggilan 'Ay' ke istrinya.

"Ay naik apa? Msh maem?," tulis Arya Daru.

Sang istri pun tampak kaget dengan isi pesan itu.

"Hah," jawab Pita membalas pesan tersebut di menit yang sama.

Namun chat Pita tampak tidak direspon oleh Arya Daru.

Penasaran, Pita kembali chat dan menanyakan suaminya sedang chat kepada siapa.

"Syg wa siapa," tulis Pita di pukul 21.18 WIB, dan pesannya terkirim.

Masih belum mendapat jawaban, Pita pun mencoba menelepon Arya Daru pada pukul 21.20 WIB namun tidak mendapat jawaban.

Lalu pukul 21.25 WIB, Pita kembali mengirim chat ke Arya Daru.

"Syg?," tulisnya.

Baca juga: Fakta Siswa SMP di Bondowoso Ditusuk Teman, Lokasi TKP di Area Sekolah, Pelaku Diciduk Polisi

Namun chat itu rupanya hanya ceklis satu alias tidak terkirim ke HP Daru.

Lalu pada pukul 21.53, Pita mengirim voice note selama enam detik.

Sementara itu, berdasarkan rekaman CCTV, Arya Daru pada pukul 21.18 WIB terlihat masih menunggu taksi di Grand Indonesia seorang diri.

Sebelumnya ia terekam CCTV berjalan di Grand Indonesia bersama Vara dan Dion.

Namun Arya Daru tampaknya pulang sendirian, sementara Vara dan Dion tidak terlihat bersamanya.

Lalu pada pukul 21.21 WIB, Arya Daru terekam menaiki taksi Blue Bird.

Amplop mencurigakan untuk istri Arya Daru

Sehari setelah kematian Arya Daru, sang istri mendapatkan surat berisikan tiga simbol. 

Fakta ini baru diungkap setelah 40 hari kematian Arya Daru. 

Sang istri, Meta Ayu Puspitantri mengungkapkan ketiga simbol itu diukir di atas stereofoam putih. 

Dan sudah diserahkan keluarga ke polisi untuk jadi barang bukti.

Hanya saja, sejak sang diplomat Kementerian Luar Negeri itu ditemukan tewas pada 8 Juli 2025, makna dari ketiga simbol tersebut beserta siapa yang mengirimnya masih menjadi tanda tanya.

Mengutip Tribunnews.com, ketiga simbol yang diterima keluarga Arya Daru adalah simbol bintang, simbol hati, dan gambar bunga kamboja.

Jika coba ditelaah satu per satu, masing-masing simbol ini memiliki makna berbeda.

Analisa berikut ini hanya sebatas dugaan semata dengan mengutip sejumlah sumber dan bukan berdasarkan hasil keterangan keluarga ataupun polisi.

Baca juga: BUKAN Karena Utang,Susno Duadji Sebut Motif Kematian Kepala Cabang Bank BUMN Mungkin Masalah Pribadi

Baca juga: Pebalap Abu Dhabi, Erik Stark Beberkan Penyebab Dirinya Kecelakaan di F1 Powerboat Danau Toba 2025

Analisa ini juga merupakan penjelasan secara umum, tidak mengait-ngaitkannya dengan kondisi yang terjadi pada Arya Daru ataupun keluarga.

Untuk simbol bintang, banyak sumber atau media mengait-ngaitkannya dengan Tuhan.

Bahkan, pada sila pertama Pancasila, simbol bintang ini digunakan untuk sila pertama yang berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa.

Lalu, simbol hati identik dengan rasa cinta dan kasih sayang, suatu simbol yang sangat sering digunakan untuk mengungkapkan atau mendeskripsikan perasaan cinta kepada orang lain.

Terakhir, ada bunga kamboja.

Sejumlah agama memiliki pandangan sendiri untuk bunga yang satu ini.

Untuk Indonesia sendiri, bunga satu ini kerap kali dikait-kaitkan dengan kematian.

Terlebih, bunga kamboja sangat mudah dijumpai di tempat-tempat pemakaman.

"Amplop itu dari orang misterius, pria, istrinya (Arya Daru) pun tidak tahu, keluarganya pun tidak tahu orang itu siapa. Hanya mengantarkan amplop itu dan memberikan, dan pergi," kata kuasa hukum keluarga almarhum Arya Daru, Nicholay Aprilindo. 

Amplop tersebut diterima asisten rumah tangga Arya Daru dari pria tidak dikenal saat pengajian mendiang ADP pada 9 Juli 2025 di rumah mereka di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Ada seseorang membawa amplop cokelat, yang berisi simbol-simbol dari gabus putih, yaitu simbol bintang, hati, dan simbol bunga kamboja," kata kuasa hukum keluarga Arya, Nicholay Aprilindo dalam konferensi pers di Kotagede, DIY, Sabtu (23/8/2025). 

Ia menambahkan, amplop cokelat tersebut dikirim oleh seseorang yang tidak dikenal oleh keluarga Arya.

