Pilgub Jatim 2018
Cak Imin Ajak PDIP Koalisi Dengan PKB Usung Gus Ipul, Begini Proposal yang Ditawarkan
Jika PKB jadi menggandeng PDIP di Pilgub Jatim, akan jadi kekuatan besar. Pasalnya, dua partai ini merupakan partai pemenang di Jatim.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Mujib Anwar
lihat foto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Usai menyatakan akan mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai calon gubernur pada Pilgub Jatim 2018, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) langsung bergerak cepat.
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar menyatakan, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan beberapa partai untuk menjalin koalisi, untuk memenangkan calon gubernur yang diusung.
Salah satunya adalah yang santer disebut akhir-akhir ini, berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Baca: Cak Imin Pastikan PKB Usung Gus Ipul Jadi Calon Gubernur Jatim
Menurut Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar, pembicaraan dengan PDIP terkait Pilgub Jatim sudah mulai dilakukan, meski baru dalam tahap awal, namun telah intens.
"Sudah ada pembicaraan (dengan PDIP). Sedang bisik-bisik," ujarnya, kepada Surya, ketika ditemui seusai acara di Pesantren Progresif Bumi Shalawat, Sidoarjo, Kamis (25/5/2017).
Baca: Sambut Cak Imin, Gus Ali Beri Warning Keras ini Untuk PKB
Pembicaraan ini, bukan hanya membicarakan kemungkinan koalisi, namun juga mengarah kepada kemungkian calon pasangan (wakil gubernur) yang akan diusulkan untuk mendampingi cagub Gus Ipul yang diusung PKB.
Jika PKB jadi menggandeng PDIP di Pilgub Jatim, akan jadi kekuatan besar. Pasalnya, dua partai ini merupakan partai pemenang pertama dan kedua di Jatim.
Di DPRD Jatim, PKB sebagai pemenang pemilu memperoleh 20 kursi. Sementara PDIP sebagai runner up, dengan 19 kursi. Sehingga total kursi yang dimiliki mencapai 39 kursi.
Lebih dari mencukupi untuk mengusung pasangan cagub-cawagub yang syaratnya hanya cukup 20 kursi.
Baca: BREAKING NEWS - Ketemu Cak Imin, 100 Kiai Mataraman Usulkan Gus Ipul Calon Tunggal Cagub PKB
Terkait calon wakil gubernur, Cak Imin menegaskan, pihaknya tak akan mengintervensi partai lain.
Ia akan menyerahkan sepenuhnya kepada partai yang akan diajak sebagai mitra koalisi, termasuk terkait kriteria yang dipilih dan ditetapkan.
Sebab, pihaknya berharap koalisi yang nantinya terbangun, bukan hanya diinisiasi oleh dua partai saja, namun berharap lebih banyak lagi.
