TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar menyebut sudah saatnya partai yang dipimpinnya memiliki kader di jajaran eksekutif, khususnya sebagai gubernur.
Dengan menduduki jabatan eksekutif, PKB dapat memaksimalkan peran NU dalam meningkatkan pendidikan sekaligus pemahaman Islam melalui pesantren.
"Pendidikan keagamaan melalui pesantren merupakan cara yang paling optimal dalam meningkatkan kulitas pemahaman terhadap agama. Tak hanya di tataran lokal, pemahaman Islam yang baik, akan membuat harum nama Indonesia di internasional," tegasnya, dalam musyawarah kubro ulama dan kiai pengasuh pesantren se-Jatim di Pesantren Progresif Bumi Shalawat, Sidoarjo, Kamis (25/5/2017).
Baca: Cak Imin Ajak PDIP Koalisi Dengan PKB Usung Gus Ipul, Begini Proposal yang Ditawarkan
Menurut Cak Imin, peningakatan kualitas pendidikan di pesantren, tak akan dapat dilakukan tanpa adanya perhatian dari pemerintah.
"Hal ini lah yang juga menjadi perhatian kader PKB di DPR RI selama ini," katanya.
PKB, lanjut Cak Imin, kesulitan untuk memperjuangkan aspirasi para kiai dari NU karena mereka tak berada di tataran eksekutif.
"Mohon maaf, untuk saat ini PKB belum memiliki seorang gubernur. Di Papua dan Aceh, calon kami menang, tapi kami cuma nunut," canda Cak Imin.
Oleh karena itu, Pilgub Jatim 2018 nanti harus menjadi momentum bagi PKB untuk memasukkan figur kader partai di tataran eksekutif dengan mencalonkan Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.
Baca: Cak Imin Pastikan PKB Usung Gus Ipul Jadi Calon Gubernur Jatim
Jika calon yang diusung terpilih, dirinya berharap Gus Ipul dapat memainkan perannya dalam mengembangkan pemikiran NU.
"Apabila Bapak Saifullah Yusuf nantinya terpilih, maka besar harapan kami bahwa beliau dapat menampung aspirasi, terutama dalam penentuan kebijakan yang berpihak terhadap peningkatan pendidikan di pesantren," tegasnya.
Halim Iskandar Legowo
Lebih lanjut, ia juga menyebut bahwa pencalonan Gus Ipul oleh PKB di Pilgub Jatim 2018 telah bulat dan tak dapat diganggu gugat.
Abdul Halim Iskandar, Ketua DPRD Jatim yang juga Ketua DPW PKB Jatim, bakal calon gubernur yang sebelumnya digadang akan maju melalui partai berwarna hijau ini, menurut Cak Imin telah menerima keputusan DPP.
"Saya yakin, bahwa Gus Ipul dan Pak Halim, sudah sama-sama NU sejak sebelum lahir. Jadi, kalau demi kepentingan Nahdiyin, mereka tidak akan mementingkan kepentingan sendiri. Sebaliknya, mereka pasti akan memilih persatuan dan kebersamaan," tandas Cak Imin.
Baca: Aneh, Soal Calon Gubernur yang Diusung di Pilgub Jatim, PAN Pilih Pasrah ke Cak Imin
Mantan Menakertrans ini mengaku sudah menelpon, bahkan bertemu langsung dengan keduanya membicarakan masalah calon gubernur Jatim yang diusung PKB.
"Alhamdulillah, beliau juga menerima. Ini sudah pasti jaminannya saya. Kalau nggak, pasti akan saya atasi. Keinginan dari para Kiai pasti akan kami akomodasi dan pasti tidak ada masalah," jaminnya, dengan nada tegas.
Selain untuk mewujdukan keinginan kiai, apa yang dilakukannya, semata-mata demi kemenangan PKB pada pemilu legislatif 2019 mendatang.
"Kami juga pasrah kepada Kiai, yang penting titip PKB menang di 2019," katanya.
Baca: Sambut Cak Imin, Gus Ali Beri Warning Keras ini Untuk PKB
Keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini juga berpesan kepada para pendukung Pak Halim untuk menerima segala keputusan DPP.
Dia yakin, semua elemen di PKB telah menerima keputusan ini meskipun tetap masih ada saja yang perlu diberikan pengertian.
"Kepada pendukung pak Halim, saya ucapkan satu keadaan yang mengharuskan kita untuk sabar. Bahwa perjuangan itu kompak dulu, bersatu dulu, menang dulu. Insya Allah, kita akan punya gubernur yang benar-benar Ahlussunah waljamaah. Amin ya Robal alamin," pungkas Cak Imin. (Surya/Bobby Koloway)