Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Satu Desa di Ponorogo Alami Kekeringan, Minta Dropping Air, BPBD Masih Lakukan Assesment

Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo bersurat ke BPBD minta dropping air karena alami kekeringan

BPBD Ponorogo
ASSESMENT KEKERINGAN - BPBD Ponorogo saat melakukan assesment di Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo Jatim. Satu desa di Kabupaten Ponorogo mulai meminta dropping air ke BPBD. Adalah Pemdes Prayungan, Kecamatan Sawoo yang meminta dropping air ke BPBD. Surat dari Pemdes Prayungan diterima BPBD Ponorogo baru-baru ini. 

Poin Penting

  • Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo bersurat ke BPBD minta dropping air
  • BPBD Ponorogo menerima surat tersebut bahwa ada yang mengalami kekeringan tepatnya di Dukuh Brajang di RT 2 RW 3 dan  RT 3 RW 3
  • Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetyo masih melakukan assesment terlebih dahulu

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Satu desa di Kabupaten Ponorogo mulai meminta dropping air ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Adalah Pemerintah Desa (Pemdes) Prayungan, Kecamatan Sawoo yang meminta dropping air ke BPBD.

Surat dari Pemdes Prayungan diterima BPBD Ponorogo baru-baru ini.

“Tanggal 19 Agustus itu ada surat masuk permintaan dropping air dari Pemdes Prayungan,” ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetyo, Kamis (28/8/2025).

Agung mengatakan dalam surat Pemdes Prayungan kepada BPBD Ponorogo bahwa yang kekeringan di Dukuh Brajang di RT 2 RW 3 dan  RT 3 RW 3.

Baca juga: DPRD Ponorogo Merespon Pembongkaran Pasar Janti, Harap Tak Ada Lagi Penyalahgunaan Tempat

Namun, begitu mendapatkan surat permintaan dropping air tidak serta merta langsung BPBD Ponorogo mengirim air ke lokasi.

“Kami melakukan assessment dan kaji cepat apakah memang benar-benar apa yang dimaksud dari pemerintah desa itu terjadi kekeringan di sana atau tidak,” katanya

Lantaran indikator kekeringan itu satu diantara indikatornya adalah apabila tidak ada sumber air dengan jarak 1.5 kilometer. Tidak ada mata air yang bisa digunakan oleh warga untuk kebutuhan dasar.

“Hasilnya bagaimana nanti kami beritahu lebih lanjut. Ini teman-teman masih melakukan assesment di lapangan,” tambah Agung saat di kantor BPBD Ponorogo.

Agung menyatakan bahwa Desa Prayungan bukan menjadi daerah yang dipetakan rawan kekeringan oleh BPBD Ponorogo. “Ada 18 desa kan kemarin, nah Prayungan tidak masuk dalam daftar itu,” pungkasnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo telah memetakan daerah yang rawan terdampak bencana kekeringan 2025 ini.

Baca juga: Catatan BPBD Ponorogo, Ada 18 di 7 Kecamatan Rawan Kekeringan di Musim Kemarau

Total ada 18 desa di 7 kecamatan yang terpetakan rawan kekeringan. Pemetaan itu menindaklanjuti rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa sejak Agustus wilayah Jatim masuk kategori musim kemarau,

Dimana PIC wilayah bekerjasama koordinasi dengan pemangku wilayah itu menindaklanjuti beberapa wilayah yang tahun 2024 itu mengalami kekeringan.

Tahun 2024 lalu ada 7 kecamatan yang terdampak di tahun 2024 itu. BPBD tetap bersiap-siap untuk kekeringan. 7 kecamatan yang rawan kekeringan adalah di Kecamatan Badegan, Sampung, Slahung, Sooko. Lalu Kecamatan Sawoo, Bungkal, Pulung.

18 desa itu diantaranya di Kecamatan Badegan yang kekeringan adalah Desa Dayakan dan Desa Karangan. Kemudian di Kecamatan Slahung ada di Desa Duri, Wates dan Tugurejo.

Kecamatan Bungkal itu di Desa Munggu dan Desa Belang. Kecamatan Sawoo ada di Desa Pangkal dan Tumpuk. Lalu di Kecamatan Pulung ada di Desa Sidoharjo dan Karangpatihan.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved