Usung Prabowo Jadi Capres 2019, Gerindra Mulai Buka Koalisi dengan Parpol Lain

Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyapa wartawan sebelum memberikan keterangan kepada wartawan mengenai hasil hitung cepat (quick count) di Kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta, Rabu (19/4/2017). Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor Urut Tiga tersebut unggul dalam hitung cepat (quick count) Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku santai saat ditanya kapan deklarasi dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pilpres 2019 bakal digelar.

Hal itu diungkapkan Muzani setelah menanggapi dorongan kader Partai Amanat Nasinonal (PAN) yang meminta ketua umumnya Zulkifli Hasan maju di Pilpres 2019.

Anggota Komisi I DPR RI ini juga menjawab diplomatis saat ditanya apakah Gerindra akan berkoalisi bersama PAN untuk menggaet Zulkifli menjadi cawapres Prabowo Subianto.

Menurutnya, dalam demokrasi semua serba mungkin. Tapi, Gerindra sudah bulat tekad mengusung Prabowo Subianto menjadi presiden.

"Kami sudah bulat tekad bahwa seluruh kader, keluarga besar Gerindra meminta kesediaan kembali Pak Prabowo Subianto jadi capres," kata Muzani kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (24/8/2017).

(Pejabat Kemenhub Kembali Kena OTT KPK, 10 Tak Berisi Penuh Uang Ikut Disita)

Gerindra katanya, juga membuka kerjasama dengan partai pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Pilpres 2019, asal mau mengusung Prabowo Subianto.

"Kemungkinan banyak, artinya Pak Prabowo, Partai Gerindra tidak punya ketabuan politik degan parpol manapun. Termasuk berhubungan dengan parpol koalisi (pendukung pemerintah), sejauh Pak Prabowo bisa menjadi capres (2019)," katanya.

Muzani menilai, partai politik pendukung pemerintah saat ini mengawal jalannya kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla hingga tahun 2019.

(Dapat Ratusan Miliar dari Calon Jemaah Umrah, Inilah Modus Bos First Travel Mencuci Uangnya)

Namun jika dalam Pilpres 2019, berubah haluan itu merupakan hak setiap partai politik.

"Yang saya pahami begitu, koalisi ini adalah koalisi partai mensukseskan Pak Jokowi sampai akhir peride 2019. Setelah itu, apakah mau mendukung orang sama itu hak mereka. Kalau di antaranya punya kesamaan mendukung yang lain itu hak mereka juga. Gerindra sangat menghormati," katanya.

Diketahui, hingga saat ini ada Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sudah mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi di Pilpres 2019.

(VIDEO - Tubuh Dililit 3 Ular Piton Raksasa, Cewek Cantik ini Malah Senyum Centil dan Terus Menggoda)

Sementara sisa partai pendukung pemerintah saat ini belum mengambil keputusan. (Tribunnews.com/Wahyu Aji)

Berita Terkini