Berita Viral
Patung Tikus Berdasi Buatan Warga Dilarang Ikut Karnaval, Dianggap Provokasi hingga Didatangi Polisi
Diduga, salah satu anggota polsek setempat melarang patung tikus berdasi tersebut tampil di karnaval.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Karya warga Desa Telaga Biru, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, tak jadi ditampilkan di karnaval kecamatan.
Adapun warga tersebut membuat patung tikus yang mengenakan dasi.
Namun, patung tersebut tak ditampilkan dalam karnaval.
Diduga, salah satu anggota polsek setempat melarang patung tersebut tampil.
Hal itu seperti disampaikan Camat Tanjung Bumi, Imam Mahfud.
Ia mengatakan, salah satu anggota kepolisian setempat meminta agar patung tersebut tidak tampil.
Alasannya, patung berbentuk tikus berdasi tersebut dinilai mengandung unsur provokasi.
"Ya tadi malam itu kami kedatangan salah satu anggota (polisi)," ujarnya, Selasa (26/8/2025).
"Dan minta ke panitia agar patung itu (tikus berdasi) tidak ditampilkan saat karnaval untuk mencegah provokasi dan di juknis juga ada," imbuh Imam.
Menurut Imam, dalam aturan pelaksanaan karnaval juga terdapat ketentuan agar peserta karnaval tidak menampilkan hal yang berunsur suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), pornografi, dan juga provokasi.
"Dan peserta tersebut juga tidak datang saat technical meeting, jadi mungkin tidak tahu ada aturan itu," ujar Imam.
"Saya pun tidak tahu kalau ada warga yang buat itu. Kami diwanti-wanti oleh anggota agar patung tidak ditampilkan," ucapnya.
Akibatnya, patung tersebut batal tampil dalam acara karnaval.
Imam juga mengaku, acara karnaval tersebut murni dibuat untuk menghibur masyarakat tanpa tendensi.
"Ya niat kami, karnaval ini hanya untuk menghibur masyarakat," ucapnya.
Baca juga: Tak Kunjung Dinikahi setelah 9 Tahun Pacaran, Wanita Kini Gugat Mantan Kekasihnya Rp1 Miliar
Sementara itu, Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, mengaku tak ada larangan patung tersebut tampil selama tidak mencantumkan nama perorangan.
"Tidak apa-apa (tampil di karnaval), apa dasar larangannya. Asal tidak mencantumkan nama perorangan, karena nanti bisa pencemaran nama baik," kata dia.
Di tempat lain, suasana meriah karnaval peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Desa Tanggalrejo, Kecamatan Mojoagung, Jombang, mendadak berubah menjadi kericuhan.
Sejumlah warga yang semula hadir untuk menyemarakkan acara, justru terlibat baku hantam pada Minggu (25/8/2025).
Rekaman video berdurasi sekitar tiga menit yang beredar di media sosial memperlihatkan beberapa orang masih mengenakan kostum karnaval ketika adu jotos pecah.

Kejadian berlangsung di halaman rumah warga, disaksikan puluhan penonton yang panik dan berteriak histeris.
Upaya warga untuk melerai sempat dilakukan, namun bentrokan kecil itu kembali pecah di titik berbeda.
Situasi baru benar-benar terkendali setelah aparat TNI tiba di lokasi dan memisahkan pihak-pihak yang bertikai.
Menurut keterangan seorang warga setempat berinisial P, insiden terjadi menjelang akhir acara.
"Sebenarnya tinggal dua kelompok lagi yang belum tampil, tapi karena ada keributan, karnaval langsung dibubarkan oleh pak lurah," ujarnya.
Ia menambahkan, para pelaku keributan masih berasal dari desa yang sama, hanya berbeda dusun.
"Penyebab pastinya belum jelas, tapi banyak yang bilang gara-gara pengaruh minuman keras," ungkapnya.
Baca juga: Korban Gempa Keluhkan Dana Bantuan dari BNPB Tak Kunjung Cair, 3 Bulan Tidur di Puing Rumahnya
Kepala Desa Tanggalrejo, Dimas Wahyu Ramadhana, turut menyayangkan insiden tersebut.