"Itu sudah diserahkan kepada pihak keluarga kepada pihak-pihak yang melakukan penyelidikan. Kami minta diperdalam apa makna dari simbol-simbol itu, pesan apa yang terkandung dalam simbol itu," kata dia.

Sementara itu, Subaryono, ayah Arya meminta bantuan Presiden RI Prabowo Subianto mengungkap misteri kematian anaknya. 

Subaryono mengatakan bahwa dirinya yang sudah berumur 70 tahun merasa lemah, dan peristiwa ini menyangkut anaknya yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Oleh sebab itu, lanjutnya, ia meminta agar pimpinan tertinggi negara, yaitu Presiden RI Prabowo Subianto, turut mengungkap misteri kematian Arya.

"Kami memohon kepada yang terhormat Presiden Republik Indonesia, yang terhormat Bapak Prabowo Subianto, kami mohon dengan rendah hati dan kami mohon setulus-tulusnya," katanya, Sabtu (23/8/2025).

Laporan tak digubris

Istri Arya Daru mengaku sempat menghubungi Polsek Menteng sebanyak 7 kali pada hari kematian sang suami. 

Namun panggilan itu tidak mendapatkan respons dari Polsek Menteng. 

Istri Arya Daru, Pita sempat menghubungi Polsek Menteng pada Selasa (8/7/2025) sekitar pukul 21.00WIB. 

Pada saat itu, Arya Daru belum ditemukan tewas dengan wajah dilakban kuning. 

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya telah menyampaikan kesimpulan terkait kematian Arya pada Selasa (29/7/2025) lalu.

Ditreskrimum adalah bagian dari Kepolisian Daerah (Polda) yang bertugas menyelenggarakan penyelidikan, penyidikan, dan pengawasan terhadap tindak pidana umum di wilayah hukumnya.

Disebutkan, tidak ada keterlibatan pihak lain dalam kasus kematian diplomat muda tersebut.

Pada Sabtu (23/8/2025), di Kotagede, DI Yogyakarta, keluarga Arya Daru yang diwakili sang ayah, Subaryono memberikan pernyataan terbuka kepada publik.

Subaryono didampingi oleh Penasihat Hukum Keluarga, Dwi Librianto.

Dalam kesempatan tersebut Dwi menjelaskan timeline kematian Arya Daru berdasarkan keterangan keluarga.

Peristiwa bermula saat istri Arya Daru, Meta Ayu Puspitantri kesulitan menghubungi suaminya pada Senin (7/7/2025) malam.

Saat itu, Pita sapaan akrab Meta Ayu Puspitantri mengirim pesan melalui WhatsApp kepada Arya Daru. Namun, nomor sang suami tidak aktif.

"Pita (Meta Ayu) tidak dapat menghubungi suaminya Daru karena WA-nya tidak aktif dan hanya centang satu," kata Dwi saat jumpa pers di Yogyakarta, Sabtu, dilansir TribunJogja.com.

Dwi menuturkan, biasanya Arya Daru selalu menghubungi istrinya sepulang kerja paling lambat sekitar pukul 19.30 WIB.

Namun, pada malam itu pukul 20.00 WIB, Arya Daru tak kunjung memberi kabar ke istrinya.

Kemudian pada pukul 20.40 WIB Arya Daru sempat mengirim foto keberadaan antrean taksi di Mal Grand Indonesia kepada istrinya.

Setelah itu, ponsel sang diplomat tidak aktif.

Pita lantas menghubungi penjaga kos Arya Daru, Siswanto.

Akan tetapi, yang bersangkutan juga tidak bisa menerima pesan singkat WhatsApp.

Kemudian, pada Selasa (8/7/2025) pukul 00.14 WIB, Pita berinisiatif menelepon Polsek Menteng sebanyak tujuh kali, namun tidak mendapat respons.

"Tujuh kali istrinya menghubungi Polsek Menteng, tetapi tidak ada respons," ungkap Dwi.

Pukul 00.30 WIB, istri Arya Daru kembali menghubungi Siswanto menggunakan nomor seluler biasa untuk meminta penjaga kos mengecek kamar suaminya.

Selanjutnya, pukul 05.00 WIB, Pita kembali menghubungi penjaga kos untuk mengecek kamar diplomat muda itu.

Saat itu, dari keterangan Siswanto, kondisi kamar Arya Daru masih gelap.

"Siswanto menyarankan nanti saja dicek kembali pada saat Daru akan berangkat kerja antara 07.00-07.30 WIB," jelasnya.

Kemudian, pada pukul 06.00 WIB, Siswanto kembali mengecek kamar Arya Daru.

Dia lalu mengirim pesan kepada saksi untuk mengecek kamar sang diplomat karena nomornya tak aktif.

"07.30 WIB Siswanto mengecek kamar Daru, dan diketahui Daru sudah meninggal," katanya.

Dwi menegaskan, Pita tidak sedang mengalami masalah rumah tangga dengan suaminya.

"Tidak ada masalah rumah tangga, juga permasalahan dengan orang lain," katanya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved