Kepala BNPT Awalnya Ragu Masuk Kampung Trio Bomber Bali, Setelah Tahu Jadinya Malah Begini

Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Nasional Penggulangan Teroris (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius saat meresmikan Masjid Baitul Muttaqin di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jumat (21/7/2017).

Nama Yayasan Lingkar Perdamaian, memang tidak familiar. Karena tidak memakai nama Arab. Tapi YLP ini satu-satunya di Indonesia bahkan Asia Tenggara, sebagai lembaga yang didirikan para mantan napiter dan kombatan yang sudah sadar dan taubat.

Anggotanya ada yang kerap merampok toko emas, merampok bank dan aksi lainnya.

Proses pendirian semula dari hasil diskusi yang pada kesimpulan mengapa para napiter setelah pulang dari penjara masih aksi, ngebom dan aksi teroris lainnya.

Ternyata itu karena mereka bergabung kembali dengan kawan lama. Munculah ide didirikannya YLP.

"Kalau dilihat memang ironis, masak wajah genteng begini jadi teroris," ungkapnya.

(Sabtu Besok Uji Coba, Wing Air Layani Sumenep - Surabaya, Inilah Pesawat yang Disiapkan)

Diungkapkan, ada mahasiswa IPDN direkrut kelompok teroris kemudian tertarik dan ikut melakukan aksi, sebagai teroris.

Bahkan siapa yang percaya aggota polisi yang setiap bulan menerima gaji dari negara, begitu mendapat sentuhan dari anggota teroris, akhirnya ikut juga.

Padahal setiap hari kumpul dengan teman-teman polisi. Nah, dengan wadah YLP ini menjadi bagian alternatif. YLP tidak ingin para mantan yang dibina begitu jauh dan susah kemudian kembali aksi lagi.

Memang, katanya, tidak mudah merubah ideologi kekerasan ke ideologi perdamaian.

Tapi itu akan dibuktikan oleh YLP untuk bisa mengubah ideolo kekerasan kepada ideologis perdamaian

"Kita sekarang komitmen, setia dan cinta dengan tanah NKRI jaya," tandasnya.

(Tokoh Masyarakat ini Tega Perkosa Anak Kandungnya yang Lagi Nyantri di Pondok Pesantren)

pelecehan sopir taksi oleh penumpang

Upayanya, diantaranya menyalurkan dana infak dan sedekah dari warga sekitar Lamongan kepada napiter yang masih ada Cipinang, Palembang, dan terbesar pada istri yang ditinggalkan.

Halaman
123

Berita Terkini