Menurutnya, kegiatan karnaval setiap tahun biasanya berjalan aman.
"Tahun-tahun sebelumnya tidak pernah ada masalah. Kali ini entah kenapa bisa sampai terjadi," ungkapnya saat dikonfirmasi terpisah pada Senin (25/8/2025).
Dimas menegaskan pihak desa sudah mempertemukan kedua belah pihak yang bertikai untuk dimediasi.
"Alhamdulillah sudah selesai, sudah kami damaikan. Harapannya ini tidak terulang lagi," tambahnya.
Sementara itu, Kapolsek Mojoagung Kompol Yogas saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa kericuhan di tengah karnaval.
"Benar, kejadian tersebut sedang kami dalami," singkatnya melalui pesan saat dikonfirmasi pada Senin (25/8/2025).

Yogas mengungkapkan, peristiwa bermula ketika peserta dari Dusun Kalibening tiba di garis akhir karnaval yang berada di wilayah Dusun Semen.
"Regu pertama dari Kalibening sudah masuk dengan lancar, tetapi saat regu kedua hendak masuk, muncul gesekan dengan warga Semen."
"Dari situlah terjadi adu mulut dan kemudian berujung perkelahian," ucapnya, Senin (25/8/2025).
Akibat adu argumen yang tak terkendali, seorang warga Semen, Mochamad Novianto, terlibat pemukulan terhadap Iwan, warga Kalibening.
Insiden itu juga membuat Riski Sona, warga lain yang berada di lokasi, ikut terkena pukulan.
Situasi pun semakin panas hingga akhirnya meluas menjadi keributan massal.
Selain kesalahpahaman antar warga, faktor lain yang diduga memperkeruh keadaan adalah pengaruh minuman keras.
Beberapa saksi mata menyebut sejumlah pemuda yang ikut dalam kerumunan terlihat dalam kondisi tidak sepenuhnya sadar.
"Kalau dari informasi warga, memang ada yang mabuk. Itu yang membuat emosi gampang tersulut," kata salah seorang warga setempat.
Baca juga: Siswa SMP Diminta Iuran Rp700 Ribu untuk Laptop Kenang-kenangan, Kepsek Sebut Sumbangan Sukarela
Setelah kejadian, para pihak yang bertikai langsung dibawa ke Mapolsek Mojoagung untuk menjalani mediasi.
"Syukurlah, semuanya bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Kedua belah pihak sepakat berdamai dan tidak melanjutkan ke jalur hukum," tegas Kapolsek.
Kepala Desa Tanggalrejo, Dimas Wahyu Ramadhana, mengaku sangat menyesalkan insiden tersebut.
Ia menilai, semestinya kegiatan budaya desa dijaga sebagai ajang kebersamaan, bukan malah menimbulkan perpecahan.
"Harapan kami ke depan, warga bisa lebih menahan diri dan tidak mudah terpancing," bebernya.
Desa Telaga Biru
Kecamatan Tanjung Bumi
Kabupaten Bangkalan
Imam Mahfud
AKBP Hendro Sukmono
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Ulah Bocah Gondol Mobil Polisi Berisi Senjata Api Lalu Kabur ke Hutan, Sempat Buron |
![]() |
---|
Imbas Kasus Keracunan Massal MBG, Sejumlah Guru Tak Mau Cicipi Makanan Meski sudah Diperintah |
![]() |
---|
'Lihat Ma Aku Bakar Rumahmu' Pemuda Bakar Rumah Ibu Imbas Kesal Tak Diberi Uang Rp 240 Ribu |
![]() |
---|
Saling Bantah Alasan soal Patung Tikus Berdasi Batal Tampil di Karnaval HUT Kemerdekaan |
![]() |
---|
18 Tahun Lalu Tak Direstui karena Miskin, Sherly Kini Usir Mertua setelah Kaya: Bukan Menantumu Lagi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.